Oleh : Jaisyurrahman
Sahabat yang budiman, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung, amin,
bagaimana kabar semangat hidup suksesnya? Masihkah membara sebagaimana ketika
kita ingin bisa jalan sewaktu kecil dulu? Atau masih menggebu-gebu seperti
ketika kita ingin bisa bicara semana kita balita dulu?, ya saya ingin kembali
mengingatkan bahwa motivasi terbesar seorang manusia itu terjadi diluar batas keadarannya, contohnya anak
kecil yang ingin belajar berjalan, walaupun ia sering jatuh ke tanah, tapi ia
tidak pernah sakit hati dan putus asa, justru hal itu ia jadikan spirit untuk
membakar terus semangatnya, begitupun ketika mereka ingin bisa berbicara
seperti kita, walau dengan susah payah, ia akan terus berupaya bagaimanapun
susahnya. Semoga semangat kita hari ini bisa lebih besar dari masa balita kita,
tentu kita merasa malu jika sebesar sekarang ini, semangat kita kalah oleh
anak-anak balita. Ehmmmm, malu banget kan?
Pada tulisan kali ini, sesungguhnya saya tidak mau membuat sahabat
malu-maluin ^-^, hmm tapi kalau ada yang merasa ya berarti kita akan terus
berupaya untuk bisa lebih baik lagi. Sip.
Sahabat yang akan jadi orang-orang sukses, amin. Di era informasi ini,
bahkan informasi yang sudah berevolusi dalam bentuk digital information, selayaknya membuat kita banyak bertanya dalam
diri, mengenai informasi-informasi apa yang kita dapatkan dalam setiap
detiknya. Hal ini saya rasa penting bagi kita, siapapun kita, apapun profesinya
hari ini, dimanapun berada, dan apapun title yang disandangnya. Mau itu guru,
dosen, mahasiswa, pelajar, pengusaha, pejabat, pemerintah, artis dan
selebritis, pedagang, pengusaha, mau yang muda atau yang tua, maka yang akan
menjadi pemenang dalam perhelatan zaman di kala sekarang adalah mereka yang
menguasi informasi.
Demikian pula dengan kita sehari-hari, salah satu alat ukur perkembangan
diri kita saat ini adalah dengan senantiasa bertanya kepada diri sendiri,
informasi apa yang telah diperoleh selama hari ini, atau selama satu jam yang
telah lalu, atau satu menit yang lalu bahkan sebaiknya tanya diri kita setiap
satu detik, “informasi apa yang telah engkau dapatkan dalam setiap detiknya?”.
Mungkin ada sahabat yang bertanya, memangnya mungkin ya kita bisa
mendapatkan informasi dalam setiap jam? Setiap menit bahkan setiap detik?
Jawabannya sangat mungkin, maka yang harus kita perdalam mengenai pemaknaan
kata informasi itu sendiri, informasi bisa berupa data, fakta, kejadian,
peristiwa yang telah dan akan terjadi. Bisa dalam bentuk berita, karangan
ilmiah, hasil penelitian, dalam bahasa buku, dari pembicaraan orang lain, dari
penceramah, dari orator, dari mc, dari pemateri seminar, talkshow, diskusi,
dari televise, dari radio, bahkan artikel di internet, atau info di jejaring
social, bahkan di pamphlet, di baligho, spanduk, leaplet, majalah, Koran,
bulletin, dan semua mendia informasi, kita bisa mendapatkannya.
Maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya agar kita semakin
dekat dengan informasi? Jawabannya karena informasi itu bisa kita terima
melalui mata, telinga, bahkan melalui alat indra lain termasuk hati kita, maka
yang pertama harus kita lakukan adalah fungsikan semua indra kita untuk
menangkap informasi. Dan asah terus agar indra tersebut memiliki tingkat
sensitifitas yang tinggi dalam hal kepekaan terhadap informasi.
Selanjutnya rubahlah kebiasaan kita yang kurang bermanfaat, dengan
aktivitas yang akan menjadikan kita banyak wawasan karena mampu dan banyak
menyerap dan menangkap informasi secara berkelanjutan, cara sederhana dengan
banyak membaca, baik itu Koran, buku, bulletin, majalah, pamphlet, baligho, di
internet, di handphone yang bisa akses internet, dan semua hal yang ada
disekitar kita, maka pastikan kita bisa menangkapnya dengan baik.
Langkah selanjutnya setelah kita menangkap informasi dan menyimpannya,
maka yang harus kita lakukan adalah menyampaikan dan menyebarkan seluas-luasnya
kepada khalayak umum, bisa dengan mulut kita ketika ngobrol dengan orang lain,
atau kita tulis dan kita publish di media informasi. Kita juga bisa membuat
sumber informasi dengan cara menuliskan, membukukan dan mengedarkannya.
Sahabat yang baik, intinya mari kita tingkatkan rasa ingin tahu kita
terhadap apapun yang ada disekitar kita, tentu dengan pertimbangan dan baik dan
buruk, kemudian benar dan salah, agar waktu yang kita miliki tidak berlalu
tanpa makna begitu saja. jadikan diri yang produktif dengan mampu menyerap
banyak informasi dan jadikan diri bermanfaat dengan banyak member. Semoga
bermanfaat, ingat “berapa informasi yang mampu anda tangkap dalam satu detik
yang telah berlalu?”.
good article, mudah dipahami
BalasHapusKelebihan informasi tanpa kemampuan menyaring dan mengelolanya, berbahaya juga.
BalasHapus"The Power of BEING the First" bukan "The Power of Be the First".
:D
Yuk, tinggalkan semua aktivitas yang tidak bermanfaat,... ^_^
BalasHapus