KAJIAN TENTANG MASALAH YANG TERJADI DINEGARA INDONESIA SAAT INI DIKAITKAN DENGAN NASIONALISME BANGSA YANG SEJAK DULU TELAH TERTANAM
Oleh: Ence Surahman
0800201
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Kelas Konsentrasi Pendidikan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
Fakutas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Sebuah studi tentang dampak terlupakannya penerapan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat di Indonesia.
PROLOG
Mata kita tidak akan bisa lepas begitu saja dari penglihatannya, mlut kita tidak akan bisa terdiam dengan phenomena yang terjadi, hati kita pun tidak akan berbohong lagi dengan semua relaita yang teramat jelas ada dihadapan kita saat ini berkaitan dengan pola kehidupan masayarakat khususnya Di Indonesia dan di dunia pada Umumnya.
Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan keragaman, baik itu keragaman rasnya, kepercayaannya, budaya, adat istiadat, prinsif hidup, kebisaaan, dll, yangmana hal itu semua telah diupayakan penyatuannya dengan ikatan nasionalisme keindonesiaan, yang bertujuan agar berbagai keragaan itu saling menyadari perlunya bekerja sama saling menghormati, saling menghargai dan hidup rukun bersahaja demi tujuan dan cita-cita mulia bangsa.
Keragaman yang ada bukanlah hal yang mudah untuk tetap bisa bertahan ada dan tetap terjaga kelestarian serta kekhasannya. Melainkan merupakan seuatu yang perlu pemeliharaan yang luar bisaa mengingat akhir-akhir ini kekhasan dan jati diri bangsa Indonesia tengah berhadapan dengan tantangan global (mendunia) yang sangat hebat terutama pada 10 tahun terkhir.
Kita masih ingat setelah terjadi peristiwa pada Mei 1998, 10 tahun kebelakanag, dan semua orang tentu tidak akan dengan mudahnya melupakan perisiwa yang bersejarah itu yaitu peristiwa REFORMASI yang berarti kembali kepada bentuk yang seutuhnya yaitu Negara yang bebas tanpa tekanan baik dari dalam ataupun dari luar negeri, dengan tatanan pemerintahan serta pola hidup masyarakat yang harmonis diharapkan dan dicita-citakan). Setelah kurang lebih 53 tahun Negara Indonesia merdeka namun ternyata oleh sebagian orang dirasa telah banyak kehilangan dan banyak penyimpangan dari aturan undang-undangdasar Negara Indonesia yang pertama kali dirumuskan (UUD 1945) yang menjadi aturan hidup masyarakat Indonesia. Seperti kita tau bagaimana praktek pemerintahan yang terjadi pada masa orde lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno yang lebih mengarah kepada praktek komunis, atau pada masa pemerintahan orde baru yang terbukti merupakan rezim yang otoriter serta banyak menyemai benih-benih keruntuhan moral bangsa khsusunya dikalangan para elit politik dan pemerintahan yang terkenal dengan banyak bermunculannya kasus korupsi, itu semua merupakan cerminaan dan catatan sejarah yang telah terjadi di negeri dengan penduduk terbesar ke-4 didunia itu.
Permasalahan kita saat ini mengapa Negara Indonesia telah kehilangan jati dirinya, sehingga sampai mendapat peringkat dideretan awal Negara terkorup didunia. Atau mengapa negara kita sampai bisa mendapat predikat negara yang berada dibawah garis kemiskinan? dengan jumlah pengangguran yang terus bertamabah setiap tahunnya? lalu mengapa pula politik indonesia tidak pernah sunyi dengan berbagai kasus ketidak stabilan roda pemerintahan seperti kasus-kasus pemilihan yang terpakasa harus dilakasanakan tahap kedua, juga banyak kasus mengenai perebutan kekuasaan yang harus berujung maut? lalu mengapa pula alam indonesia yang begitu melimpah ruah dengan hasil buminya sampai-sampai akhir-akhir ini harus sempat mengimpor banyak barang-barang pokok untuk memenuhi kebutuhan pokok dinegara kita? Yang tidak kalah heboh, mengenai banyak terjadimya praktek kenakalan remaja seperti menguaknya kasus sek bebas (free sex), perdagangan narkoba dan obat-obat terlarang, bahkan tidak kalah aneh lagi terjadinya peyimpangan dikalangan penegak hukum sendiri seperti terungkapnya kasus penjualan wanita tuna susila yang terjadi di beberapa Lembaga Pemasyaralatan yang ada di Jakarta beberapa waktu lalu. Bukankah ini adalah hal yang sangat ironis/ Negara Indonesia yang terkenal dengan adat ketimuranya, mengapa sampai bisa terjadi hal-hal yang seperti itu? Dan masih banyak sebenarnya rentetan hal buruk yang telah dan sedang semoga tidak akan menerus terjadi di Negara kita, amin.
