Sungguh kebenaran kenabian Muhammad Saw tidaklah lagi diragukan. Salah satu buktinya adalah dengan peristiwa yang diluar nalar manusia, dan itulah bukti bahwa Nabi Muhammad saw merupakan hamba Allah swt Tuhan esa sekalian alam. Peristiwa yang maha besar ini adalah peristiwa isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa ada banyak hikmah yang bisa kita ambil. Berikut ini adalah hikmah-hikmah yang bisa kita ambil:
Peristiwa-peristiwa yang di temukan oleh Nabi Muhammad saw ketika menjalankan proses mi’raj ke sidrotul muntaha.
1. Peristiwa ketika NAbi dan Jibril Sampai di langit yang pertama. Ketika NAbi Muhammad saw sampai ke langit pertama disana ada yang menjaga, lalu perjaganya bertanya “Siapakah kalian?” Jibril menjawab “Jibril” kemudian perjaga bertanya lagi “Dengan siapa?” Jibril menjawab “Muhammad saw”, kemudian penjaga tersebut menyambut Jibril dan Nabi Muhammad saw lalu penjaga membukakan pintu langit selebar-lebarnya untuk nabi Muhammad saw.
Di langit pertama ini Nabi Muhammad saw dipertemukan dengan Nabi Adam a.s. dan diperlihatkan surga dikanan dan neraka disebelah kirinya.
2. Peristiwa-peristiwa lainnya beliau temui ketika menaiki setiap tahapan langit, misalnya bertemu dengan Nabi isa a.s, Nabi Ibrahim a.s dan lain-lain dimana disetiap peristiwa terdapat banyak hikmah yang bisa kita ambil dan jadikan pelajaran berharga.
3. Peristiwa yang maha besar adalah ketika Nabi Muhammad saw menghadap kekhadirat Allah swt yang Maha Agung, Sang Maha Adil, sang Maha Kuasa. Pada peristiwa inilah Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw beserta umatnya untuk melaksanakan ibadah yang paling utama yaitu Shalat Lima waktu, yang awalnya bahkan diperintahkan sebanyak 50 waktu, namun ujungnya adalah 5 waktu sebagaimana yang kita laksanakan saat ini.
Hikmah utama yang bisa kita ambil adalah keutamaan shalat sehingga kita bisa menjadi pribadi yang taat kepada Allah swt dengan memperbaiki kualitas shalat kita secara terus menerus, sembari kita mengevaluasi apakah shalat kita sudah benar, sudah ikhlas dan sudah khusyu? Karena sesungguhnya shalat itu adalah ibadah yang akan menghindarkan dari perbuatan keji dan minkar. Maka sebaik-baiknya cara untuk mendidik diri agar terhindar dari perbuatan keji dan munkar adalah shalat lima waktu. Kadang ada orang yang bilang, “ngapain shalat, tuh buktinya masih banyak orang yang shalatnya rajin tapi banyak melakukan perbuatan maksyiat, korupsi yang meraja rela, lalu dimanakan posisi shalatnya”. Justru yang harus kita perhatikan adalah kuaitas shalatnya, jangan kita mempersoalkan dan meremehkan shalat, yang haurs kita perhatikan adalah bagaimana kualitas shalatnya. Itu yang benar.
Maka kesimpulan dari peristiwa isra’ mi’raj tersebut adalah kita diharuskan untuk selalu mensyukuri nikmat besar yaitu nikmat shalat yang akan menjadi jalan penyelamat kita dari perbauatan keji dan munkar. Dan kita harus senantiasa mengingat peristiwa maha dahsyat isra’ Mi’raj itu, lalu jadilah orang-orang yang selalu memperbaiki kualitas shalatnya. Sehingga kelak ketika pada masa perhitungan amal, maka jadilah orang yang langsung mendapatkan balasan surge karena kualitas amal shalatnya menjadi penentu masuknya kita dalam jalan bahagia dari Allah swt.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,