Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Mahasiswa Kewirausahaan Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan FIP Gelar Kegiatan Young Entrepreneur Expo 2011

Oleh: Ence Surahman (Ketua pelaksana kegiatan) UPI. “One step to be a successful young entrepreneurs” itulah tema utama kegiatan “Young Entrepreneur Expo 2011” yang akan diselenggarakan oleh Mahasiswa pengontrak kuliah kewirausahaan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Kamis (26/05/2011), bertempat di area parkir FIP untuk bazar produk kuliah dan talkshow -nya dilaksanakan di ruang Auditorium FIP. Dalam acara bazar nanti, akan di tampilkan semua produk dari 18 kelompok yang telah di hasilkan oleh para mahasiswa. Adapun gambaran acara yang akan di laksanakan dimulai jam 08.00 sampai jam 12.30 wib. Dengan rincian, bazaar jam 08.00-12.30 sejalan dengan kegiatan bazar, jam 09.00-12.30 diadakan acara talkshow yang akan dipandu oleh Kang Purwanto (penyiar radio swasta Di Bandung). Menghadirkan tiga pemateri , diantaranya Bapak Ir. Drs. Imam R. Martadiputra, M.Ba (Owner kelompok usaha Jatimas). Yang juga dulunya sempat menjadi mahasis

Acara Puncak Hardiknas dan Harkitnas 2011

“RAIH PRESTASI JUNJUNG TINGGI BUDI PEKERTI" Jum’at, 20 Mei 2011, seluruh mahasiswa dari tiap-tiap universitas menyambut undangan dari mentri pendidikan untuk menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia mengirimkan dutanya sebanyak 48 orang mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa bidik misi dan mahasiswa berprestasi. Acara puncak peringatan hari kebangkitan dan hari pendidikan nasional ini bertema “Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa” dihadiri oleh orang tertinggi di Indonesia ini, yaitu bapak presiden H. Susilo Bambang Yudoyono beserta Ibu Ani Yudoyono, Bapak Wakil Presiden dan Ibu Wakil Presiden, Bapak mentri pendidikan nasional, mentri komunikasi dan informatika, mentri perhubungan, dan segenap para mentri serta para pejabat tinggi lainnya. Acara ini diawali dengan sambutan dari mentri pendidikan nasional, Bapak Muhammad Nuh, kemudian lanjut dengan sambutan dari bapak presiden In

Saatnya Indonesia Bangkit dan Berkarakter

  Indonesia Bangkit dan Berkarakter itulah slogan pada acara perayaan puncak Hardiknas dan Harkitnas Jum’at, 20 Mei Tahun 2011 di Arena JiExpo yang biasa digunakan untuk kegiatan Pekan Raya Jakarta. Ribuan peserta hadir terdiri dari unsur pelajar, pendidik dan pejabat pendidikan dari seluruh wilayah di Indonesia. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkomenfo). Tema yang diangkat adalah pendidikan karakter sebagai pilar kebangkitan nasional dengan sub tema raih prestasi junjung budi pekerti . Dihadiri langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia beserta istri. Juga pemilik hajat Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Komunikasi dan Informatika, dan beberapa menteri, pejabat Negara Indonesia Bersatu jilid II. Dalam sambutannya Muh.Nuh menggaris bawahi hakikat pendiidkan karakter yang digagasnya, kata beliau ada tiga karakter yang harus dibangun dalam rangka mencipt

Kode Etik Guru Indonesia

PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,makmur, dan beradap. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang de

Kisah Penuh Hikmah dari Penjaga Kebun Delima

Dikisahkan, ada seorang mantan budak kurus yang dimerdekakan oleh tuannya. Namanya Mubarak. Setelah merdeka, dia bekerja pada seorang pemiliki kebun sebagai buruh. Suatu hari, sang tuan mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabtnya. Dipanggillah Mubarak, "petikkan kami beberapa buah delima yang manis!," pintanya. Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah sang tuan. Dia memetik beberapa buah delima dan diserahkannya kepada sang majikan dan beberapa sahabatnya tadi. Namun, ketika majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis. Semuanya masam. Sang majikan marah dan menanyai mubarak, "apa kamu tak bisa membedakan delima yang manis dan yang masam?" "Selama ini Anda tak pernah mengizinkan saya makan barang sebuahpun, bagaimana saya bisa membedakan yang delima yang manis dan yang masam?," jawab Mubarak. Sang tuan merasa kaget dan tak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak tak pernah makan satu

Bunda, Umar Sayang Bunda

Oleh: By Ukasah Aditya “Bunda, kenapa Allah gak kasih kita hidup enak yah?” tanya seorang anak pada ibunya. “Mungkin karena Allah amat sayang sama kita,” jawab bundanya dengan santun. “Begitu ya, bunda?” Anaknya berujar. “Iya, nak. Allah amat sayang sama kita, Allah gak mau kita terlena sama nikmat dunia,” sambil meneteskan air mata Bundanya berujar pelan. Sore pun menjelang, bersiaplah Umar kecil untuk pergi ke masjid dekat rumahnya. Mengenakan peci kesayangannya dan kain sarung yang agak kumal. Langkahnya berpacu dengan suara iqamah petang itu.Dari sudut jendela, bundanya tertegun melihat anaknya amat riang mendengar panggilan Allah itu. “Ayo, nak, bergegas. Jangan sampai kau telat shalat maghrib ini!” teriak bundanya dari balik jendela. “Iya, Bunda. Assalamu’alaikum. ..” jawab Umar. Bangga rupanya bunda Umar ini, melihat pelita kecilnya rajin ibadah. Matanya berkaca-kaca saat teringat Ramadhan tahun yang lalu. “Sayang, andai kau lihat anak kita saat ini, dia luc