Oleh : Jaisyurrahman
Sahabat yang baik, melalui tulisan ini saya ingin
mencurahkan kegundahan dalam hati akan inspirasi yang hadir yang dengan
kekuataannya mendorong saya begitu kuat untuk menuliskannya dalam untaian kata,
semoga niat hati ini bersambut baik dari pembaca sekalian, agar kita sama-sama
kembali mendalami arti kekuatan cinta dalam hidup dan kehidupan yang tersebar
ia di dalamnya.
Sahabat cobalah jawab dengan hati yang suci,
Apakah
yang mendorong naluri sang induk ayam begitu sabar mengerami telurnya selama 21 hari tanpa
keluar dari sarangnya?
Apakah
yang mendorong sang induk burung terbang melintasi awan hanya untuk mencari
sesuap makanan untuk anak-anaknya yang baru menetas disaranya?
Apakah
yang mendorong induk kura-kura menggali pasir begitu dalam untuk menimbun
telur-telurnya demi menyelamatkan bakal keturunnya?
Apakah
yang mendorong induk serigala menyayangi sang buah hatinya dari berbagai
serangan?
Apakah
yang mendorong ibu kita bersabar ketika mengandung kita selama Sembilan bulan? Membuat
ia sesak, membuat ia tak bebas bergerak dan beraktivitas, membuat ia harus
selalu hati-hati dengan pekerjaannya demi menjaga kita yang ada di rahimnya?
Apakah
yang membuat ibu kita lebih memilih ia yang mati dan kita yang selamat pada
saat melahirkan kita?
Apakah
yang membuat ibu dan ayah rela tidak tidur setiap malam hanya demi memastikan
kita bisa tidur pulas?
Apa
yang mendorong sang ayah berangkat subuh pulang petang demi mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan kita?
Apa
yang membuat mereka bersabar dan berpluh keringat demi menyekolahkan kita,
walau demi ia harus membatasi kebutuhan pribadinya?
Maka jawaban dari semua pertanyaan diatas akan sama
yakni “CInta”, itulah kekuatan cinta yang
sangat luar biasa, kekuatan yang mampu menyempitkan jarak pendangan
mata, kekuatan yang membuat orang tak lelah mendaki jurang dna tebing, kekuatan
yang membuat orang berani mengarungi luasnya sambudra, kekuatan yang mendorong
orang tidka takut berjalan di kegelepan malam.
Sungguh maha agung Sang Penebar Cinta, Ia telah
menyemai bibit-bibit keindahan, ia telah menyemai harum kesturi di bumi, Ia
telah menjadikan hidup lebih bermakna, sehingga hiduppun mampu menghidupkan.
Sekarang mari kita bayangkan seandainya saja cinta tak
ada, maka tak akan kita temui kasih, tak akan kita dapati sayang, tak akan kita
rasakan keindahan, tak akan kita temukan harmoni, dunia tak memiliki rasa,
hanya hambar yang akan di dapatkan. Betapa ruginya ketika hal demikian yang
terjadi.
Atas nama cinta yang bersumber dari sang maha cinta,
mari kita jaga hakikat kesucian cinta itu, dan kita taburi sisi lain yang
selama ini mengatas namakan cinta, kita sebarkan bibit cinta hakiki bagi mereka
yang telah menyempitkan arti cinta yang sesungguhnya, yang membaut kita sesak
nafas karena mendapati bualan aas nama cinta, kebohongan berkedok cinta, lalu
mari kita ikatkan kembali semua hal dengan cinta yang sesungguhnya cinta yang
suci, cinta yang akan senantiasa ikhlas memberi karena-Nya.
Ingat jangan pernah kau sempitkan arti cinta, karena
cinta itu bukan bohong, bukan pula nafsu, juga bukan bualan, serta bukan
kehancuran, cinta itu adalah indah, mengindahkan, cinta itu pembangun dan
pemberi motivasi untuk senantiasa waspada dalam menjaga citra cinta yang
sesungguhnya.
sukses buat penulisnya... :)
BalasHapusamin, semoga anda juga...
Hapus