NAMA : ENCE SURAHMAN
NIM: 0800201
MHS. KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA-BANDUNG
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Sebelum saya menjelaskan lebih jauh tentang pembiayaan pendidikan, saya coba sedikit gambarkan diagram keterkaitan antara pendidikan dengan komponen-komponen manajemennya. Gambar di samping ini saya persepsikan bahwa kelima faktor penunjang pendidikan itu sangat vital perannya dalam rangka melaksanakan proses pendidikan, baik itu dilevel mikro ataupun makro, kesemua faktor penunjang itu sunggguh tidak bisa dipilah-pilah lagi, dan kesemuaannya, akan menjadi satu kesatuan yag terintegrasi, dengan kesimpulan bahwa hilangnya diantara salah satu dari kelima faktor penting ini akan mengakibatkan lemahnya kerangka pendidikan bahkan bisa mengakibatkan lesu atau terdiamnya proses pendidikan, sebagai contoh dalam aktivitas pendidikan, sementara biayanya tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan proses pendidikan itu akan tersendat bahkan sampai terhenti.
Maka dibawah ini saya akan mencoba mengupas mengapa pembiayaan itu sangat penting? Lalu pengeluaran pembiayaan itu sasaranya untuk apa saja? Serta sumber-sumber pembiayaannya, serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana pengelolaan pembiayaannya.
A. Konsep dasar pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting keberadaannya dalam rangka penyelenggarakan pendidikan, serta keberadaannya harus diperhatikan dan tidak bisa dikesampingkan. Dalam konsep manajemen, pembiayaan meruapakn hal yang kutlak harus ada dan mencukupi. Karena kurangnya pembiayaan akan berdampak pada tidak optimalnya aktivitas proses pendidikan. Dijenjang dan level manapun.
Dan yang harus kita perhatikan adalah bahwa pendidikan merupakan investasi yang paling berharga, karenanya seyogyanya harus dikelola dengan baik dan didukung oleh tercukupinya keuangan. Adapun pembiayaan yang saya maksudkan cakupannya sangat luas sekali baik itu untuk pembiayaan yang berupa materi ataupun imateri. Yang penting semuanya terkait dengan pembiayaan.
B. Sumber pembiayaan
Yang dimaksud dengan sumber pembiayaan adalah segala masukan yang menghasilkan penambahan untuk mempermudah dan memperlancar roses pendidikan, yang secara benar dan tidak menyalahi aturan.
Adapun diindonesai sendiri seperi yang kita ketahui saat ini, yang diamanahkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, sumber pembiayaan pendidikan negeri terutama berada pada tanggung jawab negara. Sekalipun dalam prakteknya tidak total 100% ditanggung, ada beberapa persen yag dibebankan kepada lembaga yang bersangkutan.
Dan alhamdulilah untuk beberapa tahun terakhir pemerintah menetapkan anggaran untuk pendidikan dialoksikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ini merupakan sinyal positif yang seharusnya direspon baik oleh setiap elemen dalam suatu lembaga pendidikan negeri tentunya.
Dan dengan 20% ini, diharapkan pendidikan indonesia bisa lebih cepat maju menyusul negara-negara tentangga yang kaulitasnya sudah lebih dulu maju dan meninggalkan kita.
Hanya saja kitapun tidak akan memungkiri adanya penyelewengan-penyelewengan dala tatanan penggunaannya, sehingga terkadang anggarannya itu tidak sepenuhnya tepat guna, hal ini juga dikareakan pendidikan para tikus dan koruptornya yang masih musnah dan tetap mendarah daging. Kita berharap semoga pemahaman tentang salahnya melakukan tindakan korupsi akan segera sampai kepada para koruptor.
Bagi sekolah-sekolah yag kreatif, maka untuk menunjang pelaksanaan proses pendidikannya, mereka akan berupaya bagaimana caranya agar sumber keuangannya tidak hanya bergantung pada sumber dari pemerintah saja. Melainkan akan membuka berbagai hal yang bisa menghasilkan dan menjadi sumber pembiayaan, misalnya dengan mendirikan koperasi sekolah, percetakan, dan sebagianya.
C. Pengelolaan pembiayaan
Seperti yang disinggung diatas ada input biaya, maka akan ada proses pengolahan, dan akan ada aktivitas penyaluran serta pemanfaatan pembiayaan, dan semua ini terjadi pada berbagai level dan jenjang pendidikan. Maka yang dimaksud dengan pengelolaan pembiayaan adalah serangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengurusan biaya untuk digunakan tepat guna dan tujuannya.
Dalam hal ini orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pembiyaan adalah orang-orang yang ada dalam lembaga pendidikan yang diberikan tugas khusus untuk mengurusi semua siklus atau perputaran keuangan. Sebagai contoh disekolah kita mengenal Tata usaha, nah kurag lebih inilah salah satunya yang berkewajiban dan bertugas mengurusi pembiayaan. Dilevel yang lebih tinggi, seperti didepartemen pendidikan, ada pengurusnya juga. Yang mengurusi keungan dalam lingkuo yang makro.
Pengelolaan pembiayaan ini tidak bisa se enak yang mengelola saja, tentu ada kaidah dan peraturan-peraturan yang harus ditempuh, misalnya keterbukaan / transparansi pengeluaran, dan harus bisa dipertanggungjwabkan disertai bukti tertulis. Dan tiu harus dilaporkan kepada yang berkepentingan dengan itu.
Maka dalam pengelolaan aspek kejujuran dari para pengelolan keuangan. Karea uang yag dikelola adalah uang negara, uang rakyat yang itu semua tidak bisa digunakan bukan pada tempatnya.
Dilihat dari segi penggunaannya ada biaya langsung (direct cost) dan ada juga biaya tidak langsung (indirect cost) , biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang secara langsung digunakan untuk keperluan pembelajaran, sarana belajar, gaji guru dan gaji tenaga kependidikan. Sedangkan utnuk biaya tidak lansung adalah keuntungan yang hilang atau pendapatan yang hilang yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
D. Sasaran pengeluaran dan penggunaan pembiayaan
Dibawah ini adalah sasaran pengeluaran pembiayaan, diantaranya:
1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
Meliputi pengeluaran untuk buku-buku sumber belajar baik tercetak ataupun e-book, dll.
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah,
Meliputi gaji tata usaha, kesejahteraan dll.
3. Pemeliharaan sarana-prasarana sekolah
Meliputi perbaikan sarana belajar yang rusak lebih kepada bentuk pisik,
4. Kesejahteraan pegawai
5. Administrasi, biaya administrasi cukup banyak, dan ini perlu diperhatikan oleh pengelola lembaga pendidikan, karena dengan rapid an lancar administrasi maka hal itu akan memperlancar pelaksanaan kegiatan pendidikannya juga.
6. Pembinaan teknis edukatif
7. Pendataan
Selain itu dalam pengelolaan pembiayaan, dikenal istilah total pembiayaan (total cost) yaitu keseluruhan pengeluaran selama satu tahun dari berbagai sumber dalam suatu lembaga pendidikan. Ada juga yang disebut dengan biaya satuan persiswa (unit cost) yaitu biaya yag dikeluarkan persiswa.
Didalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian dibagi jumlah murid. Pendekatan mikro mendasarkan perhitungan biaya berdasarkan alokasi pengeluaran perkomponen pendidikan yang digunakan oleh murid.
Pembiayaan pendidikan sebagai dasar utama untuk menganalisis kondisi keuangan disuatu sekolah. Dengan kita mengetahuinya maka kita pun akan memahami keadaan biaya sekolah, dan nantinya kitapun akan memahami kualitas pengaruhnya terhadap kinerja para pegawainya. Dan kita akan melihat kualitas manjemen sekolahnya.
NIM: 0800201
MHS. KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA-BANDUNG
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Sebelum saya menjelaskan lebih jauh tentang pembiayaan pendidikan, saya coba sedikit gambarkan diagram keterkaitan antara pendidikan dengan komponen-komponen manajemennya. Gambar di samping ini saya persepsikan bahwa kelima faktor penunjang pendidikan itu sangat vital perannya dalam rangka melaksanakan proses pendidikan, baik itu dilevel mikro ataupun makro, kesemua faktor penunjang itu sunggguh tidak bisa dipilah-pilah lagi, dan kesemuaannya, akan menjadi satu kesatuan yag terintegrasi, dengan kesimpulan bahwa hilangnya diantara salah satu dari kelima faktor penting ini akan mengakibatkan lemahnya kerangka pendidikan bahkan bisa mengakibatkan lesu atau terdiamnya proses pendidikan, sebagai contoh dalam aktivitas pendidikan, sementara biayanya tidak ada, maka tidak menutup kemungkinan proses pendidikan itu akan tersendat bahkan sampai terhenti.
Maka dibawah ini saya akan mencoba mengupas mengapa pembiayaan itu sangat penting? Lalu pengeluaran pembiayaan itu sasaranya untuk apa saja? Serta sumber-sumber pembiayaannya, serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana pengelolaan pembiayaannya.
A. Konsep dasar pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting keberadaannya dalam rangka penyelenggarakan pendidikan, serta keberadaannya harus diperhatikan dan tidak bisa dikesampingkan. Dalam konsep manajemen, pembiayaan meruapakn hal yang kutlak harus ada dan mencukupi. Karena kurangnya pembiayaan akan berdampak pada tidak optimalnya aktivitas proses pendidikan. Dijenjang dan level manapun.
Dan yang harus kita perhatikan adalah bahwa pendidikan merupakan investasi yang paling berharga, karenanya seyogyanya harus dikelola dengan baik dan didukung oleh tercukupinya keuangan. Adapun pembiayaan yang saya maksudkan cakupannya sangat luas sekali baik itu untuk pembiayaan yang berupa materi ataupun imateri. Yang penting semuanya terkait dengan pembiayaan.
B. Sumber pembiayaan
Yang dimaksud dengan sumber pembiayaan adalah segala masukan yang menghasilkan penambahan untuk mempermudah dan memperlancar roses pendidikan, yang secara benar dan tidak menyalahi aturan.
Adapun diindonesai sendiri seperi yang kita ketahui saat ini, yang diamanahkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, sumber pembiayaan pendidikan negeri terutama berada pada tanggung jawab negara. Sekalipun dalam prakteknya tidak total 100% ditanggung, ada beberapa persen yag dibebankan kepada lembaga yang bersangkutan.
Dan alhamdulilah untuk beberapa tahun terakhir pemerintah menetapkan anggaran untuk pendidikan dialoksikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ini merupakan sinyal positif yang seharusnya direspon baik oleh setiap elemen dalam suatu lembaga pendidikan negeri tentunya.
Dan dengan 20% ini, diharapkan pendidikan indonesia bisa lebih cepat maju menyusul negara-negara tentangga yang kaulitasnya sudah lebih dulu maju dan meninggalkan kita.
Hanya saja kitapun tidak akan memungkiri adanya penyelewengan-penyelewengan dala tatanan penggunaannya, sehingga terkadang anggarannya itu tidak sepenuhnya tepat guna, hal ini juga dikareakan pendidikan para tikus dan koruptornya yang masih musnah dan tetap mendarah daging. Kita berharap semoga pemahaman tentang salahnya melakukan tindakan korupsi akan segera sampai kepada para koruptor.
Bagi sekolah-sekolah yag kreatif, maka untuk menunjang pelaksanaan proses pendidikannya, mereka akan berupaya bagaimana caranya agar sumber keuangannya tidak hanya bergantung pada sumber dari pemerintah saja. Melainkan akan membuka berbagai hal yang bisa menghasilkan dan menjadi sumber pembiayaan, misalnya dengan mendirikan koperasi sekolah, percetakan, dan sebagianya.
C. Pengelolaan pembiayaan
Seperti yang disinggung diatas ada input biaya, maka akan ada proses pengolahan, dan akan ada aktivitas penyaluran serta pemanfaatan pembiayaan, dan semua ini terjadi pada berbagai level dan jenjang pendidikan. Maka yang dimaksud dengan pengelolaan pembiayaan adalah serangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengurusan biaya untuk digunakan tepat guna dan tujuannya.
Dalam hal ini orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pembiyaan adalah orang-orang yang ada dalam lembaga pendidikan yang diberikan tugas khusus untuk mengurusi semua siklus atau perputaran keuangan. Sebagai contoh disekolah kita mengenal Tata usaha, nah kurag lebih inilah salah satunya yang berkewajiban dan bertugas mengurusi pembiayaan. Dilevel yang lebih tinggi, seperti didepartemen pendidikan, ada pengurusnya juga. Yang mengurusi keungan dalam lingkuo yang makro.
Pengelolaan pembiayaan ini tidak bisa se enak yang mengelola saja, tentu ada kaidah dan peraturan-peraturan yang harus ditempuh, misalnya keterbukaan / transparansi pengeluaran, dan harus bisa dipertanggungjwabkan disertai bukti tertulis. Dan tiu harus dilaporkan kepada yang berkepentingan dengan itu.
Maka dalam pengelolaan aspek kejujuran dari para pengelolan keuangan. Karea uang yag dikelola adalah uang negara, uang rakyat yang itu semua tidak bisa digunakan bukan pada tempatnya.
Dilihat dari segi penggunaannya ada biaya langsung (direct cost) dan ada juga biaya tidak langsung (indirect cost) , biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang secara langsung digunakan untuk keperluan pembelajaran, sarana belajar, gaji guru dan gaji tenaga kependidikan. Sedangkan utnuk biaya tidak lansung adalah keuntungan yang hilang atau pendapatan yang hilang yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
D. Sasaran pengeluaran dan penggunaan pembiayaan
Dibawah ini adalah sasaran pengeluaran pembiayaan, diantaranya:
1. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran
Meliputi pengeluaran untuk buku-buku sumber belajar baik tercetak ataupun e-book, dll.
2. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah,
Meliputi gaji tata usaha, kesejahteraan dll.
3. Pemeliharaan sarana-prasarana sekolah
Meliputi perbaikan sarana belajar yang rusak lebih kepada bentuk pisik,
4. Kesejahteraan pegawai
5. Administrasi, biaya administrasi cukup banyak, dan ini perlu diperhatikan oleh pengelola lembaga pendidikan, karena dengan rapid an lancar administrasi maka hal itu akan memperlancar pelaksanaan kegiatan pendidikannya juga.
6. Pembinaan teknis edukatif
7. Pendataan
Selain itu dalam pengelolaan pembiayaan, dikenal istilah total pembiayaan (total cost) yaitu keseluruhan pengeluaran selama satu tahun dari berbagai sumber dalam suatu lembaga pendidikan. Ada juga yang disebut dengan biaya satuan persiswa (unit cost) yaitu biaya yag dikeluarkan persiswa.
Didalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian dibagi jumlah murid. Pendekatan mikro mendasarkan perhitungan biaya berdasarkan alokasi pengeluaran perkomponen pendidikan yang digunakan oleh murid.
Pembiayaan pendidikan sebagai dasar utama untuk menganalisis kondisi keuangan disuatu sekolah. Dengan kita mengetahuinya maka kita pun akan memahami keadaan biaya sekolah, dan nantinya kitapun akan memahami kualitas pengaruhnya terhadap kinerja para pegawainya. Dan kita akan melihat kualitas manjemen sekolahnya.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,