By : Jaisyurrahaman
Sahabat yang baik hati,
Ijinkan saya berbagi sedikit inspirasi, semoga berbuah
banyak makna dan manfaat, amin. Sebelumnya mari kita rendahkan hati untuk
memuji syukur kepada Allah swt, Tuhan yang Esa yang telah mencipta kita,
sekaligus memenuhi semua kebutuhan hidup kita dan tempat kita kembali untuk
mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita selama didunia, tentu kita
sama-sama sepakat agar kita menjadi orang yang paling dicintai-Nya, sehingga
dengan ridho-Nya kita bisa menikmati surga-Nya kelak, amin.
Sahabat yang luar biasa,
Hari ini saya merasa sangat bahagia karena Allah telah
mempertemukan saya dengan sosok hamba-Nya yang luarbiasa, ia telah
menghembuskan angin inspirasi khususnya untuk saya sendiri, sungguh ceritanya
begitunya membuat saya iri, kagum dan haru menyimaknya, mau tahu kelanjutannya?
Hhmmmmm, oke deh, kita mulai ceritanya. Bismillah….
Semua bermula….
Cerita ini bermula ketika saya dan teman-teman dari
Program Tutorial UPI (Akh Sigit dan Akh Robi) mengikuti kegiatan Jambore
Mentoring Nasional Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN).
Yang diselenggarakan oleh Badan Khusus Mentoring Nasional yang bertempat di
Universitas Negeri Semarang (UNNES), sabtu-Ahad, 28-29 Januari 2012. Kegiatan
ini dilaksanakan bertujuan untuk mempertemukan para pengurus mentoring kampus
seluruh Indonesia. acarana berupa talkshow, bedah buku dan diskusi terbuka.
Di pojok ruang penginapan, pagi tadi…
Selepas padatnya aktivitas hari pertama, kami semua
peserta bertolak menuju tempat penginapan, setelah lama menunggu bus jemputan,
akibatnya kami baru bisa sampai jam 22.30an ke tempat penginapan, karena lelah
yang meronta, saya pun tak lama berselang, segera terkujur kaku menikmati
samudra mimpi malam ini, sungguh tidur yang sangat nyenyak, bahkan kalau saja
tidak ada yang membangunkan untuk agenda qiyamullail, rasanya kami –berempat-
yang Alhamdulillah tidur di satu ruangan, rasanya tidak akan sadar kalau waktu
sudah mendekati adzan subuh, untungnya sahabat yang baik dari panitia berkenan
untuk membangunkan pintu, dan saya segera terjaga, dilihat waktu sudah
menunjukan pukul 03.42 WIB, akhirnya Alhamdulillah kami bangun sebelum shalat
subuh, karena saya bangun duluan Alhamdulillah bisa lebih leluasa untuk
bersih-bersih diri, setelah keringan siang kemarin yang membanjuri, semarang ya
memang panas, bagi orang yang tidak biasa seperti saya, tentu panasnya semarang
membuat resah dan gelisah,J.
Selepas shalat subuh, tidak lupa kami agendakan untuk
membaca dzikir almatsurat bersama, lalu tilawah masing-masing, selanjutnya
kembali ke tempat penginapan, dan disinilah saya peroleh inspirasi luar biasa,
tiba-tiba kami saling sapa dengan hangatnya, diruangan ada sahabat dari IM
Telkom, dan Akhi yang dari Blitar, yang panjang lebar berceria yaitu akhi yang
berasal dari blitar.
Sahabat yang berpostur subur ini, dengan kulit yang
sawo matang khas jawa mulai bercerita tentag masa lalunya, masa perjalanan
pencarian tuhannya, sampai cerita mengapa hari ini bisa bertemua bersama dalam
sebuah forum yang sangat luar biasa. Awal cerita beliau menyampaikan kondisi
dakwah di kampusnya yang begitu heterogen, beliau menyebutkan berbagai macam
pergerakan, semacam HMI, GMNI, FMI, LDM, HT dan banyak lagi yang lainnya.
Beliau adalah kader dakwah yang abru bergabung sejak
tahun 2010 awal, sejak taun 2006 beliau banyak interaksi dengan orang-orang
pasar, beliau pernah menjadi tukang parkir, dan tentu beliau bilang pernah jadi
preman pasar juga, hobiynya ngeroko, mabuk, pacaran, hiburan, gang motor,
diskotik, karena beliau juga punya hoby ynag bagus yaitu bisa main alat musik
piano, juga bisa memainkan DJ, tentu kenalan beliau bukan ornag-orang biasa,
pacarnyapun beliau bilang mulai dari cewek biasa, sampai model-model dan
artis-artis local, saya kaget betul
ketika beliau bilang bahwa saya pernah mencoba berbagai jenis minuman, dari
yang harganya 5 ribu-200 ribu perbotol dari yang produk local sampai produk
impor, semuanya pernah dicoba.
Selain beliau sebagai penggemar kegiatan alam bebas
(pecinta alam), juga anggota geng motor bahkan punya posisi yang strategis didalam
komunitasnya, juga beliau punya hubungan yang sangat dekat dengan para anggota
komunitas mohak, yang biasa terlihat nongkrong di jalan-jalan. Atau yang biasa
dikenal dengan anak-anak brandal yang biasa rambutnya di warnai tidak karuan,
kemudian celananya bolong-bolong, antingnya dimana-mana, kegiatan rutinnya
ngamen dijalanan.