Lalu akar masalahnya dimana?, bagaimana cara penyelesaiaannya?, siapakah yang harus membenahinya?, kapankah memuailnya?, dan kalau saja sampai tidak ditemukan akar masalah dan solusi penyelesaiannya lalu bagaimanakah dengan nasib anak cucu kita dimasa depan?, nasib bangsa Indonesia dikemudian hari?, apa kata dunia jika ini semua dibiarkan begitu saja?
Untuk itu sengaja saya buat tulisan ini, sebagai upaya untuk saling mengoreksi dan tentu harapan besarnya bisa memberikan konstribusi yang luar bisaa untuk perubahan membaik dikedepannya.
PENGURAIAN DAN PENJELASAN MATERI
Ulasan tentang sejarah penjajahan dan perkembangan kemerdekaan yang melatarbelakangi keadaan bangsa saat ini.
Saya akan membawa para pembaca untuk mengingat-ingat kembali sejarah perjuangan bangsa ini, setelah kurang lebih tiga setengah abad bangsa ini ditakdirkan menjadi salah satu negara jajahan dari sekian banyak Negara jajahan didunia, selama watu tersebut Indonesia menjadi Negara yang di eksploitasi besar-besaran, yang mana kita mengetahui pula tiga tujuan bangsa lain menjajah kepada bangsa Indonesia yang dikenal dengan (3G), yaitu:
1. Glory, dimana tujuan penjajahan negara lain itu adalah untuk menyebarkan ajaran agama.
2. Gospel, yaitu tujuan untuk merebut dan merampas kekuasaan negara jajahan, dengan kata lain dalam rangka perluasan wilayah kekuasaan negaranya. berharap agar negaranyalah yang menjadi negara adi kuasa,
3. Tujuan yang ketiga yaitu gold, atau emas yang dapat diartikan bahwa tujuan bangsa penjajah menjajah yatu untuk menambah kekayaan negara mereka dengan mengeksploitasi semua kekayaan yang ada dinegara jajahannya,
Bukan maksud mengajarkan materi siswa SMP kepada semua pembaca, melainkan hanya ingin mengantarkan pemikiran agar apa yang saya akan sampaikan dalam tulisan ini dengan mudahnya dapat dimengerti oleh semua pembaca.
Sebenarnya sejarah masa lalu menjadi penyebab sesuatu yang terjadi saat ini. Begitupun dengan sejarah bangsa Indonesia misalnya pada masa penjajahan yang berdampak pada kenyataan hari ini. Kita berandai-andai saja seandainya penjajahan dinegara kita tidak sempat terjadi, ada beberapa kemungkinan yang pastinya tidak akan sama persis dengan yang terjadi saat ini. Maksud saya mungkin bangsa Indonesia telah menjadi negara yang maju dalam setiap bidangnya, sehingga menempatkan Indonesia menjadi negara terkaya dan adi kuasa didunia, atau mungkin malah lebih parah lagi yaitu negara indonesia tidak sempat berdiri menjadi sebuah negara seperti yang saat ini ada.
Penjajahan telah menjadi bagian penyebab keadaan ini terjadi dan kita rasakan. Kita tahu persis bagaimana proses pendidikan pada masa penjajahan berjalan? sangat sulit sekali. Lalu bagaimana orang tidak bisa bersuara secara bebas itu juga sangat dibatasi. Bagaimana upaya perlawanan yang kerap kali mendapatkan pukulan berat dari tangan-tangan para penjajah, bagaimana pula sistem pemerintahan, ekonomi, budaya, politik, pertahanan keamanan, semuanya beku, tidak bisa berjalan, karena pada masa itu kita berada dalam situasi yang tersudutkan sehingga hari ini adalah akibat pahit dari peristiwa masa lalu.
Baru setelah lama terjadinya penjajahan, bangkitlah perasaan ingin membebaskan diri dari tawanan penjajahan yang berbuah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada Tangal 17 Agutus 1945 yang itupun sangat sulit didapatkan.
Pengaruh penjajahan bagi kelangsungan hidup bangsa
Penjajahan yang terjadi di Indonesia sangat banyak menyudutkan, merendahkan bahkan tidak adanya rasa manusiawi sedikitpun dari pihak penjajah, akibatnya orang tua kita dulu banyak kekurangan, baik itu dalam hal pendidikannya karena mereka selalu menghalang—halangi masyarakat Indonesia untuk belajar sihingga akibatnya saat ini adalah terlalu tertinggalnya kebanyakan masyarakat Indonesia dikancah dunia, hal ini terbukti masyarakat Indonesia hanya mampu sekedar menjadi pembantu dinegeri orang/TKW/TKI (walapun tidak semua). Tapi itulah kenyataan yang terjadi dan baru-baru akhir ini terdapat banyak penghargaan dari luar negeri kepada pelajar Indonesia yang mampu bersaing global namun itupun belum meghasilkan hasil yang besar mengingat dukungan dan sarana belajar dinegara kita masih serba terbatas. Sehingga IPTEK ditanah air belum bisa memperlihatkan hal yang menakjubkan seperti yang telah diraih oleh sebagian Negara-negara lainnya.
