Oleh: Jaisyurrahman
Saya adalah orang yang senang ngemil
permen termauk loli, loli kesukaan yaitu loli avelible, akhirnya saya beli dua
loli, ketika saya sedang asik mengemutnya, sambil baca-baca beberapa skripsi
yang kajiannya relevan dengan kajian saya, tiba-tiba muncul dalam benak saya,
apa jadinya kalau loli ini saya buka dan kemudian tidak langsung saya emut,
melainkan saya simpan di tempat terbuka, lalu kalau saya lihat algi beberapa
hari kemudian, saya mengira loli yang manis karena kadar gulanya yang tinggi
ini ketika saya lihat lagi pastinya loli itu sudah di kerumuni semut, atau
mungkin bahkan lalt yang senang loliJ, -
ada gitu?-, yang pastinya aka nada bakteri juga, selain itu saya yakin loli
yang awalnya keras apsti akan lembek atau bahkan meleleh. Mengerikan bukan
kalau harus kita emut lagi….?
Udahmah banyak bakteri, sisa semut
dan lalat, pasti rasanya juga sudah tidak original lagi, hemm, saya berpikir
bahwa wanita juga demikian… JJ bukan berarti saya menyamakan
wanita dengan loli ya, Cuma analoginya saya rasa sangat pas, ketika wanita
tidak mau menutupi dirinya dengan busana yang baik dan benar sesuai dengan
perintah, maka sangat mungkin nasibnya sama dengan loli yang terbuka tadi,
memang sih, bukan harus di nikmati semut sesungguhnya, atau lalat sebenarnya,
namun semut-semut dan lalat-lalat yang sudah bermetamorfosis menjadi sejenis
manusia.
Maka menurut saya, itulah wanita,
mengapa demikian? Karena wanita itu begitu berharga, lho kok saya tahu berharga
ya? Kalau belum percaya saya akan berikan buktinya berikut ini. Mari kita
renungkan dengan hati,
Pernah suatu hari saya bertanya
kepada teman saya yang wanita, saya tanya berapa harga mata saudara kalau ada
yang mau beli?, ia menjawab “ga mau dijual”, aku tawarkan 5 miliyar satu mata,
tidak ada yang mau menjualnya” berapa harga hidung saudari kalau ada yang mau
beli….? Ia menjawab, sama seperti diatas, tidak mau dijual, lalau berapa harga
dagunya?, jawabannya selalu sama, lalu berapa harga tangannya, ? semuanya
menjawab tidak mau dijual walau sebesar apapun harganya… atau berapa harga
satu jari tangannya? Tidak mau dijual.
Tuh kan, semua sepakat bahwa harga
tiitpan Allah ini sangatlah mahal harganya. Maka kalau harganya sangat mahal
sebaiknya kita menjaganya dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai dinikmati oleh
semut-semut dan lalat yang melintas, melainkan agar dipastikan dijaga dengan
sebaik-baiknya.
Maka pakailah busana yang baik yang
menutupi setiap organ yang berharga tadi, dan katakan tidak untuk dinikmati
oleh yang bukan haknya, biarkan yang berhak dna halal saja yang akan
menikmatinya.
Oke sahabat muslimah, sekali lagi
saya ingin mengatakan bahwa kalian itu sangat special, mahal harganya dan
jangan pernah sahabat murahkan harganya.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,