Wah, saya tidak bisa membayangkan kalau harus bergaul
dengan komunitas yang seperti itu, sungguh luar biasa. Tapi beliau telah nyata
punya kisah-kisah menarik, yang saya yakin tidak akan pernah ia lupakan, jangan
beliau yang merasakannya sendiri, saya saja yang baru mendengar dari
pemaparannya begitu terharu dan seolah tak percaya.
Detik-detik penuh makna dalam hidupnya,
Ketika saya bertanya, “lalu sejak kapan antum berubah”?
beliau menjawab ketika satu saat naik gunung ngawi, pada saat itu beliau
membawa minuman yang sangat banyak, dan meminumnya sampai mabuk, diperjalanan
beliau melihat ada gubuk yang dihuni oleh seorang janda tua yang sangat baik,
ketika beliau menggedor-gedor pintu rumah janda tua tadi dengan marah, dan
bengis, namun ternyata ibu pemilik rumah itu meresponnya dengan begitu baik,
sampai kemudian teman saya tadi di minta masuk kedalam, karena kedinginan ibu
tua tadi menyuruh teman tadi untuk istirahat dan menyelimutinya dengan kain
sarung panjang, melihat perlaku baik itu, teman saya mulai mengagumi
kesabarannya, ketika teman saya bertanya kepada ibu tua tadi “Ibu, apa tidak
takut dengan saya? Kok ibu baik sekali?’, ibu itu malah menjawab “kita itu
hanya boleh dan harus takut kepada Allah swt”, sederhana ibu itu menjawb, namun
kata-kata itulah yang membuat teman saya tersadar, bahwa Tuhan itu maha tahu,
maha melihat.
Akhirnya teman saya mulai mengingat semua kesalahan dan
kemaksyiatan yang telah dilakukannya selama hidup, akhirnya ia menangis,
menyadari kesalahannya, dan ia merasa harus berubah, dan akhirnya ia berazam
untuk mencari jati diri agar ia bisa kembali ke jalan Robb yang mulia.
Selepas pulang dari gunung,
Ia bercerita ketika sedang di rumahnya,tiba-tiba ada
orang-orang yang sedang kerja bakti untuk melakukan pengasapan (foging)
disekitar rumah teman saya tadi, namun
karena teman saya tidak senang, lalu kemudian pintunya di kunci dari dalam agar
orang yang yang sedang foging tadi tidak masuk kedalam rumah untuk menawarkan
jasanya, namun dilain cerita teman saya itu
merasa simpati dengan kebaikan dari orang-orang yang melakukan foging,
dan berujung pada kesimpulan ia harus mencari apa itu ngaji, apa itu halaqoh,
apa itu liqo dan lain sebagainya, akhirnya beliau memberanikan diri untuk
mendatangi markas orang-orang yang melakukan foging, dan ingin bertanya tentang
hal-hal diatas, karena memang ada hubungan yang sangat erat antara yang ia cari
di internet, sampai kemudian ia memutuskan untuk ikut liqo, dan ikut dengan
program-program yang dilaksanakannya.
Akhirnya ia jatuh cinta dengan Islam,
Ialah akhir dari masa pencarian itu, ketika teman saya
iktu liqo pertama diberikan materi 7 golongan yang dirindukan surge, sejak itu
langsung ia jatuh cinta dengan islam, jatuh cinta dengan mentoring, jatuh cinta
dengan dakwah, sampai kemudian ia masuk di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI), ia pun aktif di
Lembaga Dakwah Kampus, dan menjadi ketuanya, juga beliau di amanahi untuk
mengurusi dakwah di tingkat wilayah di blitar, subhanallah waktu yang tak
banyak dan seolah tak sulit bagi Allah untuk mengembalikan kondisi seorang
hamba, saya jadi teringat kata-kata yang sangat menarik “sebaik-baik manusia,
selama masih hidup maka masih ada peluang untuk menjadi orang yang jahat,
begitupun sejahat-jahatnya orang selama masih hidup, masih ada peluang untuk
menjadi orang yang baik dan taat kepada Allah swt”.
Sahabat yang baik,
Bagaimana dengan kita, bagaimana dengan kualitas
keimanan kita, apakah terjadi kemajuan yang signifikan? Atau hanya jalan
biasa-biasa saja. semoga Allah
membimbing kita agar kita senantiasa istiqomah dalam jalan terbaik yang telah
dihamparkan-Nya, sampai kita semua bertetangga di tempat terbaik Jannah-Nya
kelak, amin.
Subhanallah sekali kisah ini..
BalasHapusSubhanallah..
BalasHapusRevolusi yang luar biasa, lebih dahsyat dari revolusi Prancis.
Beruntung sekali orang yang menjadi perantara datangnya hidayah itu sama beruntungnya dengan yang memperoleh hidayah itu.
alhamdulillah...
BalasHapuskisah ini akhirnya sampai pada kita, sangat menginspirasi akh..
#inget pertama kali melihat beliau di Sarasehan nasional.
barakallah....
Hapus