Oleh : Jaisyurrahman
Sahabat yang ramah dan mengesankan, bagaimana kabar
perjalanan hidupnya? Semoga senantiasa menuju titik-titik mimpi (dream zone)
dalam hidup sahabat. Senang rasanya saya bisa kembali menyapa, tentu dalam
kebahagiaan yang sedang Tuhan berikan kepada saya. Pada tulisan ini saya ingin
berbagi dari apa yang ada dalam lumbung idea saya, semoga hal kecil nan
sederhana ini bernilai manfaat yang tiada terkira.
Sejak saya masuk ke kampus, saya mulai senang dengan
dunia pelatihan (training), dan yang lebih saya senangi adalah training
motivasi (motivation training). Karena pada training ini saya selalu
mendapatkan banyak inspirasi yang membuat saya semakin percaya diri dalam
menjalani setiap jejak kehidupan yang sungguh indah ini. Saya teringat ketika
masa orientasi pada saat saya jadi mahasiswa baru, saya disuguhkan training ESQ
yang waktu sudah cukup terkenal, dan sejujurnya saya merasakan sesuatu yang
dahsyat merasuki alam bawah sadar saya.
Setelah aktif perkuliahan, sungguh luar biasa saya
banyak berkesempatan untuk kenal dengan beberapa trainer yang sudah cukup
popular baik di level bandung ataupun Indonesia, terlebih ketika saya menjadi
aktif di salah satu forum organsasi kampus yang levelnya nasional saya
mendapatkan banyak kesempatan untuk belajar banyak hal tentang dunia training.
Singkat cerita, sayapun akhrirnya mencoba untuk
menekuni keahlian sampingan sebagai pengisi acara yang dikemas panitia menjadi
sebuah training -saya tidak berani mengatakan kalau saya ini trainer karena
masih banyak kekurangan dalam kemampuan yang saya miliki-. Ya, apalagi selepas
aya mendapatkan penghargaan mahasiswa berprestasi tingkat universitas tahun
2011, mendadak di daftar agenda harian saya tertulis jadwal undangan mengisi
materi, hamper setiap malam sibuk
menyiapkan bahan yang akan di berikan kepada para peserta.
Sahabat yang baik hati, saya tidak bermaksud mengulas
perjalanan karir saya, namun yang ingin saya sampaikan adalah tentang setiap
pertanyaan yang saya lontarkan kepada seluruh peserta training yang pernah saya
isi, “ apakah sahabat ingin menjadi orang yang sukses?”, hamper lebih dari 80 %
semua peserta menjawab ya dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Wah, sungguh
luar biasa, dalam benak saya terpikir bahwa kalau begitu rasa ingin sukses
merupakan fitrah manusia, buktinya sangat mayoritas orang ingin menjadi sukses.
Namun ada yang tidak kalah menarik, setelah saya
mengetahui respon dari peserta terhadap pertanyaan saya diatas, selanjutnya
saya bertanya kepada salah satu peserta dan saya tanyakan kepadanya “kesuksesan
seperti apa yang saudara inginkan?”, nah barulah peserta saya dapati ada yang
berpikir dulu baru menjawab, ada yang langsung menjawab, namun tidak sedikit
yang hanya senyum, seolah-olah bingung harus menjawab apa. Adapun jawab yang
saya dapati dari peserta yang punya jawaban kebanyakan mereka menawab “saya
ingin punya mobil saya ingin punya rumah bagus, saya ingin punya perusahaan,
saya ingin punya tabungan yang banyak, saya ingin jalan-jalan keluar negeri,
saya ingin punya pasangan yang cantik / cakep”, dan jawaban lainnya yang hamper
senada dengan jawaban diatas.
Dari pengalaman saya tersebut yang sudah saya alami
berulang kali, saya mengambil kesimpulan bahwa kesuksesan dalam kebanyakan
orang, biasanya dipandang identik dengan berlimpah harta. Ya, tidak salah
memang dengan pandangan seperti itu, namun sayangnya makna sukses terasa
dipersempit ruangnya, padahal saya memahami bahwa makna sukses itu sangat luas.
Saya ambil contoh, bayi yang baru lahir kemudian ia
menangis dan menarik perhatian ibunya lalu ibunya menyusui sang bayi, maka saya
katakana sang bayi telah sukses mempengaruhi ibunya, atau sang balita yang
sedang belajar berjalan, walau awalnya tertatih-tatih namun akhirnya ia bisa
berjalan untuk kali pertamanya maka saya katakana sang balita itu telah sukses,
begitupun yang ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik, ular
yang berganti kulit telah sukses, atau anak burung yang mulai belajar terbang
dan akhirnya ia pandai maka ia telah sukses.
Anak TK yang mampu pertama kali membaca, menulis,
berbicara dengan lancar, menghitung ia juga dikatakan sukses, sang ayah yang
mampu menafkahi keluarganya sesuai dengan kebutuhan iapun telah sukses, sang
istri yang senantiasa setia kepada suaminya, lalu ia pun mampu mendidik anaknya
dengan baik, maka saya katakana ia telah sukses, seorang pengusaha yang
merintis usahanya dari nol sampai besar ia telah sukses, seorang penghapal
kitab suci walau dengan susah payah sampai akhirnya hapal, maka iapun telah
sukses, begitupun seorang pendaki gunung, penelusur hutan rimba yang mampu
melewati setiap tantangan yang dihadapinya maka iapun telah sukses, juga
seseorang yang mampu melewati kehidupan dunianya dengan bahagia pun untuk
menyiapkan kehidupan akhiratnya yang kekal abadi, maka ia jauh lebih sukses dan
kesuksesan sejati adalah ketika mampu melewati setiap rintangan dengan hasil
yang membahagiakan.
Sekali lagi ukuran kesuksesan bukan melimpahnya harta
semata, melainkan sangat luas makna yang terkandung didalamnya. Semoga kita
menjadi pribadi yang sukses,
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,