Oleh : Jaisyurrahman
Tulisan ini terinspirasi dari perkataan seorang guru spiritual saya,
yang saya dengar kurang lebih satu jam sebelum saya tuliskan. Dalam suasana
yang begitu hangat dan akrab, beliau bilang, “wahai kawan, sesungguhnya dalam
diri kita ada 5 mata, maka waspadalah”, sejenak saya berpikir agak dalam, -tapi
tidak sedalam palung mindanau- J lalu saya pusatkan pengaran dan perhatian kepada kata-kata beliau. Lalu
beliau ceritakan bahwa kita memiliki dua mata yang bisa melihat, dan ia
terlihat. Kita juga punya dua mata yang bisa terlihat tapi tidak bisa melihat,
serta kita punya satu mata yang tidak terlihat tapi ia bisa melihat, bahkan
mata yang satu ini memiliki kualitas ketajaman yang lebih tajam dari kedua mata
pertama, itulah mata hati.
Setelah saya dengarkan penjelasannya, Alhamdulillah saya bisa menangkap
dari pesan yang guru saya sampaikan. Semoga Anda juga bisa menangkap dari apa
yang saya sampaikan di tulisan ini. Dan saya sangat yakin bahwa Anda juga
menyadari betul kelima hati yang dimaksud. Untuk itu marilah kita perdalam
pemahaman kita mengenai kelimanya. Agar kita bisa menggunakan kelimat mata itu
sesuai dengan peran dan fungsinya secara tepat.
Kedua mata Anda yang berada di bagian organ kepala adalah anugrah
terbesar dari Tuhan untuk Anda dan juga saya. Dengan mata yang bisa melihat,
kita bisa menikmati indahnya pemandangan, bisa membedakan warna dengan
keindahannya, bisa berjalan dengan nyaman, sekarang coba Anda bayangkan
seandainya mata Anda tidak bisa melihat, maka Anda tidak akan bisa melihat
wajah Ayah dan Ibu serta keluarga besar Anda, termasuk anak dan istri atau
suami Anda. Tidak bisa membedakan mana gambar yang indah dan tidak, tidak bisa
membedakan pakaian yang indah di kenakan dan yang tidak. Begitulah yang
dirasakan oleh orang yang tidak bisa melihat (buta). Maka bersyukurlah kepada
Tuhan akan nikmat ini, dengan menjaga dan menggunakannya pada perkara-perkara
yang Tuhan inginkan.
Kedua mata yang selanjutnya ada di organ bagian bawah, yakni di kaki,
sehingga namanya disebut dengan “mata kaki”. Mata kaki ini terlihat tapi tidak
bisa melihat sebagaimana mata yang atas. Tapi yang luar biasa dari mata kaki
ini adalah ia selalu jujur, dan ia tidak banyak mengeluh, misalnya ketika Anda
tersandung, maka kaki mata kaki Anda menydari betul bahwa ia tersandung, dan ia
tidak pernah protes besar-besaran ke organ yang lain yang telah menjadikannya
terluka. Ia senantiasa ikut kemanapun sang tuan berjalan, dan ia tidak pernah
peduli dengan itu, apakah sang tuan membawanya ke jalan diperkotaan, ataukah ia
harus terendam air, atau ia harus jalan berlumur lumpur di pematang sawah, atau
boleh jadi sang tuan membawanya berjalan pada tempat yang kotor dan bau. Apapun
kondisinya tidak pernah mengeluh dan protes, ia senantiasa taat.
Mata yang kelima adalah mata hati, ia tidak terlihat tapi
pernglihatannya begitu tajam. Mata hati ini memiliki peran yang sangat penting
dan strategis dalam kehidupan seseorang. Mata hati ini menjadi penentu kualitas
kepribadian seseorang. Bahkan mata hati ini menjadi ukuran tentang baik tidaknya
seseorang. Mata hati ini tidak akan pernah bohong, mata hati ini secara fitrah
menyenangi kebaikan dan menolak keburukan. Mata hati ini awalnya amat putih
berseri, namun ia berubah sejalan dengan warna yang di celupkan kepadanya oleh
sang tuan.
Mata hati ini juga yang menjadi pengontrol diri seseorang, termasuk
pengontrol mata yang sebelumnya. Karena saking pentingnya kualitas mata hati
ini, maka sang tuan memiliki kewajiban untuk memeliharan dan melatih serta
mengasahnya pada perkara yang akan membuat mata hati ini memiliki ketajaman
yang kuat untuk melihat segala fenomena yang terjadi. Agar ia senantiasa
tersentuh dan empati ketika melihat perkara yang memprihatinkan, agar ia
tergerak membantu orang yang kesusahan, agar ia terpancar sangat indah dalam
wujud akhlak mulia, agar ia bisa mewarnai dan meningkatkan kualitas diri sang
tuan agar menjadi pribadi yang unggul dan mengesankan.
So, mari jagalah mata hati kita agar
tetap tajam. Jangan sampai menjadi buta, karena ketika hati telah buta,
kerugiannya akan lebih dari pada butanya mata di kapala.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,