Oleh
: Jaisyurahman
Sudah
menjadi tradisi,disetiap akhir tahun hamper semua tempat pejualan memberikan
diskon atau potongan harga khusus untuk setiap produk yang di jualnya. Mulai
dari produk property, busana, makanan, permainan, barang-barang elektronik,
buku, dan lain sebagainya. Fenomena ini memberikan beberapa dampak tersendiri,
tentu ada dampak yang posifitnya ada juga dampak yang negatifnya.
Dampak positif
Bagi
masyarakat yang sedang memiliki uang yang cukup atau berlebih tentu dengan
danya diskon mereka bisa lebih banyak belanja, semua barang yang diinginkannya
bisa didapatkan tentu dengan harga yang sangat miring dari sebelumnya. Bahkan
mereka berani mengeluarkan kocek yang sangat besar sekalipun dengan anggapan
bahwa diskon tidak terjadi setiap waktu, sehingga mereka tidak mau
menyia-nyiakan kesempatan yang jarang tersebut.
Begitupun
bagi pihak penjual/produsen, sekalipun secara sepintas mereka terkesan rugi,
sebenarnya sangat tidak rugi, karena harga yang mereka turunkan itu masih ada
dalam batas untung, sekalipun jumlah besaran untungnya tidak sebesar yang
biasa, namun dengan membludaknya jumlah pengunjung dan pembeli barang mereka,
tentu untuk yang tidak besar ketika yang lakunya berjumlah banyak, maka
keuntungan pihak produsen sudah barang tentu tidak perlu lagi dipertanyakan.
Dampak negative,
Dampak
ini muncul sebagai gejala social, biasanya terjadi pada kalangan yang kurang
mampu, namun punya ambisi yang besar dan tidak memiliki kesadaran akan keadaan,
biasanya berdampak pada munculnya iri hati kepada mereka yang berkecukupan,
selain itu bagi mereka ang tidak sabar, malah akan melakukan upaya yang tidak
dibenarkan, misalnya jadi tidak baik hubungan tetangganya, atau boleh jadi
seorang suami yang banyak di tuntut oleh istrinya, kemudian hubungannya jadi
tidak harmonis, dan berdampak pada yang lainnya.
Lalu bagaimana sebaiknya?
Pada
dasarnya mau memanfaatkan momentum diskon ataupun tidak itu semua hak
masing-masing, hanya yang harus sama-sama kita perhatikan adalah dampak dari
semua itu, maka bersikaplah sewajarnya, jangan berlebih-lebihan, hal ini
sejalan dengan apa yang Allah firmankan dalam al-qur’an surat at-takatsur,
bahwa Allah begitu mengecam perbuatan yang berlebih-lebihan atau
bermegah-megahan,
“Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu[1598], sampai kamu
masuk ke dalam kubur. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu),dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. janganlah
begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu
benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan
melihatnya dengan 'ainul yaqin[1599], kemudian kamu pasti akan ditanyai pada
hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S.
at-takatsur ayat 1-8)
[1598]
Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan,
dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
[1599]
'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan
keyakinan yang kuat.
Dengan
demikian, semoga kita mampu belaku bijak, dengan setiap keadaan yang hadir di
hadapan kita, dan kita harus mampu mengendalikan syahwat kita, agar kita
terhindar dari perbuatan yang belebiha-lebihan. Dan marilah kita song-song
kehidupan baru di tahun yang baru, dan semoga kualitas keimanan dan ketaqwaan
kita senantiasa meningkat. Amin.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,