Oleh: Ence Surahman
(Ketua KKN Desa Tanjungsari Cangkuang Kab. Bandung)
Bandung.
Dalam rangka melaksanakan salah satu program kerja bidang kesehatan pos pemberdayaan keluarga (Posdaya). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia (KKN UPI) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan bahaya kanker servik yang bertema “hidup sehat tanpa kanker servik”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2011 di gedung aula Kantor Desa Tanjungsari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Garut.
Kegiatan penyuluhan kanker servik ini terselenggara atas kerja sama mahasiswa kelompok KKN UPI dengan aparat desa Tanjungsari, para kader dan juga dengan perusahakan PT. Goldmount Technology, yang bergerak dalam bidang kesehatan, kecantikan dan juga keamanan. Produk yang dikeluarkannya berupa pembalut MsV, kemudian Venus, dan kompor gas infra red goldmount.
Menurut ketua pelaksana Asri Febriani Sarah “ kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan permintaan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang gejala dan bahaya kanker serviks, selain itu kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun keluarga yang sehat dari gangguan penyakit, khususnya kanker servik yang berkaitan dengan bagian vital kaum hawa. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan dalam program pos pemberdayaan keluarga (posdaya) ujar Asri.
Adapun pemateri pada penyuluhan bahaya kanker servik ini yakni Ibu Madu Ratna dari Jakarta. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa “setiap tahunnya penyakit Kanker Leher Rahim (kanker serviks) menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000 wanita per-tahun, selian itu 52 juta dari sekitar 115 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker rahim (serviks) karena berbagai alasan,” ujar Ibu Madu Ratna.
Gejala yang ditimbulkan dengan penyakit kanker ini kata Ibu Madu Ratna ditandai dengan “bau tak sedap sewaktu menstruasi, merasa gerah dan gatal-gatal, adanya infeksi pada vagina, dan infeksi pada kandung kemih. Penyakit ini sangat berbahaya, karena pada ujungnya bisa menimbulkan kematian” kata Bu Madu Ratna.
Penyebab terjangkitnya kanker serviks ini dikarenakan oleh penggunaan pembalut yang saat ini banyak diperjual belikan yang didalamnya mengandung zat dioxin dan serat sintesis yang terdapat dalam pembalut wanita.
Acara yang dihadiri oleh sebanyak puluhan masyarakat tersebut, di akhiri dengan demo pengujian kesehatan pembalut, dan dilanjutkan dengan penawaran pembalut yang sehat yang diproduksi oleh PT. Goldmount Technologi. Semua peserta terlihat sangat aktif menyimak setiap pemaparan yang disampaikan oleh pamteri. Selanjutnya acara di tutup dan semua peserta membubarkan diri.
(Ketua KKN Desa Tanjungsari Cangkuang Kab. Bandung)
Bandung.
Dalam rangka melaksanakan salah satu program kerja bidang kesehatan pos pemberdayaan keluarga (Posdaya). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia (KKN UPI) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan bahaya kanker servik yang bertema “hidup sehat tanpa kanker servik”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2011 di gedung aula Kantor Desa Tanjungsari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Garut.
Kegiatan penyuluhan kanker servik ini terselenggara atas kerja sama mahasiswa kelompok KKN UPI dengan aparat desa Tanjungsari, para kader dan juga dengan perusahakan PT. Goldmount Technology, yang bergerak dalam bidang kesehatan, kecantikan dan juga keamanan. Produk yang dikeluarkannya berupa pembalut MsV, kemudian Venus, dan kompor gas infra red goldmount.
Menurut ketua pelaksana Asri Febriani Sarah “ kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan permintaan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang gejala dan bahaya kanker serviks, selain itu kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun keluarga yang sehat dari gangguan penyakit, khususnya kanker servik yang berkaitan dengan bagian vital kaum hawa. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan dalam program pos pemberdayaan keluarga (posdaya) ujar Asri.
Adapun pemateri pada penyuluhan bahaya kanker servik ini yakni Ibu Madu Ratna dari Jakarta. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa “setiap tahunnya penyakit Kanker Leher Rahim (kanker serviks) menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000 wanita per-tahun, selian itu 52 juta dari sekitar 115 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker rahim (serviks) karena berbagai alasan,” ujar Ibu Madu Ratna.
Gejala yang ditimbulkan dengan penyakit kanker ini kata Ibu Madu Ratna ditandai dengan “bau tak sedap sewaktu menstruasi, merasa gerah dan gatal-gatal, adanya infeksi pada vagina, dan infeksi pada kandung kemih. Penyakit ini sangat berbahaya, karena pada ujungnya bisa menimbulkan kematian” kata Bu Madu Ratna.
Penyebab terjangkitnya kanker serviks ini dikarenakan oleh penggunaan pembalut yang saat ini banyak diperjual belikan yang didalamnya mengandung zat dioxin dan serat sintesis yang terdapat dalam pembalut wanita.
Acara yang dihadiri oleh sebanyak puluhan masyarakat tersebut, di akhiri dengan demo pengujian kesehatan pembalut, dan dilanjutkan dengan penawaran pembalut yang sehat yang diproduksi oleh PT. Goldmount Technologi. Semua peserta terlihat sangat aktif menyimak setiap pemaparan yang disampaikan oleh pamteri. Selanjutnya acara di tutup dan semua peserta membubarkan diri.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,