Oleh : Jaisyurrahman
Pembaca yang baik hati, kembali saya harus mengajak
diri dan pembaca untuk bersyukur kepada Allah swt, Tuhan yang maha Esa, sang
pencipta, pemilik dan pemelihara, dunia beserta isinya. Sungguh bersyukur
orang-orang yang senantiasa menyadari bahwa tiada daya dan kekuatan kecuali
dengan ijin Allah, maka dengan pemahaman ini, setidaknya seiap langkah
kehidupan kita, akan senantiasa kita sadari bahwa senantiasa ada perantara
Allah, dan perkara yang tidak mungkin sesuatu terjadi dengan kita tanpa ada
campur tangan Allah. Wallahu’alam.
Pembaca yang baik hati, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan suatu hal yang semoga akan memberikan manfaat untuk pembaca yang
sangat luarbiasa, ceritanya begini;
Pada suatu malam, ketika saya sudah tertidur, selepas
kesibukan hari ini, dimana tadi pagi jam 9 sehabis serah terima/pelepasan
peserta program pengalaman lapangan (ppl) di SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung,
sorenya selepas maghrib dinner dengan teman-teman pengurus inti ketika saya
menjabat di tutorial. Malamnya tidur
pulas, dan ketika sekitar jam 02.50an, saya mendengar suara
“tok,tok,tok,tok,tok,tok….tok”, terdengar suara pintu kamar yang diketok dari
luar, awalnya terdengar samar-samar, karena sedang pulasnya, saya tidak
langsung reaktif untuk menanggapinya.
Namun karena ia tidak menghentikan untuk mengetuk pintu
dan saya[un merasa terganggu, akhirnya saya putusan untuk bangun tidur, sebelum
saya buka, saya mencoba nanya dulu “sam, sam, sam”. Saya kira yang mau masuk ke
kamar itu adalah teman saya yang sedang di kamar sebelah, namun sayangnya orang
yang diluar itu tidak menjawab “ya” dan akhirnya terdengar kata “punten kang”,
nah selepas itu ia diam sejenak, mulai itu saya segera waspada, jangan-jangan
orang yang ada niatan lain, akhirnya saya putuskan untuk mengunci kembali
kamar, namun ternyata ia tetap mengetuk pintu lagi, karena sudah terlanjur
waspada, akhirnya saya biarkan pintu terkuci. Bukan bermaksud buruk sangka,
namun karenak kondisinya demikian, saya juga harus memilih untuk hati-hati,
kahwatir ketika saya buka pintu kemudian ia melakukan suatu yang merugikan.
Pembaca yang budiman, kadang orang tidak bisa
membedakan antara waspada dengan buruk sangka, buruk sangka merupakan sifat
buruk yang harus di jauhi, bahkan di tumpas hingga keakar-akarnya, karena buruk
sangka merupakan sifat yang bisa menghancurkan bangunan kekeluargaan dan
persahabatan yang telah dibangun. Berbeda dengan waspada, karena waspada
merupakan sifat yang baik dalam rangka menjaga diri dan amanah yang
dipercayakan kepada kita. Kita waspada agar senantiasa hati-hati dalam
mengambil setiap keputusan. Tentu yang kita dahulukan adalah yang tidak
menimbulkan kerugian bagi orang banyak, orang lain dan diri kita serta
lingkungan sekitar.
Demikian tuisan singgkat ini saya buat, semoga
memberikan manfaat yang banyak untuk semuanya.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,