KEMENANGAN RAMADHAN , UNTUK KEMENANGAN PENCAPAIAN
LEADING AND OUTSTANDING UNIVERSITY
Oleh Ence Surahman
Ribuan civitas akademika universitas pendidikan indonesia hadir memenuhi setiap sudut ruang gedung balai pertemua umum UPI, Rabu, 07 September 2011 dalam acara “Silaturahim Idul Fitri 1432 H Keluarga Besar Universitas Pendidikan Indonesia”. dalam acara tersebut hadir seluruh pejabat rektorat kampus UPI, pejabat dekanat, jurusan, prodi, para dosen, karyawan dan mahasiswa.
Acara siltaruhim tersebut sukses dibanjiri peserta, terlebih karena kedatangan tokoh nasional yang sudah sangat terkenal yakni Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian trainer dari ESQ Leadership center yang hadir sebagai penceramah dalam acara yang diselengarakan atas kerja sama UPI dengan Islamic Tutorial Center atau Mesjid Al-furqon UPI.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 07.30 WIB, hadirin disambut oleh para pejabat universitas untuk halal bihalal selepas pelaksanaan ibadah shaum ramadhan. Sembari civitas saling bersalaman ruangan riuh gemuruh oleh hiburan dari tim kesenian mesjid Al-furqon yang tentu menambah suasana menjadi terasa sarat dengan suasana keislaman.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembukaan formal olem MC, dilanjut dengan pembacaan oleh qori’ah andalan universitas yang pernah menjuarai MTQ di Aceh tahun 2007.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan selamat hari raya idul fitri, “atas pribadi, kelaurga dan keluarga besar UPI saya sampaikan taqoballahu mina wamingkum shiyamana washiyamakum, minal ‘aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin” ujar beliau.
Beliau menambahkan “ setelah perjuangan selama bulan ramadhan, maka itulah perjuangan yang benar-benar telah mendidik setiap pribadi kita untuk belajar ikhlas dalam melakukan segala perbuatan kita, dan bulan ramadhan telah mengantarkan kita pada pencapaian kemenangan, dan ketika manusia telah mencapai sebuah kemenangan, maka manusia akan memiliki kekuatan inheren yang mendorong dirinya untuk tetap menjaga kemenangan yang diperolehnya dan ia akan terus berjuang untuk mendapatkan kemenangan-kemenangan berikutnya, dan itu juga merupakan makna dari kemenangan itu sendiri’ urai beliau.
“dan sesungguhnya perjuangan itu akan terus melaju, tanpa menemukan simpul titik yang menjadi akhir dari nilai perjuangan, kita di tuntut untuk terus berjuang sebagai upaya untum menuju kepada arah yang lebih baik”
Beliau mengapresiasi kepada semua elemen civitas akademika UPI para dosen, karyawan, dan mahasiswa yang telah mengimplementasikan nilai tanggungjawab sebagai insan pendidikan, yakni ketika selepas liburan semua elemen langsung mulai melaksanakan efektifitas proses pekuliahan di kampus universitas pendidikan Indonesia.
Beliau menyampaikan bahwa sepatutnya para dosen memahami apa yang terbaik untuk para mahasiswa UPI, dan beliau mengajak agar kita berupaya untuk menjadikan kata hati kampus UPI sebagai bukti cinta dan kata hati bangsa untuk terus menunjukan kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia yang kita banggakan.
Acara selanjutnya adalah ceramah umum dari Dr. H.C. Ary Ginanjar Agustian, dalam ceramahnya beliau menyampaikan beberapa hal penting untuk diresapi oleh kita semua. Beliau memulai dengan menyampaikan makna surat al-‘alaq ayat 1-5. Dimana kita hrus mampu untuk membaca.
1. Read bukan hanya sekedar untuk membaca, melainkan analisis yang harus mampu menjawab siapa diri kita, dari mana, mau kemana, dan apa tugas kita?
2. Spiritual intelegent, kemampuan untuk member arti,
Menurut beliau manusia saat ini mengalami krisis tentang arti pujian, tentang arti kebesara, manusia telah kehilangan jati dirinya, manusia telah berpegang kepada harta, manusia telah berpegang kepada kedudukan, jabatan,
Pak Ary menambahkan, kalau saja takbir, tahmid dan tahlil itu kita implementasikan maka visi UPI untuk leading and outstanding UPI akan tercapai, maka tiga nilai motto kampus edukatif, ilmiah danreligius itu akan menjadi poros motivasi untuk mampu merubah Indonesia dan dunia. Apabila UPI mampu melakukan dan mengejewantahkan nilai-nilai spiritual, maka UPI bukan lagi hanya sebuah universitas biasa melaikan cahaya bagi peradaban.
Selanjutnya beliau mengingatkan kita harus mau dan mampu untuk membangun budaya (culture), dengan langkah-langkah value, system dan leadership. Setiap diri harus memiliki micro chip, yang senantiasa menyala walau tak ada api disekitarnya, yang sennatiasa bercahaya, yang selalu berdiri, yang selalu berfungsi tanpa berhenti. Fitrah itu harus dipertahankan, untuk terus diupgrade dan ia akan di update ketika pelaksanaan perayaan idul adha, dengan menyembelih system yang tidak baik, dalam diri kita dan dalam lingkungan kita. Selanjutnya semua insane-insan UPI harus mampu menjadi leader /pemimpin, yang berfungsi untuk menegakan system dan menjaga nilai yang bercahaya dalam kerangka peradaban.
Maka tiga komitment untuk menjadikan UPI leading and outstanding, yakni Physical komitment emosional komitment spiritual komitment. Manusia melakukan segala sesuatu hanya karena Allah.
Selanjutnya kita memerlukan tiga motivasi untuk membangun UPI mencapai leading and outstanding, Untuk membangun kompetensi kita memerlukan 10 % intelektual, dan 90% nya adalah untuk EQ dan SQ. Selanjutnya UPI harus memiliki tiga kecerdasan yakni SQ, IQ, dan EQ. ketahuilah bahwa skill dan knowledge hanya mempengaruhi keberhasilan sebanyak 10-20 %, sementara 80-90 % adalah attitude atau sikap.
Dibagian akhir beliau mengingatkan para peserta dengan membacakan beberapa ayat dalam al-qur’an disurat al-imron ayat 189-193.
189. kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
192. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,