Semua orang akan sepakat bahwa ada dasarnya yang dicari-cari setiap saat oleh siapaun dari kalangan dan bangsa apapun adalah sama yaitu kebahagiaan. Ya, kebahagiaan adalah sebuah kata yang di lengkapi imbuhan ke- dan –an, berasal dari sebuah kata yang sangat indah yaitu “bahagia”. Lalu apa makna bahagia yang sesungguhnya? Seperti apa cara dan upaya untuk meraihnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut setiap orang sepertinya akan memiliki jawaban yang sangat beragam dan akan menjadi sangat subjektif. Berbiacara mengenai makna bahagia, akupun punya makna sendiri yang kurasa itu yang sangat tepat untuk menggambarkan kebahagiaan. Akan au ceritakan beberapa kisah tentang aku dan bahagiaku.
Sejujurnya aku merasa sangat bahagia ketika aku kelas satu SD, ketika itu aku mendapat juara pertama dikelas, sungguh tidak aku sangka anak seperti aku bisa jadi juara. Aku sangat bahagia karena banyak teman-temanku yang mengucapkan selamat untukku. Berulang kali aku memperoleh juara satu dan ketika kelas tiga pada salahsatu catur wulan aku mendapat posisi juara dua, aku kalah sama teman sekelasku, aku sangat sedih karena aku tidak jadi juara kelas, namun selanjutnya sampai aku selesai Lulus dari sekolahku, aku selalu menyempurnakan prestasiku dengan selalu menjadi jura satu dikelasku.
Kebahagiaan yang selanjutnya yang masih aku ingat adalah ketika aku diterima dalam seleksi siswa baru di SMP dan akau resmi diterima menjadi siswa disekolah tersebut. Kebahagiaanku bertambah ketika di semester 1 aku memperoleh hasil terbaik seangkatan, nilai raportku yang tertinggi dan aku jadi juara kelas. Sejak saat itu tiba-tiba banyak orang yang mau berkenalan denganku, dan akupun menjadi lebih terkenal, hal ini berulang ketika semester dua aku kembali menjadi juara kelas.
Masih ketika di SMP, tepatnya ketika kelas dua, sekalipun aku diatukelaskan dengan siswa-siswa terbaik diangkatanku aku masih dipercaya untuk jadi juara. Dan genaplah kebahagiaan dikala itu ketika teman-teman se SMP mempercayai aku untuk memenangkan pemilihan ketua OSIS SMP, padahal sedikitpun aku tidak menyangka bahwa aku akan jadi ketua OSIS disekolah tersebut, karena banyak teman-temanku yang aku piker mereka lebih tepat menduduki prosisi ketua dalam organisasi siswa tertinggi di sekolah itu.
Kebahagiaan lainnya yang amsih begitu teringat jelas dalam benakku adalah ketika aku diterima dan memiliki banyak teman di SMA, sungguh di SMA banyak kisah dan cerita yang indah yang aku rasakan, bahkan saking indahnya seandainya waktu mau kembali, maka aku menginginkan untuk merasakan lagi menjadi siswa di SMA dan melakukan ulang semua ksiah-kisahku yang penuh haru biru. Kisah ketika aku menjaid juara kelas disetiap semesternya, atau ketika aku terpilih menjadi ketua OSIS di SMA, kebahagiaan ketika aku menjadi penyiar di Radio Sekolah, ketika aku menjalani aktivitas sehari-hari dalam dunia organisasi yang aku ikuti.
Kebahagiaan lainnya adalah ketika aku dan kawan-kawanku bisa membuat banyak sejarah untuk sekolahku, kami menjadi pelopor dalam berorganisasi, kami memulai hal-hal yang belum sempat dilakukan sebelumnya. Semua itu telah memberikan kebahagiaan yang sangat berarti untuk ku. Tak bisa kulupakan semua yang terjadi selama itu.
Kebahagiaan lainnya ketika aku di SMA adalah ketika aku berhasil lolos dalam proses pengkaderan organisasi Kelompok Pecinta Alam (KAPA) di SMAku, organisasi ini adalah pilihan terbaiku, aku merasakan kebahaiaan yang tiada tara, ketika kami bersama melakukan pendakian, ketika kami berama camping bersama, ketika kami harus tersesat di hutan, ketika keringat kami bercucuran di puncak gunung, ketika aku bertemu dengan vegetasi-vegetasi yang belum eprnah aku lihat sebelumnya, sungguh dingginnya suhu hutan telah membuatku menjadi orang yang paling bahagia, dengan senyum teman-teman terbaiku (Julangapak, Haar Euy, Kucet, Beng-beng, iteung, Bungsu, dan teman-teman sesama pecinta alam yang tidak dapat aku sebutkan satu-persatu. Dari mereka aku dapati arti keikhlasan bersahabat, dari mereka aku temukan arti shabat sejati, dari mereka aku temukan hakikat kebersamaan, dari guru-guru semua aku dapatkan arti kebesaran, dan aku merasakan bahwa semuanya sungguh indah terasa, tak ada yang kurang satupun, semuanya indah dan sungguh membahagiakan.