Selain dari masalah SDM masyarakat Indonesia, masalah moralnyapun malah jadi tidak karuan, hal ini dikarenakan kita terlalu dipercepat untuk mengikuti jaman sementara kita belum siap dengan modal mental bangsa akibatnya kita malah terkuasai oleh persaingan global bukan menguasai. Kita hanya menjadi peniru dan pengguna saja tanpa menjadi pemimpin (leader) atau pencipta (creator) . Ini adalah kenyataan ketika bangsa ini masih terlalu paranoid dengan masa penjajahan namun sesuai dengan perkembangan jaman terpaksa harus mempercepat langkah untuk bisabersama-sama menuju era globalisai dunia yang akibatnya bukan sampai ditujuan melainkan banyajk terjatuh dijalan. Inilah realita yang terjadi saat ini yang perlu mendapat perjatia dari kita sebagai masyarakat Indonesia.
Kalau kita berbicara mengenai akar masalah kenyataan yang saat ini tengah terjadi maka kita bisamenyebutkan hal ini terjadi karena bangsa kita terlalu dini dan kelihata belum siap dengan perubahan zaman yang terjadi. Akibatnya kita banyak kehilangan kendali dan kerangka penaihat dalam hal ini norma dan nilai khas dan asli bangsa Indonesia, makanya sekalipun tidak wajar terkadinya berbagi kendala dan maslaah saat ini, tentu kita harus menyadari bahwa kita harus mampu menguasi globalisasi dengan tidak menghilangkan jati diri bangsa. Dan tugas kita semua yang harus saling bahu membahu utnuk mewujudkan cita-cita dan tujua bangsa ini dengan bersama-sama bersatu. Kita mulai saat ini juga untuk membangun jadi diri bangsa, dan yang tidak kalah penting bukan hanya rencana-rencana pembangunan yang berupa teori yang harus kita perhatikan melainkan tindakan (action) yang harus kita utamakan. Karena tanpa pernah mau mencoba semuanya hanya akan tinggal teori saja.
Ada sebuah pertanyaan yang perlu kita cermati bersama, apakah kenyataan yang terjadi saat ini adalah dampak dari reformasi dan pengaruh globalisasi atau bagaimana?
Seperti yang sebelumnya saya sampaikan bahwa segala sesuatu yang terjadi saat ini sangat besar pengaruhnya yang telah terjadi sebelum ini. Dengan kata lain saya sedikit menggarisbawahi bahwa mungkin inilah reformasi dan inilah globalisasi walaupun bukan ini yang kita harapkan.
Urgensi transper nilai kepada anak-anak dengan Pendidikan Kewarganegaraan
Anak yang baru lahir bagaikan kebun yang kosong yang sama sekali belum ditanami apapu oleh empunya. Mau ditanami apa saja terserah yang punya kebun dalam hal ini orang tua. Maka jika orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang baik, kreatif, cerdas, dll, orang tuanyalah yang harus mengupayakan segala bentuk persiapannya. Masa kanak-kanak dikatakan sebagai masa keemasan (golden age) artinya jika orang tua berasil mengarahkan maka anak itu akan menjadi anak yang baik. Dan yang namanya transper nilai-nilai kebaikan itu harus dilakukan oleh stiap orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya yang tua kepada yang muda, pemimpin kepada yang dipimpinnya. Nah disini peran Pendidikan kewanrganegaraan sangat dipeningkan, guna mengarahkan dan memberikan rambu-rambu kepada setia anak agar mengetahui batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. PKn sebagai mata pelajaran yang mengajarakan bagaimana caranya mendidik masyarakat menjadi masyarkat yang baik dan benar seusi dengan norma-norma yang ada demi terwujudnya keharmonisan dalam pola kehidupan masyarakat.
Yag terakhir ingin saya sampaikan yaitu apapun yang telah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi dikemudian saat, demi allah semuanya telah ada yang menatur segalanya, kewajiban kita hanya satu yaitu beribadah kepada Allah untuk mencapai ridhonya dan insya Allah ketika Allah meridhoi sesuatu terjadi kepada kita baik itu hal yang baik atupun yang dirasa tidak baik maka tidak aka nada yang bias menghalanginya. Mak dari itu solusi akhir agar bangsa ini bias keluar dari keadaan yang menyempitkan ini ialah bagaimana caranya agar angsa ini pandai mensyukuri nikmat yang telah sedang dan akan kita terima, dan kita terus berdoa semoga bangsa kida diberikan kemudahan untuk dapat keluar dari segala kepahitan ini, sehingga kita tidak lagi diremehkan, di ejek, direndahkan dan kita akan mendapatkan pengakuan yang besar dari seluruh dunia. Singkatnya solusi akhirnya bagaimana caranya agar bangsa ini mampu menjalakan semua aturan agama dan negaranya serta nilai-nilai bangsa dengan semestinya. Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,