Oleh ; Jaisyurrahman
Pembaca
yang baik hati, senang rasanya kembali saya bisa bisa menyapa sahabat sekalian,
lewat tinta digital dari notebook tercinta, saya bisa kembali berbagi sedikit
pengalaman, secuil manfaat, yang semoga mampu memberikan berkah yang besar baik
bagi saya juga untuk sahabat semua. Tentu tak lupa saya bertanya kabar sahabat,
bagaimana kabarnya malam hari ini?, semoga kebaikan senantiasa menyertai
semuanya, keluarganya diberikan kenikmatan sehat, kebutuhan sehari-harinya
tercukupi, masalahnya teratasi dan kesulitannya di permudah, amin.
Baik,
pembaca yang luar biasa, saya akan mulai ceritakan yang ingin saya bagi hari
ini, tadi pagi menjelang siang tepatnya pukul 09.30an saya berangkat ke UPI
Kampus Daerah Purwakarta untuk menghadiri undangan dari panitia pembukaan
Program Tutorial Kamda Purwakarta, saya kesana untuk mengisi materi training yang
di minta oleh panitia, dna saya harus menyampaikan materi training tentang terapi
galau, wah, ketika sms permintaan mengisi materi saya terima, saya cukup kaget
juga, harus menyampaikan materi yang cukup unik dan sensitif, hmm, tapi saya
coba saja. semalaman saya nyari bahan di internet untuk membuat sajian materi
yang saya sampaikan hari ini, dan alhamdulilllah akhirnya rampung juga.
Singkat
cerita walau mobil yang saya naiki di terminal Leuwi Panjang ini cukup ngaret
45 menit, tapi Alhamdulillah saya bisa sampai di tempat 20 menit sebelum jadwal
saya ngisi acara. Dan setelah shalat dzuhur akhirnya waktunya saya untuk
mengisi training dihadapan sekitar 130 peserta yang sedang mengontrak mata
kuliah PAI di Kamda Purwakarta. Pesertanya kebanyakan akhwat (perempuan),
sementara ikhwannya hanya sekitar 20 orangan.
Sesi
demi sesi materi telah terlewati, akhirnya tiba saat Tanya jawab peserta,
sungguh luar biasa, pertanyaan yang diajukan sangat bagus semua, tapi Alhamdulillah
semuanya masih bisa saya akali untuk dijawab, sekalipun saya sendiri berharap
agar penanya tidak merasa puas, sehingga ia mau mencari lagi jawaban atas
permasalahan yang ia pertanyakan.
Di
akhir training sebelum saya tutup, saya mengajukan pertanyaan tantangan untuk
para peserta training, saya Tanya begini “diantara peserta yang hadir hari ini,
angkat tangan yang merasa siap berkarir tidak jadi guru SD selepas lulus kuliah?”,
wah ternyata responnya cukup mengejutkan hati saya, hanya sekitar 10 % yang
angkat tangan siap, sisanya pada kebingungan, mungkin mereka berpikir bahwa
mereka sudah jelas karir kedepannya akan menjadi guru SD dan hanya guru SD,
tanpa mengecilkan peran dan fungsinya yang sangat penting, siang itu saya hanya
ingin menantang mereka saja, dan mencoba membuka cara berpikir mereka, ternyata
masih sedikit yang otaknya sudah terbuka, kebanyakan punya keyakinan bahwa
mereka akan jadi guru SD tidak yang lainnya.
Lalu
saya bilang kepada mereka, “apakah tidak boleh alumni PGSD UPI selepas lulus
jadi pengusaha? Apakah tidak boleh diantara kalian jadi direktur atau manajer
sebuah perusahaan besar? Semua peserta tertegun memandang sekaligus menyimak
pembicaraan saya, lalu saya kuatkan, “jangan pernah membatasi kemampuan dan
kapasitas diri kita, pikirkan bahwa jalan kesuksesan dalam hidup kita bergitu
terbuka lebar, banyak pintu sukses yang bisa kita tempuh, maka ketika kita
tidak bisa jadi guru SD yang sukses, nantinya kita akan tetap semangat, dan
kita akan tetap optimis, bahwa pintu kesuksesan hidup kita masih terbuka lebar,
banyak peluang yang harus kita manfaatkan.
Untuk
itu pesan saya untuk sahabat sekalian, mari kita buka pikiran kita, buka kunci
gembok yang selama ini mengurung kita dalam kondisi seperti sekarang ini,
biarkan ia liar bermimpi membangun cita-cita dan masa depannya, ingatlah bahwa
kesuksesan kita hari ini adalah apa yang kita mimpikan masa lalu, dan mimpi
kita hari ini adalah penentu masa depan kita kemudian.
Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,