Teringat ketika senja mulai datang mengantarkan malam menyapaku, kemudian bintang dan bulanpun menyapa mesra, aku tertunduk penuh rasa syukur, karena aku diberikan kekuatan untuk melangkahkan kaki menapaki setiap terjalnya gunung, sempitnya tebing dan licinnya jalan yang ahrus kami tempuh, sungguh indah ketika bersama menikmati malam bertabur bintang, malam yang dinging dihangatkan dengan hangat api unggun dan makanan khas yang kami buat, serta tak lupa secangkir teh manis atau susu yang menemani, sungguh sembari bercerita ria semua terasa indah, subhanallah. Tak akan bisa tergambarkan semua kebahagiaan yang aku rasakan dulu, bahkan hingga sekarang moment-moment itu masih selalu aku inginkan.
Kebahagian semacam ini hingga saat aku tuliskan cerita ini masih menjadi jalan unggulan aku mendapatkan kepuasan batin untuk mencapai puncak kebahagiaan, bahkan kemarin hari aku baru saja pulang dari kegiatan serupa yaitu kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (PLD) Kelompok Pecinta Alam (KAPA) SMAN 21 Garut untuk mengkader angkatan ke VII.
Kegiatan PLD VII kemarin sungguh telah mengembalikan semua kenangan masa lalu yang terasa begitu indah. Setelah berbagai kesibukan kampus terlewati dan hirup pikuk kota aku jalani di beberapa bulan terakhir, acara kemarin kurasa menjadi oase segar yang merefresh diri dan motivasi perjuanganku, aku merasa begitu segar bugar, sekalipun secara phisikly tulang belulang terasa sangat pegal, otot terasa sangat kaku, namun batin tak bisa berbohong untuk berkata aku puas dan bahagia dengan kegiatan kemarin.
Selain hijaunya daun-daun alam yang aku senantiasa lihat selama digunung, melainkan semilirnya angin dan kicau burungpun menjadi jalan-jalan untuk mengalirkan motivasi dan semangatku kambuh lagi, selain itu juga yang lebih penting adalah bertemu orang-orang yang luar biasa yang dulu aku kenal, meraka adalah teman-temanku di organisasiku dulu. Ketika melihat wajahnya terasa kembali semua kisah masa lalu. Bertemu bercengkrama dan bercerita masa lalu yang tak pernah habis kita bicarakan sembari terhias senyum bahagian dan canda tawa yang tak pernah bosan, sungguh sangat membahagiakan.
Terlebih ketika puncak acara kami lengkapi dengan agenda kambing guling, makan kambing guling sepuasnya, hutan yang luas, dingin dan sedikti penghunim terasa begitu sangat ramai, itulahj kebahagiaan yang aku rasakan begitu istimewa, kebahagiaan yang aku dapat rasakan dari hati dengan penuh ke ikhlasan melakukakannya.
Kebahagiaan lain yang ahrus aku tuliskan dalam kisah-kisah menyenangkan ini adalah ketika aku memperoleh pengumuman bahwa aku diterima men jadi mahasiswa di salahsatu universitas terkemuka di Indonesia (Universitas Pendidikan Indonesia), tanpa aku duga sebelumnya aku lolos seleksi Penelusuran Minat Dan Bakat (PMDK UPI). Aku di terima di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (Kurtekpend) Fakultas Ilmu Pendidikan, aku mengambil Konsentrasi Pendidikan Guru TIK.
Ketika ditanya mengapa hal tersebut begitu membuatku bahagia? Jawabannya karena aku mempunyai kisah-kisah yang sangat menyedihkan dalam proses seleksinya, diantaranya aku adalah satu-satunya siswa di SMAku yang mencoba mengikuti program PMDK ini, teman-teman yang lain tidak ada yang mau, karena mereka sudah terlalu yakin tidak akan masuk, mengingat tahun sebelumnya delapan kakak kelas kami daftar tapi tidak ada satupun yang diterima. Namun sungguh aku yang sendiri dan harus mengurusi administrasi sendiri pula, apalagi ketika aku harus mengirim berkas ke kantor pos yang sangat jauh, dan aku semapt terjatuh dari motor temanku yang aku pinjam, karena kondisi jalan yang licin akibat hujan, bahkan aku masih ingat kakiku terluka karena celanaku pun harus bolong, pokoknya banyak kisah menyedihkan aku, sehingga ketika aku dengar hasilnya, akupun merasa begitu sangat bahagia. Tidak di duga dan tidak disangka. Yang lebih membahagiakan ketika orang tuakupun mendukung dan merestui aku untuk kuliah. Padahal awalnya orang tuaku pernah bilang bahwa aku tidak bisa lanjut kuliah karena ketiadaan biaya kuliahnya, tapi ketika mereka melihat surat undangan registrasi dari UPI maka dengan segera semua persyaratan disiapkan. Sungguh pengalaman ini begitu berharga.
