Oleh : Ence Surahman
Memiliki profesi sebagai seorang public speacker, seperti trainer, fasilitator, guru, master of ceremony, dan aktivitas lain yang serupa lainnya, hal penting yang harus di pahami adalah ilmu psikologi pihak orang yang menjadi lawan bicara kita. Seberapa pentingkah? Jabwannya sangat penting ketika anda masih mau jadi pembicara yang dianggap. Kok bisa begitu? Ya kita rasakan sendiri saja, ketika kita jadi pembicara atau ketika ngobrol dengan seorang teman, kemudian kita menemukan mimic muka atau sikap lawan bicara kita yang seolah sudha tidak peduli lagi dengan apa yang kita bicarakan, maka otomatis kita akan merasa begitu kecewa, atau mungkin berpikir sia-sia, ngapain ngomong, kalau nggak dianggap. Maka pemahaman kita tentang respon lawan bicara harus benar-benar kita kuasasi secara sempurna.
Berikut ini beberapa fenomena yang menunjukan respon yang kurang baik dari audiens atau lawan bicara kita, dan bagaimana cara menanggulanginya.
1. Muka lawan bicara yang menujukan kebingungan, hal ini ditandai dengan muka yang murung, muka polos, muka seolah tidak sadar sedang mengikuti materi dari kita.
2. Lihat gerakan badan, lawan bicara yang tidak respon kadang melarak-lirik kesana kemari, artinya pandangan mereka tidak fokus kepada kita sebagai pembicara
3. Pandanan mata peserta atau lawan bicara kita yang mulai tidak fokus. Malah membaca buku, atau membaca tulisan di laptop, tab, dan lain-lain.
4. Atau tiba-tiba membuka handphone, padahal belum tentu benar-benar membuka hal penting
5. Tiba-tiba mengajak teman disampingnya untuk berbicang-bincang.
6. Tiba-tiba ijin keluar ruangan untuk alasan yang kurang jelas
7. Tiba-tiba memalingkan muka dan memilihh fokus pada yang lain
Semua fenomena diatas, atau bahkan masih banyak fenomena lain yang terjadi dilapangan, maka sebagai pembicara, kita harus tahu bagaimana mengatasi permasalahan-permasalahan diatas. Berikut ini adalah beberapa tips yang mudah-mudahan akan bermanfaat bagi anda.
1. Diawal pertemuan maka kenalkan diri anda secukupnya kepada calon lawan bicara anda
2. Ketika memulai pembicaraan/materi yang disampaikan, maka pastikan mereka/lawan bicara kita bahwa kita layak dan memiliki kemampuan untuk menyampaikannya.
3. Jangan biarkan peserta berani mengalihkan pandangan dari kita
4. Pastikan materi yang kita sampaikan harus berprinsip kebutuhan mereka, artinya kita berikan apa yang mereka perlukan
5. Kalau menemukan fenomena-fenomena seperti diatas, maka pastikan kita lebih atraktif an komunkatif,
6. Sesekali selingi pembicaraan kita dengan humor-humor ringan agar tidak menjemukan
7. Kalau melihat peserta secara umum sudah tidak kondusif, mugnkin karena waktu kita sudha habis, maka jangan sesekali kita paksakan untuk dilanjutkan, sebaiknya di hentikan.
Semoga tips dan trik diatas akan sedikit membantu anda yang memiliki kebiasaan atau aktivitas berbicara dengan orang lain.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,