Pembaca yang budiman, pada tulisan ini saya akan bercerita seputar pengalaman saya mendaftar dan mengikuti test TOEIC sampai proses memperoleh sertifikatnya di Taiwan. Saya dituntut untuk melakukan tes TOEIC disebabkan syarat kelulusan yang mengharuskan memiliki skor TOEIC minimal 750. Kebetulan waktu mendaftar ke NTHU skor saya belum mencapai angka tersebut (walaupun anehnya mengapa saya diterima ya hehe). Jadinya selama studi PhD saya harus meluangkan waktu untuk belajar TOEIC secara intensif. Namun, di satu sisi saya merasa bersyukur dengan begitu saya punya target dan motivasi lebih tinggi dalam belajar dibanding ketika saya tidak memiliki tekanan yang mewajibkan saya untuk mencapai skor tertentu. Seperti yang sudah kebanyakan teman-teman ketahui bahwa TOEIC merupakan salah satu tes untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa Inggris seseorang selain TOEFL, IELTS dan lain-lain. Perbedaannya untuk TOEIC soal-soal yang diberikan cenderung bersifat umum pada keseharian semua kalan
Blog ini berisi cerita perjalanan seorang pemuda dari desa yang menjadi dosen di Universitas Negeri Malang (UM), dan baru saja menyelesaikan program doktornya di National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan.