BY : JAISYURAHMAN
Subhanallah, walhamdulillah, Allahuakbar, itulah kesan pertama yang saya dapatkan ketika kaki ni telah mencapai puncak tertinggi di Gunung Tampomas Sumedang. Gunung dengan ketinggian 1684 mdpl. Gunung ini memberikan kepuasan tersendiri bagi siapapun yang mendakinya.
Kami adalah.
Saya berangkat dengan teman-teman sesama pecinta alam dari Pecinta Alam Kurtekpend yang kami singkat PaTend. Bersama 13 orang lainnya (Bertha Fakhrian, Widi Budiman, Musa Al-Ghifari, Luthfi Maulidi, Jenny Fernanda, Muhammad Rizal, Raden Galuh, Reza Fauzi, Rizal Aziz Muslim, Edi Junaedi (Jhono), Agus Wijaya, dan Amin Makmur serta saya Sendiri Ence Surahman) kami berangkat dari Paseh Sumedang pukul 13.30an. kami tiba di Puncak dalam interval pukul 16.56-17.50an WIB.
The power of dreamd.
Sejak pukul 15.40 WIB. Aku membuat target dan sedikit bermimpi agar bisa tiba di puncak sebelum pukul 17.00 00. Kemudian saya sms teman-teman yang masih dibelakang, “Aslmwrwb, Saya akan sampai puncak pkul 17.00, bagaimana dengan Anda?, burn your spirit and taklukan the Summit, Be The Best”. Itulah kata-kata motovasi untuk diri yang saya buat. Dan ternyata sungguh menakjubkan. Setelah saya mengirimkan kepada rekan-rekana saya yang lain, maka semangat saya pun terbakar. Dan akupun berjalan menapaki curam-curam ketinggian dengan penuh semangat, tanpa alasan untuk berhenti istirahat walaupun hanya 1 detik. Entah mengapa hati, pikiran dan seluruh raga ini bersatu untuk maju dan mencapai puncak sebelum pukul 17.00. subhanallah mimpi itu sekalipun berat dicapainya namun akhirnya saya berhasil juga mencapai puncak sebelum pukul 17.00. tepatnya pukul 16.56 00 saya mencapai puncak tertinggi di Kabupaten Sumedang ini. Ini sungguh menakjubkan, dan sayapun tidak percaya, kalau hal ini bisa saya capai. Sementara teman-teman yang lain ada yang nyampai jam 17.17 kemudian 17.23 dan terakhir sekitar pukul 17.50an.
Suasana di puncak.
Tampomas memang tidak seperti gunung-gunung yang lain yang pernah saya dan teman-teman daki sebelumnya. Seperti Gunung Burangrang. Jaya Giri, dll. Gunung Tampomas anginnya sangat kencang. Sehingga membuat kami sangat kedinginan, memang bukan lembab yang membuat kami kedinginan, namun kencangnya angin yang terus menyapu keberadan kami. Namun Alhamdulillah selama kami diatas, tidak turun hujan. Sehingga sekalipun perlindungan tenda kami yang kurang baik, Alhamdulillah kami tidak ada yang hypothermia .
Suasana malam.
Berhubung malam ini bertepatan dengan malam tahun baruan, maka terlihat teman-teman yang lain yang menanti pergantian tahun dari 2010 ke 2011. Ada satu hal yang saya catat dalam suasana malam tahun baruan ini. Biasanya setelah 2 tahun saya di Bandung, maka pasti ketika taun baruan, kami selalu menemukan suasana yang tidak nyaman, bagaimana tidak ketika mau tidur tidak bisa tidur, dikarenakan bisingnya suara mericon yang terus menerus menghantam. Dari awal hingga akhir malam, bahkan malam-malam berikutnya juga terus begitu. Namun mala mini saya tidka menemukan itu, kami semua yang berkunjung ke puncak Tampomas yang jumlahnya sekitar 70 orang. Malam ini tidak disibukan dengan menutup telinga dikarenakan tidka ada suara mericon yang mengganggu.
Sebentar lagi saya dan kawan-kawan turun gunung.
Alhamdulillah semua senang, semua bahagia:
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,