Oleh : Jaisyurrahman
Sahabat yang murah hati, bagaimana kabarnya? Alhamdulillah semoga kabar
baik senantiasa bersama kita, tentu semua yang kita rasakan tak lepas dari
campur tangan Allah didalamnya, mari kita mantapkan hati untuk senantiasa
menjadi barisan yang paling depan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah yang
telah diberikan kepada kita, semoga Allah tambahkan lagi pemberian nikmat-Nya,
amin.
Setelah beberapa hari saya tidak menulis di blog, melalui tulisannya ini
saya ingin sekali mengajak sahabat untuk menanyakan kepada dirinya tentang
sesuatu yang mungkin sempat terlupakan, hmmm hari ini sahabat berapa kali
bernapas? Lalu berapa hela nafas yang disertai dengan ucapan dzikrullah, hari
ini sahabat berapa ribu kali menlangkah lalu berapa langkah yang disertai
dengan memuji syukur kepada Allah, lalu berapa kali sahabat melihat tanda-tanda
kebesaran Allah, dan berapa kali sahabat menyadari betapa agungnya Allah.
Lalu berapa kali sahabat melihat, mendengar, mengatakan, merasa bahkan
beritikad pada perkara yang tidak baik, lalu berapa kali sahabat memohon ampun
atas semua kesalahan tersebut? Semoga menjadi bahan instrospeksi bagi kita
semua, agar jangan sampai waktu berlalu tanpa ilmu, amal dan karya dan jangan
sampai syetan tertawa bahagia karena kelalaian kita. Siap? Insya Allah ^-^.
Hmm, apakah sahabat senang berwisata? Coba bayangkan ketika kita
berwisata ke pantai yang indah, berdesir angin disana melambai-lambaikan
dedaunanan, mengantar ombak ang ceria, ikan-ikan kecil berlari kesana-kemari,
para nelayan tersenyum karena hasil tangkapannya berlimpah, begitupun burung
laut yang tak henti mengepakan sayap sembari mencari ikan-ikan yang jadi
mangsanya. Terlbeih ketika pasir putih yang terhampar, tak terlihat sampah yang
dibuang sembarangan, air yang jernis karena tak tercemari. Yang lebih nikmat
lagi disiang hari kita bakar ikan, minumnya air kelapa muda yang baru di ambil
dari pohonnya, lalu kita habiskan waktu dengan menaiki perahu mengitari tepi
pantai yang menyejukan.
Atau sahabat yang senang berwisata ke tempat yang berbukit, disana kita
lihat rumput dan daun yang hijau, memanjakan mata untuk menatap, terlebih
ketika banyak bunga indah nan cantikyang senagaj di tanam, padang rumput yang
terhampar luar, seolah begitu bersahabat dengan hewan mamalia yang memakannya,
air yang jernih dan angin yang sejuk menyapa, sambil kumpul dengan keluarga,
kita menggelar alas, lalu makan besar yang sudah kita bawa dari rumah, masakan
ibu yang tiada tara rasa lezatnya, sambil kita foto-foto, sungguh sangat
menyenangkan hati.
Ya, tempat wisata sangatlah banyak, mulai dari yang bergaya sederhana
hingga yang luar biasa, dari yang dikampung sampai di kota, dari yang di gunung
juga di pantai, dari yang alami ataupun yang buatan, semuanya menawarkan rasa
senang dan bahagia serta kepuasan batin bagi para pengunjungnya.
Tapi ingat, jangan sampai lupa dengan atau pura-pura lupa apalagi
sengaja melupakan bahwa ada satu tempat wisata yang sangat luar biasa yang
kemudian harus selalu kita singgahi, bahkan semakin sering semakin bagus,
karena tempat wisata ini sangatlah istimewa dan berdaya luar biasa. Tahukah
wisata apa itu? Yang saya maksud adalah WISATA HATI.
Ya, wisata hati, berwisata kedalam hati nurani kita, lho kenapa harus?
Bukan lagi lagi harus tapi wajib bin kudu, urgensinya sangat penting, bahkan
jauh lebih penting dari hanya sekedar berwisata ke pantai, bukit, atau apapun
itu namanya, mengapa demikian? Karena hati kita adalah cerimanan diri kita,
dimana ketika hati kita jarang kita kunjungi, jarang kita cek kondisinya,
jarang kita perhatikan, khawatir ia berkarat, khawatir hati kita telah menjadi
rimba belantara, khawatir hati kita telah gelap Karen aterlalu banyak
pohon-pohon besar yang berakar kesombongan.
Kita khawatir, kalau hati kita telah banyak di tanami bunga-bunga busuk
yang membahayakan, seperti bungan dengki, bunga riya, buka iri, bunga sombong,
bunga dusta, bunga benci, dan bunga lain yang baunya sangatlah busuk, sehingga
tak ada orang yang mau lagi mendekatinya, tak ada lagi orang yang mau
menyambanginya, akhirnya taman hati kita menjadi hancur tak beraturan, ini
perkara yang tidak bisa dianggap sepele.
Ingatlah salah satu perkataan baginda tercinta nabi Muhammad saw, bahwa
didalam jasad kita terdapat segumpal daging yang apabila daging itu baik, maka
baiklah seluruh tubuh kita, dan apabila daging itu busuk, maka busuklah
seluruhnya, daging itu adalah hati.
Sahabat, marilah persering kita berwisata ketaman hati kita, dengan
memperbanyak istighfar memohon ampun, kita perbanyak berdzikir agar menjadi
tenang, perbanyak menyesali perbuatan-perbuatan dosa dan maksyiatnya agar
semakin hari hati kita semakin indah, agar bunga-bungan ketawadluan kembali
tumbuh, buka cinta kembali merekah, sehingga kupu-kupupun berdatangan, lebahpun
menghampiri untuk mencari sari bungan bahan madunya, angin yang bersemilirpun
sejuk terasa, penghuninyapun nyaman tinggal disana, bahkan akan menjadi tempat
rujukan banyak orang untuk mendatanginya.
*sahabat, jangan lupa wisata hati*
wisata hati menjadi salah satu kurikulum jikalau memang ingin menerapkan pendidikan karakter karena ada 4 aspek yg diemban, rasa/karsa, pikir, raga dan hati.
BalasHapus#sedikit komentar dari mahasiswi awam.
sungguh indah jika dari Sekolah Dasar siswa-siswanya membuka tabungan haji. :)
komentar yang sangat bagus.... luar biasa.. saya juga sangat sepakat teh...
Hapus