Oleh : Ence Surahman
Sahabat yang baik
dan tidak sombong, hhmm bagaimana kabarnya? Alhamdulillah semoga senantiasa
berada dalam kebaikan, baik kesehatannya, baik semangatnya, baik imannya, baik
amalan ibadahnya, amin. Sahabat coba kita renungkan, kalau bukan karena rahmat
Allah swt, boleh jadi sampai hari ini kita belum merasakan nikmatnya hidup
sebagai seorang muslim, kalau bukan karena rahmat Allah, maka boleh jadi sampai
detik ini kita belum merasakan tuh yang namanya iman, dan kalau bukan karena
rahmat Allah mungkin saat ini kita sedang berlumur dosa dengan perbuatan
maksyiat yang kita lakukan, hmm na’udzubillah ya.
Kita bersyukur
karena Allah mengehnadi kita menjadi muslim, Allah memudahkan sampainya hidayah
sehingga kita menjadi mu’min, dan juga Allah menguatkan kita untuk senantiasa
menjaga diri serta berupaya untuk menghidarinya terhadap perkara-perkara
maksyiat yang akan menelantarkan kita dimata Allah. Oh iya tak lupa sholawat
dan salam semoga selamanya tercurah limpah kepada panutan kita yang mulia,
yakni baginda rosullullah saw, kepada para keluarganya, apra sahabatnya dan
seluruh umatnya dari awal hingga akhir zaman, mudah-mudahan kelak kita
mendapatkan syafa’at darinya, amin.
Hhmmm, sahabat
yang budiman dan rajin beramal sholeh, tahu tidak kenapa waktu dalam sehari
semalam itu 24 jam, kemudian kenapa bumi itu berotasi sehingga penyebaran
energy mata hari ke bumi tersebar secara merata pada waktu yang hamper sama
setiap harinya, konon katanya kalau saja bumi itu telat 3 jam saja dari waktu
biasa tersorot oleh mata hari, katanya bisa-bisa ekosistem di dalamnya itu ga
akan berjalan dengan baik, bahkan akan terjadi kerusakan, banyak hewan yang
mati karena kedinginan, kemudian tumbuhan juga jadi lama berfoto sistensisnya,
dan boleh jadi bisa berpengaruh terhadap berkurangnya jumlah oksigen yang
diperlukan oleh makhluk hidup yang membutuhkanya.
Atau kalau
sebaliknya misalnya mata hari itu 3 jam lebih lama bersinar ke bumi dari yang
normal, maka itupun sama akan merusakan tatanan kehidupan di bumi, suhu akan
menjadi sangat panas, kemudian air akan terbatas, dan boleh jadi dedaunan akan
gosong karena zat pelindung dirinya hancur akibat sinar matahari yang terlalu
panas, bahkan mungkin akan terjadi banjir besar, karena tumpukan es di kutub
utara akan mencair, sehingga volume laut akan meningkat.
Sekarnag tahu
tidka kenapa 70% permukaan bumi itu terdiri dari lautan? Ayo siapa yang tahu?
Konon katanya karena memang tubuh manusia juga kebanyakan terdiri dari unsur
air, termasuk hewan-hewan, artinya kalau jumlah permukaan air di bumi ini hanya
50% saja boleh jadi badan kita juga akan kering kerontang, dan gajah yang besar
juga bentuknya jadi seperti kuda yang lansing, hemm, kebayang luchunya ya. Atau ular piton yang besar juga mungkin
akan menjadi seperti kabel PLN yang kecil panjang item itu.
Hmm kebanyang,
kebayang kerbau jadi seperi kambing, kambign jadi seperti kuncing, dan yang
lebih mengerikan pasti tidak ada jualan daging dipasaran, karena memang
hewannya juga ga ada dagingnya.
Subhanallah ya,…
sesuatu kalau kata Ukhti Syahirinimah, - smg tdk keberatan disebut ukhti ^-^.
Artinya segala yang Allah ciptakan itu begitu seimbang, begitu sempurna, begitu
luar biasa, hemm, kita biasa apa ya, yang pasti ga mungkin kita bisa menyamapi
ciptaan Allah, kitamah sebagai hamba tinggal bersyukur aja deh ya.
Ya kita juga bisa
membayangkan jika planet yang ada di tata surya ini tidak ada standar
operasional procedurnnya alias tidak ada kesimbangan yang Allah tetapkan, ya
bisa dibayangkan dong, setiap waktu terjadi benturan antara planet, hari ini
merkurius dengan venus, besoknya yupiter dengan saturnus, nah yang lebih
mengerikan juga pas kebagian bumi bentrokannya dengan matahari, wah gawat kita,
gosong semua jadinya.
Ya intinya
ternyata Allah itu mencitpakan semua ciptaan-Nya dengan keseimbangan yang luar
baisa, sebagaimana firmannya di surat love
–apaan ya- maksudnya surat Arrahmayn ayat 7-9, “dan langit telah
ditinggikan-Nya dan Dia Ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak
keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi keseimbangan itu”.
Nah, sahabat yang
senantiasa optimis, begitupun dengan diri kita sebagai manusia, sebagai hamba
Allah, jika kita ingin hidup berhasil, maka kita harus mampu menjadi pribadi
yang seimbang dalam hidup kita. Atau isitlah kereeeeennya dikenal dengan sebutan tawaazun. Oke sekarang ada yang tahu apa itu tawaazun? tittot, oek jawaban sahabat benar sekali
tawazun itu adalah seimbang, kan udah dikasih tahu di 3 baris diatas, hehe
inimah salah yang nanya ya ^-^.
Lalu apa yang
harus kita seimbangkan, dan kenapa harus seimbang, kalau ga seimbang apa yang
terjadi dan kalau bisa hidup seimbang akan bagaimana?
Pertama, yang harus kita
seimbangkan adalah potensi dan fitrah kita sebagai manusia, masih ingat 3
fitrah utama kita? Ya benar. Kita dibekali jasad (pisik), aql (akal), dan ruh
(hati). Maka ketidak hal ini yang harus kita seimbangkan. Jangan sampai kita
hanya mengembangkan pada fitrah jasadiyah saja, tapi akalnya tidak, atau hanya
ruhnya. Bisa dibayangin orang yang badannya kekar, sehat, namun ga bisa baca,
ga bisa nulis, ga bisa ngitung, saya yakin walaupun dia ganteng, sepertinya ga
pada mau kan jadi istrinya, atau misalnya akhwat yang pinter, cantik, sehat,
tapi sombong, suka riya, dan pembenci serta pendusta, rasanya susah deh
nyari ikhwan yang mau sama dia. Tapi
kalau ada ikhwan yang baik akhlaknya, sehat jasmaniyahnya, pinter orangnya,
rajin beribadah, banyak rizkinya, wah pasti jadi incaran kaum hawa^-^.
Kedua, kenapa
kita harus seimbang? Karena tadi, kita adalah makhluk yang di bekali tiga
potensi besar dari Allah, yang harus kita kembankan, masa pohon aja bisa
seimbang sehingga hidup, berbuah dan bermanfaat dalam menyediakan okseigen dari
hasil foto sintesis daunnya, kok kita ga bisa. Artinya kalau mau berhasil kita
harus seimbang,
Lalu bagaimana
caranya agar hidup kita seimbang, apalagi loe-loe
pade sebagai mahasiswa, harus benar-benar menguasai ilmu keseimbangan tadi.
Poin pertama kita harus mampu memenej diri kita, sederhananya hidup kita ini
harus kita susun tujuannya mau apa? Lalu kita rinci cara untuk mencapainya, misalnya
sahabat ingin menjadi pengusaha batik terkenal di manca negara, maka harus
dirinci bagaimana langkah-langkah untuk mewujudkan mimpi tersebut, yang
sederhana misalnya sahabat ingin dapet IP 4 untuk semester sekarang, maka tentu
harus rajin belajarnya, kemudian tigasnya dilkerjakan dengan maksimal, dan lain
sebagainya.
Hal yang paling
penting agar kita bisa seimbang (tawaazun), maka kita harus bisa mengelola
waktu kita dengan seefektif mungkin. Artinya kemampuan manajemen wakut kita
harus di optimalkan. Dengan begitu kita akan mampu menjabarkan kegiatan
sehari-hari ini agar berimbang, antara kebutuhan jasmani, akal dan ruh.
Tentu dengan kita
merinci prioritas kebutuhan kita, contoh sederhana menyeimbangkan waktu kita
adalah dengan kita membagi agenda rutin dan incidental kita, agedan utama dan
tambahan. Ita harus menjadwalkan kapan shalat, kapan waktu untuk tilawah
qur’an, kapan waktu untuk berkhalwat dengan Allah, kapan waktu untuk membaca
buku, mengerjakan tugas, kuliah, ikut dorum ataukegiatan ilmiah, kapan waktu
untuk oalh raga, kemudian makan juga harus kita atur waktunya. Jangan lupa
kapan kita melungkan waktu untuk berdzikir agar hari kita menjadi tenang. Kapan
kita silaturahim dengan saudara yang lain, kapan kita refreshing misalnya ke
bukit, atau ke pantai, atau mungkin jalan-jalan di tengah kota.
Intinya
seimbangkan waktu kita, kembangkan semua potensi yang ada, lalu pastikan agar
sejalan dengan fitrah kita sebagai hamba Allah, yang juga harus selalu kita
ingat adalah lakukan perkara yang
bermanfaat, jangan yang madorot apalagi maksyiat, agar kita bisa bahagia
sepanjang hayat, bahkan di dunia dan akhirat, amin.
”isi buku ada keramat, bukunya punya si mamat,
isi waktu dengan yang bermanfaat, moga
kita mendapat rahmat, amin”
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,