Oleh: Ence Surahman (Jaisyurahman)
Hari ini, Rabu 20 Oktober 2010 Seluruh Civitas akademika Universitas Pendidikan UPI (UPI ) harus berbahagia karena bertepatan dengan acara dies natalis UPI yang ke-56. Artinya UPI telah mengabdikan dirinya untuk negara kurang lebih selama 56 tahun sejak tahun pendiriannya yaitu pada tahun 1954.
Seluruh rangkaian acara dies natalis ini silaksanakan di lingkungan kampus UPI tepatnya di ruang Gimnasium. Seperti biasa dalam acara ini Pak rektor yang sedang menjabat yang meruapakn rektor periode sebelumnya yakni Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd memberikan sambutan kepada audiens yang terdari dari seluruh komponen civitas akademika UPI.
Waktu yang cukup lama yang telah dilalui oleh UPI. Tentu telah banyak yang dilakukan oleh Universitas yang memiliki icon Pendidikan ini, sesuai dengan namanya, karena memang dulunya adalah institut keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP). Dengan visinya “leading and Outstanding University” dalam rangka merelasasikannya beberpa tahun terkahir UPI konsen pada pembangunan aspek pisik, banyak gedung yang diperbaharui. Selainn aspek pisik juga aspek nonpisiknya.
Dalam Pidatonya rektor UPI menyampaikan bahwa “pola rekrutmen mahasiswa UPI menajdi perhatian tersendiri, terlebih saat ini UPI sudah masuk pada ranah PT BHMN”.
Dari waktu selama 56 tahun ini, UPI elah banyak menelurka para pendidik di berbagai jenjang sekolah. Karena memang UPI bisa dikatakan sebagai perguruan tinggi pencetak para pendidik.
Motto kampusnya yang “edukatif Ilmiah dan religiousnya” mengantarkan UPI menjadi perguran tinggi yang bisa dibilang kampus hijau, hijau bukan hanya dalam arti secara pisik tetapi juga hijau daam arti nonpisik, dimana geliat raligiusitas civitas akademika yang terlihat sangat meninjol, hal ini bisa kita lihat ketika suda memasuki waktu shalat, maka mesjid Al-Furqon sebagai mesjid kebanggan UPI selalu penuh didatanagi jmaah untuk melaksanakan shalat berjamaah. Selain itu juga aktivitas keislaman mahasiswa yang sangat banyak dan intensif. Bahkan kalau hari sabtu dan ahad kita mau melihat secara langsung aktivitas keislaman dikampus ini, maka kita akan keheranan, karena semua mahasiswa UPI yang muslim yang sedang mengontrak amtakuliah PAI diwajibkan untuk mengikuti perkuliahan tambahan dimesjid Al-furqon yaitu Program Tutorial. Progam tutorial ini saat ini sudah menjadi model percontohan bagai kampus-kampus yang lain yang menginginkan pola pembinaan karakter mahasiswa berbasis agama.
Hari ini, Rabu 20 Oktober 2010 Seluruh Civitas akademika Universitas Pendidikan UPI (UPI ) harus berbahagia karena bertepatan dengan acara dies natalis UPI yang ke-56. Artinya UPI telah mengabdikan dirinya untuk negara kurang lebih selama 56 tahun sejak tahun pendiriannya yaitu pada tahun 1954.
Seluruh rangkaian acara dies natalis ini silaksanakan di lingkungan kampus UPI tepatnya di ruang Gimnasium. Seperti biasa dalam acara ini Pak rektor yang sedang menjabat yang meruapakn rektor periode sebelumnya yakni Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd memberikan sambutan kepada audiens yang terdari dari seluruh komponen civitas akademika UPI.
Waktu yang cukup lama yang telah dilalui oleh UPI. Tentu telah banyak yang dilakukan oleh Universitas yang memiliki icon Pendidikan ini, sesuai dengan namanya, karena memang dulunya adalah institut keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP). Dengan visinya “leading and Outstanding University” dalam rangka merelasasikannya beberpa tahun terkahir UPI konsen pada pembangunan aspek pisik, banyak gedung yang diperbaharui. Selainn aspek pisik juga aspek nonpisiknya.
Dalam Pidatonya rektor UPI menyampaikan bahwa “pola rekrutmen mahasiswa UPI menajdi perhatian tersendiri, terlebih saat ini UPI sudah masuk pada ranah PT BHMN”.
Dari waktu selama 56 tahun ini, UPI elah banyak menelurka para pendidik di berbagai jenjang sekolah. Karena memang UPI bisa dikatakan sebagai perguruan tinggi pencetak para pendidik.
Motto kampusnya yang “edukatif Ilmiah dan religiousnya” mengantarkan UPI menjadi perguran tinggi yang bisa dibilang kampus hijau, hijau bukan hanya dalam arti secara pisik tetapi juga hijau daam arti nonpisik, dimana geliat raligiusitas civitas akademika yang terlihat sangat meninjol, hal ini bisa kita lihat ketika suda memasuki waktu shalat, maka mesjid Al-Furqon sebagai mesjid kebanggan UPI selalu penuh didatanagi jmaah untuk melaksanakan shalat berjamaah. Selain itu juga aktivitas keislaman mahasiswa yang sangat banyak dan intensif. Bahkan kalau hari sabtu dan ahad kita mau melihat secara langsung aktivitas keislaman dikampus ini, maka kita akan keheranan, karena semua mahasiswa UPI yang muslim yang sedang mengontrak amtakuliah PAI diwajibkan untuk mengikuti perkuliahan tambahan dimesjid Al-furqon yaitu Program Tutorial. Progam tutorial ini saat ini sudah menjadi model percontohan bagai kampus-kampus yang lain yang menginginkan pola pembinaan karakter mahasiswa berbasis agama.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,