Langsung ke konten utama

INOVASI DALAM PENDIDIKAN, MENGAPA PERLU?

Oleh : Ence Surahman (JAisyurahman)
Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan, mendidik, membekali manusia agar menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya yag berarti manusia yang hidup layaknya fitrah manusia. Sebagai makhluk yang paling mulia, makhluk yang diciptakan terbaik dari makhluk yang lainnya, sebagaimana yang Allah sampaikan dalam Al-Qur’an surat At-Tin ayat 4 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Ya itulah modal awal yang dianugrahkan dari Allah untuk makhluk yang diberikan akal ini. Makhluk yang diberikan dua komponen penentu dalam kehidupannya yaitu hati dan nafsu, ketika ia mengikuti kata hati yang senantiasa terjaga kesuciannya ditambah dengan dorongan keimanan maka ia akan menjadi manusia yang selamat, namun ketika ia malah mengikuti atau menjadi budak nafsunya maka kerugianlah yang akan ia terima.
Kembali kita berbicara arti, hakikat dan esensi pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang sangat penting dalam perkembangan setiap orang. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan dalam arti luar (general educaion), pendidikan yang meliputi berbagai ruang dan waktu, yang dilakukan dengan kesungguhan. Buakn hanya sebuah pendidikan yang formalitas yang seoalh diada-adakan hanya karena untuk memenuhi panggilan nafsunya, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu mengenalkan dan membuat seseorang menjadi manusia yang baik yaitu manusia yang bertuhan yang turut dan taat kepada Tuhannya dan senantiasa mengikuti, melaksanakan dan mengajarkan titah Tuhannya.
Lalu pertanyaannya adalah apakah sistem pendidikan yang saat ini ada, atau yang dahulu telah berkembang dan sekarang dianut merupakan pendidikan yang cukup mengantarkan kepada hakikat tujuan pendidikan sebagaimana dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional kita telah jelas diatur sebagaimana berikut “Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU.SPN Bab II Pasal 3).
Kalau kita mau jujur dan mau mencermati tujuan pendidikan diatas maka jelaslah bagi kita bahwa salah satu tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk mengenalkan manusia dengan Tuhannya, dan kemudian manusia yang bersangkutan menjadi berarti dan berguna unutk dirinya, lingkungannya dan seluruh elemen terkait. Barulah ia dikatakan sebuah keberhasilan dalam pendidikan.
Kalau kita telah benar-benar mengakui dan menydari bahwa dalam sistem pendidikan yang saat ini kita pegang ternyata belum sepenuhnya untuk bisa mencapai tujuan pendidikannya itu, maka dapat kita simpulkan bahwa dala sistem pemdidikan yang dibangun sekarang ini masih banyak yang harus diperbaiki. Dan upaya untuk terus memperbaiki keadaan, kekurangan, kelemahan dalam sistem pendidikan disebut Inovasi pendidikan. Maka dari itu, sekarang kita sama-sama mengakui bahwa dalam pendidikan perlu adanya inovasi, inovasi yang menyangkut sistem, manajemen, dan semua halyang terkait didalamnya juga harus senantiasa di barukan, sehingga tidak akan terkesan kolot, melainkan akan terkesan modern.
Maka dari itu, saya coba mengingatkan dan mengajak semua kalangan yang terlibat dalam sistem pendidikan indonesia, teruslah berinovasi agar pendidikan kit asemakin berkembang dan semakin maju hingga kemudian nantinya akan meningkatkan aspek-aspek lain dinegeri ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste