Langsung ke konten utama

Kakek bilang “Hirup Teh Kudu Motekar”



Oleh: Jaisyurrahman


Ketika saya masih kecil, sering sekali mendengar kakek berkata kepada kami (anak cucunya) “Aki peupeujeuh hirup teh kudu motekar”.  Masih ingat betul apa yang beliau sampaikan dalam dialog ringan ketika kami berkumpul bersama keluarga. Kakek saya memang bukan orang besar seperti halnya para pejabat hari ini, beliau rakyat biasa yang masa mudanya pernah bersama dengan tentara membebaskan bumi pertiwi dari cengkraman pihak yang ingin menguasinya (penjajah dan pemberontak). Hal ini pernah saya paparkan dalam artikel terdahulu tentang perjuangan.
          Kembali ke topik inti, ketika mendengar kalimat nasihat tersebut, kala itu saya belum memahami apa maksud dari perkataan beliau.  Namun perjuangan bertahan hidup beliau baik yang langsung saya saksikan dalam kesehariannya ataupun cerita yang beliau kisahkan, setidaknya memberikan penjelasan tentang arti kalimat tersebut, yang secara tidak langsung telah mengajarkan prinsip yang hebat untuk saya pribadi dan orang-orang disekitar beliau.
          Lahir dari keluarga yang sangat sederhana, sejak kecil kakek dididik untuk bekerja keras, pantang malas, bekerja cerdik pantang meminta-minta, berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk hidup lebih produktif. Agar bisa hidup makmur dan sejahtera, setidaknya mampu memenuhi segala kebutuhan keluarga, terlebih mampu berbagi kepada yang lain, itulah yang dapat saya petik dari sebagian kecil perjalanan hidupnya.
          Makna “motekar” yang saya pelajari dari kakek saya diantaranya beliau bukan orang yang memperoleh warisan yang banyak dari orang tuanya, maklum orang tuanya memiliki anak yang banyak (budaya orang jaman dulu), namun walaupun ia tidak diberikan banyak warisan oleh orang tuanya, tetapi beliau bisa mewarisi anak-anaknya dengan jumlah yang lumayan, bahkan mungkin sangat jauh jumlahnya jika di banding dengan warisan orangtuanya kepada beliau. Dari situlah saya memahami bahwa “hirup motekar” itu adalah kehidupan yang penuh dengan perjuangan untuk terus berupaya dan berusaha mencakapkan diri untuk terus maju dalam segala hal, baik dari sisi materi, ataupun non materi, intinya hidup yang berkembang.
          Dari pesan hebat yang telah kakek saya ajarkan kepada kami (keturunannya), melalui tulisan ini ingin sekali rasanya saya bagikan dengan Anda sekalian, siapapun Anda dan dari suku manapun semoga ada manfaat yang bisa diambil.
Pelajaran pertama dari makna “hirup “motekar””   adalah  hidup yang mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain. Mandiri dalam arti percaya dan yakin akan kemampuan diri sendiri untuk bisa mempertahankan eksistensi diri dalam kehidupan, percaya dan yakin bahwa hidup akan berhasil dan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hidup mandiri yang tidak pernah memelas belas kasihan orang lain, hidup mandiri yang pantang meminta-minta. Hidup mandiri yang bisa berarti pada sesama.
Pelajaran kedua yakni senantiasa berpikir untuk terus berkarya dengan kreativitas dan potensi yang dimiliki. Hal ini penting untuk dipahami dan diaplikasikan dalam hidup. Karena orang yang “motekar”  adalah orang yang terus berkembang, baik ilmunya, kecakapan dirinya serta segala potensi yang dimilikinya selalu ia latih agar bisa berkembang. Orang yang “motekar”  tidak akan mengenal kata putus asa dan merasa gagal dalam hidup, karena ia akan senantiasa menggunakan potensi akalnya untuk berpikir positif dan kreatif. Kalaupun ia bertemu dengan kesulitan maka ia pandangan hal itu sebagai bentuk ujian dan tantangan untuk dilewati dengan usaha yang lebih besar dari yang dilakukan sebelumnya. Ingatlah boleh jadi masalah dalam hidup kita susah untuk diselesaikan karena kita masih menggunakan cara dan ikhtiar yang sama, coba selesaikan dengan cara yang berbeda dengan usaha yang lebih hebat dari sebelumnya.
Pelajaran ketiga, orang yang “motekar” mereka yang selalu berinovasi, prinsip inovasi tiada henti benar-benar mereka aktualisasikan. Dampaknya karya dan daya cipta mereka tidak akan pernah usang dan justru akan selalu dibutuhkan. Hal ini terjadi karena orang yang “motekar” selalu peka terhadap perubahan pada lingkungan sekitar.
Sekarang marilah kita aktualisasikan dalam kehidupan kita, prinsip hidup “motekar”, semoga Allah memberikan kemudahan atas setiap usaha yang telah kita lakukan, tentu usaha yang optimal yang kita mampu, bukan usaha yang asal-asalan. Mari kokohkan prinsip tersebut, jadilan pribadi yang terus berkembang dengan karya, berikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain, berbaktilah kepada negari, wujudkan Indonesia yang “motekar”  sehingga Indonesia layak menjadi negara hebat di dunia, dan itu semua kita mulai dari merubah diri kita untuk terus maju dan berkarya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste