Oleh :Jaisyurahman
Keberanian untuk mengakui kesalahan menurut sebagian orang adalah hal yang sangat sulit dilakukan, terlebih ketika kesalahannya menyangkut integritas diri pelakunya, yang apabila ia jujur, maka tentu jatuhnya citra diri yang akan terjadi.
Ya, hari ini aku ingin menjadi sedikit orang yang mencoba untuk memberanikan diri mengakui kesalahan yang aku lakukan, agar aku memulai perubahan yang selama ini terlihat begitu sulit dilakukan, apalagi kalau kita melihat berbagai pelaku korupsi di negeri ini, rasanya belum ada pelaku yang mengakui tindakan korupsinya. Hal ini sangat jauh dari nilai keberanian untuk jujur dan tanggungjawab. Padahal seharusnya spirit ini menjadi karakter inheren yang layak dimiliki oleh semua orang, khususnya manusia yang normal, terlebih mereka yang menjadi pemimpin, yang menjadi sumber teladan bagi yang lain.
Teringat konsep 3 M yang di cetuskan oleh Aa Gym, bahwa perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal yang kecil dan dimulai sejak saat ini juga. itulah yang menggelitik dihatiku untuk melakukan hal ini. Untuk mengatakan bahwa aku salah dan harus memperbaiki kesalahan itu, lalu berjanji untuk tidak melakukan hal serupa lagi.
Mungkin pembaca bertanya, kesalahan apa sih yang sudah aku lakukan hari ini? Tentu jawabannya akan sangat relative, boleh jadi bagi sebagain orang memandang bahwa kesalahanku adalah kesalahan yang biasa, atau boleh jadi bagi sebagian yang lain justru memandang sangat besar jug sebagaimana yang aku rasakan.
Ya, sejak pertemua kuliah perdana, aku menargetkan beberapa targetan yang harus aku capai, dan aku berjanji untuk mencapainya, salahsatu targetan tersebut adalah datang maks 5 menit sebelum jam belajar dimulai. Sekalipun aku sendiri berpikir bahwa waktu ini masih relative dekat ke waktu kuliahnya, tapi berdasarkan pengalaman, bahwa selama kuliah dikampusku, rasanya belum pernah ada atau sangat jarang dosen yang datang kekelas sebelum jadwalnya, kalau tidak tepat waktu, kebanyakan mereka datang telat, bahkan telat beberapa puluh menit. Ya ini juga merupakan kebiasaan tidak baik yang harus segera diperbaiki. Beranjak dari latarbelakang diatas, akhirnya aku putuskan janji datang 5 menit sebelum jam kuliah dimulai.
Namun yang terjadi dengan hari ini, aku terlambat sampai 19 menit dari jam kuliah, seharusnya masuk jam 08.40 aku baru tiba dikelas jam 08.59, aku mengira dosen sudah didalam kelas, tetapi dugaanku meleset, dosen baru datang jam 09.41, artinya dosen aku pun telat datang sampai 1 jam dari jadwal.
Sekalipun aku punya alas an atas keterlambatanku, yang bukan semata karena kemasalan bangun pagi atau aktivitas lain yang tidak terlalu kuat. Tapi tepat aku merasa bahwa perbuatanku hari ini yakni keterlambatan kekelas, itu merupkan kesalahan yang tidak semestinya aku lakukan.
Hari ini aku terlambat karena harus membantu mengerjakan pekerjaan staffku di organisasi, mengingat jam 10 deadline surat sudah harus disebar, sementarapengeprintan surat yang tidak sebentar karena printer yang digunakan terbilang lambat. Akhirnya sekalipun pekerjaanku dimulai dari jam 07.30 aku tetap terlambat dan baru selesai jam 08.51. pada awalnya aku berpikir waktu 4 menit akan sampai dikelasku untuk mengejar batas maksimal keterlabatan selama 15 menit, karena ada jalan pintas yang bisa aku tempuh ke lingkungan sekolah percontohan dikampusku. Namun ternyata Allah berkehendak lain, pintu ujung yang paling dekat dengan gedung kampusku, tiba-tiba sudah dikunci dan otomatis aku harus kembali kepintu masuk untuk menempuh jalur lain yang bisa memakan waktu hingaa 7 menit, akhirnya aku tiba dikelas jam 08.59 artinya telat 19 menit dari waktu yang ideal.
Pembaca yang budiman, sengaja saya tuliskan perihal ini, sebagai bentuk kepedulian hati untuk diri dan pembaca sekalian, karena salahsatu factor yang membuat Indonesia susah maju dan berkembang, yakni kecerdasan orang untuk menghargai waktu yang masih terbilang sangat kurang, padahal islam sendiri sudah mengajarkan bahwa “demi masa sesungguhnya manusia ada dalam kerugian, kecuali bagi orang-orang yang beriman, beramal sholeh, dan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. (al-asri;1-4).
Selain itu Nabi Muhammad saw, telah mengingatkan bahwa nikmat yang biasa diabaikan yakni nikmat sehat dan kesempatan. Maka aku katakana orang yang tidak menghargai waktu adalah orang yang tidak mensyukuri setiap kesempatan dari Tuhan, akankah kita terus menjadi budaya tidak baik ini, atau kita mau merubahkan sejak saat ini, dimulai dari diri kita dan dari hal-hal yang kecil untuk menciptakan Indonesia yang mandiri, dan madani sehingga mampu bersaing dengan negara dan bangsa maju lainnya.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,