Saat itu tepat jam 0.50 WIB. Ditemani bara perapian yang terus berkobar menghangatkan jasad yang kedinginan, bara api yang seolah mendukung jemariku menulis sepatah kata demi kata untuk kurangkai menjadi sebuah kelimat yang akan terangkai memberi makna yang bercerita tentang aku dan malam ini, di Jaya Giri kurasakan cinta itu tumbuh bersemi.
Ya memang terkesan lebay, terlebih berbicara tentang cinta, semua orang juga kadang sangat sensitif kalau berbicara satu kata ini. Tapi aku memang ingin bercerita tentang cinta malam ini. Sebuah perasaan yang muncul dan semakin kuat dalam pikiranku setelah sekian lama terpendam karena mungkin benih-benih itu tertutup, terhalang oleh kebebasan otak semata sehingga hatiku kurang bercerita. Hal ini karena kesibukan harian di kampusku. Sebuah pembelaan diri.
Malam itu, ketika bulan seolah malu-malu memperlihatkan terangnya. Awan mendung yang menutupi membuat suasana semakin hening bermakna. Aku nikmati semuanya. Semua tentang cinta, cinta itu kini hadir kembali dalam reruntuhan benak dan angan yang dulu mungkin pernah memperlihatkan ketajaman senyum manisnya. Ketika malam ini aku fokuskan untuk berbicara dengan hati, aku sendiri mendapatkan pesan bahwa memang selama akhir-akhir ini, hatiku kadang tersingkir dari hari-hariku.
Sepertinya malam ini aku pantas bersukur, karena Cinta-Nya pula Tuhan telah mengantarkan hati dan jiwa serta ragaku untuk menuai cinta yang kian tumbuh di Bukit Jaya Giri.
Tahukah engkau cinta yang aku maksud? Itulah cinta yang aku miliki yang mungkin tidak semua orang memilikinya. Cinta yang telah tertanam dalam hatiku sejak aku duduk dibangku SMA. Sejujurnya sejak saat itu cintaku kian bersemi, aku sering mencurahkan cintaku, apakah itu harian, pekanan atau minimal dalam rentang bulanan aku menyempatkan waktu untuk bersukacita dengan sang cinta yang telah mengajarkan aku kebahgian, kebijakan, kepedulian, kasih sayang, dan sikap cinta itu sendiri.
Inilah Cintaku
Aku jatuh cinta kembali dengan alam yang indah ini, setiap kali aku menikmati setiap hal yang ada dalam wujud alam ini maka aku senantiasa terkagum-kagum, aku sering merasa terpesona dengan keindahannya. Aku menjadi orang yang dibuat terkulai lemah karena cintanya ketika aku melihat hijau gunung, pohon-pohon yang rindang, lebat, asri, hutan yang bersih, lingkungan yang tertata dengan baik, air yang jernih, dan pemandangan yang indah nan mempesona.
Malam itu, ketika bulan seolah malu-malu memperlihatkan terangnya. Awan mendung yang menutupi membuat suasana semakin hening bermakna. Aku nikmati semuanya. Semua tentang cinta, cinta itu kini hadir kembali dalam reruntuhan benak dan angan yang dulu mungkin pernah memperlihatkan ketajaman senyum manisnya. Ketika malam ini aku fokuskan untuk berbicara dengan hati, aku sendiri mendapatkan pesan bahwa memang selama akhir-akhir ini, hatiku kadang tersingkir dari hari-hariku.
Sepertinya malam ini aku pantas bersukur, karena Cinta-Nya pula Tuhan telah mengantarkan hati dan jiwa serta ragaku untuk menuai cinta yang kian tumbuh di Bukit Jaya Giri.
Tahukah engkau cinta yang aku maksud? Itulah cinta yang aku miliki yang mungkin tidak semua orang memilikinya. Cinta yang telah tertanam dalam hatiku sejak aku duduk dibangku SMA. Sejujurnya sejak saat itu cintaku kian bersemi, aku sering mencurahkan cintaku, apakah itu harian, pekanan atau minimal dalam rentang bulanan aku menyempatkan waktu untuk bersukacita dengan sang cinta yang telah mengajarkan aku kebahgian, kebijakan, kepedulian, kasih sayang, dan sikap cinta itu sendiri.
Inilah Cintaku
Aku jatuh cinta kembali dengan alam yang indah ini, setiap kali aku menikmati setiap hal yang ada dalam wujud alam ini maka aku senantiasa terkagum-kagum, aku sering merasa terpesona dengan keindahannya. Aku menjadi orang yang dibuat terkulai lemah karena cintanya ketika aku melihat hijau gunung, pohon-pohon yang rindang, lebat, asri, hutan yang bersih, lingkungan yang tertata dengan baik, air yang jernih, dan pemandangan yang indah nan mempesona.
Aku jatuh cinta kepada semuanya, atau sangat jatuh cinta , cintanya yang kupelihara ini beberapa bulan terakhir sempat menipis, namun malam ini kembali aku nikmati, ketika aku bersujud pada Sang Pemilik cintanya itu, dalam pandangan kejauhan sembari aku melihat bara api yang terus menyala pertanda semangat yang diberikan pada jiwaku.
Kulihat pula Lembang dengan indahnya, lampu yang berkelap-kelip di Lembang dan Bandung ini semakin menyulitkan aku melupakan semua keindahan yang aku rasakan malam ini, angin malam pegunungan yang segar dan sejuk membuatku semakin menikmati. Dingin yang kurasakan sebagai bagian dari teman kesunyian malam.
Kulihat pula Lembang dengan indahnya, lampu yang berkelap-kelip di Lembang dan Bandung ini semakin menyulitkan aku melupakan semua keindahan yang aku rasakan malam ini, angin malam pegunungan yang segar dan sejuk membuatku semakin menikmati. Dingin yang kurasakan sebagai bagian dari teman kesunyian malam.
Dalam gerak setiap tulisan ini aku dengarkan lantuann suara indah nan merdu dari Hannan At-Taqie dengan murotal yang sangat khasnya membuat hatiku semakin tertunduk pada-Nya. Aku pun sulit melupakan suara-suara merdu dari katak hutan yang terus bersahutan sejak sore tadi, mereka seolah sayang kepadaku agar aku tidak kesepian, mereka menghiburku. Yang sejatinya mereka sedang berdzikir.
Sesekali gerimis kecilpun turun menghampiri menyampaikan pesan dari Tuhan agar aku segera memenuhi hak fisikku, namun aku tak kuasa untuk melupakan kisah malam ini. Dalam kegiatan yang bertemakan Funtime for Pengurus and Tutor Proram Tutorial PAI MKDU UPI yang diisi dengan acara camping peserta yang dihadiri oleh 8 orang termasuk diriku sepertinya tidak mengurangi persemaian cintaku malam ini. Kedelapan orang yang luar biasa itu diantaranya Mas Amrin, Mas Cep Budi, Mas Suharyadi, Mas Deden, Mas Fauzan, Mas Fero dan Mas Yedi, mereka semua adalah orang-orang yang luar biasa yang berkenan mengikuti kegiatan yang cukup menantang ini.
Malam yang indah itupun kami sempurnakan dengan makan bareng. Menu ayam bakar menjadi santapan utama kami, ayam yang kami beli tadi sore di Pasar Lembang telah mengatarkan kami pada tidur pulas, saat-saat seperti ini menjadi momen-momen penting yang mungkin tidak akan pernah hilang dari ingatanku. Inilah indahnya ketika cinta ku tumbuh bersemi, cinta alam yang sangat kuat, yang menjadi pembuktian cintaku kepada yang menciptakan alam itu sendiri, aku jatuh cinta dengan kebesaran-Mu Ya Rabb. Ampuni dosa hamba-Mu yang hina ini.
Jaya Giri, 09 Nov 2010
Sesekali gerimis kecilpun turun menghampiri menyampaikan pesan dari Tuhan agar aku segera memenuhi hak fisikku, namun aku tak kuasa untuk melupakan kisah malam ini. Dalam kegiatan yang bertemakan Funtime for Pengurus and Tutor Proram Tutorial PAI MKDU UPI yang diisi dengan acara camping peserta yang dihadiri oleh 8 orang termasuk diriku sepertinya tidak mengurangi persemaian cintaku malam ini. Kedelapan orang yang luar biasa itu diantaranya Mas Amrin, Mas Cep Budi, Mas Suharyadi, Mas Deden, Mas Fauzan, Mas Fero dan Mas Yedi, mereka semua adalah orang-orang yang luar biasa yang berkenan mengikuti kegiatan yang cukup menantang ini.
Malam yang indah itupun kami sempurnakan dengan makan bareng. Menu ayam bakar menjadi santapan utama kami, ayam yang kami beli tadi sore di Pasar Lembang telah mengatarkan kami pada tidur pulas, saat-saat seperti ini menjadi momen-momen penting yang mungkin tidak akan pernah hilang dari ingatanku. Inilah indahnya ketika cinta ku tumbuh bersemi, cinta alam yang sangat kuat, yang menjadi pembuktian cintaku kepada yang menciptakan alam itu sendiri, aku jatuh cinta dengan kebesaran-Mu Ya Rabb. Ampuni dosa hamba-Mu yang hina ini.
Jaya Giri, 09 Nov 2010
hayu ah bang kita naik lagi..
BalasHapushehheee..
Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menaiki ke Sanghiang taraje (Puncak Tampomas)
BalasHapus