Setelah aku masuk kampus, dalam benakku aku bermimpi dan menargetkan untuk menjadi orang no satu dikampusku. Tanpa disangka dan tak diduga ternyata mimpi itu aku bisa raih ketika aku semester 6 mengikuti ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas. Aku lewati mulai dari jurusan, fakultas hingga universitas, dan semuanya benar-benar membuahkan hasil yang tiada aku duga, awalnya sangat ragu dan sanksi, aku tidak yakin karena melihat teman-teman pesaingku mereka lebih baik dari ku. Tapi subhanallah ternyata Tuhan ingin aku merasakan kebahagiaan, dan termasuk orang-orang di sekitarku mereka juga ikut berbahagia terlebih kedua orang tuaku.
Suatu hari ketika aku masih kecil, ketika melihat ada pesawat yang melewati di atas langit rumahku, aku berkata dalam hati, suatu hari nanti aku harus merasakan bagaimana rasanya naik pesawat, subhanallah tanpa di duga, Juli 2010 aku pertama menaiki pesawat ketika aku berangkat ke Ambon, dan setelah itu akupun terbang lagi ke Jambi. Sungguh ketika kaki ini menginjak ruang didalam pesawat sangat terasa bergetar karena aku tlah diberikan kesempatan untuk merasakan mimpi yang dulu pernah erbersit dalam benakku.
Kabahagian lainnya masih selama di kampus, ketika aku bermimpi untuk keliling kampus di Indonesia untuk memberikan inspirasi dan motivasi, tanpa diduga, semuanya terjadi dengan begitu indah, aku pernah mengisi materi di Unpati Ambon, kemudian di Unswaganti Cirebon, Di Univ.Jambi, Di Polinela Lampung di IPB, Di Unnes, Di Unair, di Unjani, di Tasik, dan tempat-tempat lainnya.
Banyak kebahagiaan yang terasa berbekas dalam benakku yang tak dapat aku sebutkan semuanya, dan tibalah pada sebuah kesimpulan, bahwa menurutku kebahagiaan itu ada seuatu yang sangat subjektif, tergantung siapa yang mengatakan dan dari sudut pandang seprti apa orang yang bersangkutan memandangnya. Kebahagiaan seseorang akan sejalan dengan kesenangan orang yang bersangkutan, seperti aku, ketika orang lain mengatakan bahagian makan makanan A, maka bagiku bahagia ketika makan itu,pada saat memakan makanan B.
Diakhir tulisan ini, ingin sekali aku katakana pada pembaca sekalian, bahwa aku masih memiliki setumpuk mimpi-mimpi untuk kebahagiaanku dan kebahagiaan orang-orang yang mencintai dan aku cintai. Aku ingin menulis buku-buku yang fenomenal, yang emngispirasi dunia, aku ingin membuat film-film motivasi, aku ingin memiliki perusahaan yang berlevel internasional, aku ingin menghajikan orang-orang tercintaku, aku ingin keliling dunia, aku ingin belajar di luar negeri, aku ingin mendirikan yayasan yang bermanfaat untuk orang lain, aku ingin mendirikan sekolah dari sejak TK hingga sekolah tinggi yang konsen pada pembahasan mengenai konservasi akhlak manusia, aku ingin menjadi pemimpin yang adik, di level manapun, dari level bawah hingga yang paling atas, aku ingin membangun Indonesia menjadi Negara besar di dunia, sehingga kita menjadi Negara yang paling maju dalam segala bidang.
Namun perlu dipahami oleh semua pembaca, bahwa kebahagiaan yang aku tuliskan diatas, semuanya adalah kebahagiaan yang semu, yang fana yang akan berakhir pada ujung masanya. Maka kebahagiaan hakiki yang aku inginkan adalah kebahagiaan merasakan indahnya kehidupan surge bersama orang-orang yang di ridho-Nya. Amin. Sungguh inilah kebahagiaan tertinggi yang aku inginkan.
atashi wa kore no no-to ga daisuki da..
BalasHapussubhanallah... yomutoki atashi mo shiawasedato omou =)
hmm...jadi ingat ilmu dari bang andrea hirata.. kemasi selimutmu lalu bermimpilah.. kemudian bangun dan wujudkanlah segera!!!!