Oleh
: Ence Surahman
Gambar : http://bocahbancar.wordpress.com
Pada
suatu kesempatan saya bertemu dengan adik tingkat yang cerita banyak hal
tentang amanah dan tanggungjawab yang harus ia emban. Maklum kali ini ia baru
saja di berikan beberapa kepercayaan mengurusi beberapa organisasi. Baik di
himpunannya, di fakultas, di universitas juga, bahkan juga ada amanah di ekstra
kampus. Dalam pembicaraan kami yang berjalan dengan hangat, saya menemukan
gelagat rasa kurang PD, rasa penuh tanya “kenapa harus begini jadinya?”, dan
perasaan lain yang berhasil saya tarik dari raut wajah ia ketika bercerita.
Ya,
mungkin agak wajar karena ia sendiri merasa dengan seringnya tuntutan memimpin
rapat, akhirnya kuliah tidak bisa seperti ketika pertama ia masuk kampus, kali
ini ia harus bisa mengatur waktu lebih rapi lagi, karena banyaknya jadwal
harian yang tidak bisa ia abaikan begitu saja. Wajar, kali ini ia di tuntut
untuk lebih rapi urusan dan manajemen waktunya, ketika tingkat satu ia masih
punya waktu untuk refreshing main game, untuk sekedar jalan-jalan cari liburan,
sambil shoping atau refreshing mendaki, jadwal futsal dan sederet aktivitas
pelepas lelah yang menghampiri.
Namun
kali ini tidak lagi seperti dulu, kalai ini tidak semudah itu, kali ini
waktunya terasa lebih sempit, seolah tidak lagi 24 jam sehari semalam, seolah
hanya beberapa menit dalam satu jam, hanya beberapa detik dalam setiap
menitnya, rentang waktu antara terbit dan terbenamnya matahari juga terasa
begitu cepat. Sebenarnya ia juga tahu dan sadar bahwa bukan waktu yang
berkurang, melainkan jadwal aktivitas yang semakin bertambah, beban amanah dan
tugas yang semakin hari semakin banyak.
Bagi
siapapun Anda yang merasakan hal-hal seperti yang saya jelaskan diatas, pertama
ingin sekali saya ucapkan “SELAMAT KAWAN,
ANDA ORANG HEBAT”. Ya Anda memang layak kami beri apresiasi luar biasa,
karena Anda memang luarbiasa, karena Anda terpilih menjadi pengemban amanah,
karena Anda dipercaya menjadi penerus risalah perjuangan kami, karena pundak
Anda Tuhan pandang kuat untuk mengemban amanah yang hari ini Anda emban.
Kedua,
ingin sekali saya katakan “NIKMATILAH PERJALANANNYA, NISCAYA KELAK ENGKAU AKAN
MERINDUKANNYA”, sebagaimana kami hari ini, yang merindukan kembali masa-masa
dulu, masa-masa ketika bangun harus lebih awal dari fajar yang menyingsing,
bahkan harus keluar kostan sebelum sang surya tersenyum manis, karena ada rapat
jam 5 dikampus, kami merindukan saat-saat kuliah yang terasa spesial karena
waktu-waktu yang ada terasa begitu sebentar, kami pun merindukan saat siang
yang tak bisa lama menikmati santap makan siang, padahal sarapan pagi yang
terpaksan harus ikhlas terlewatkan mengingat waktu yang terbatas.
Kami
merindukan hangat diskusi dalam rapat-rapat kami, merindukan penatnya kepala
memikirkan masalah amanah yang kami emban, merindukan bertemu dengan
kawan-kawan yang setiap bertemu tak pernah terasa jemu, yang tersenyum setiap
waktu, kawan-kawan yang dituntut untuk jalan lebih cepat karena menuju
rangkaian agenda yang suda terjadwal tiap harinya, kamipun merindukan masa-masa
dimana kami terpaksa GALAU mengingat seringkalinya banyak agenda yang bentrok
dalam waktu bersamaan. Kadang kami juga ada undangan keluar kota, berbagi
inspirasi, berbagi pengalaman dan motivasi, berbagi cerita dengan sesama
pejuang dari jurusan lain, fakultas lain, universitas lain.
Hmm,
kami merindukan itu L.
Bagi
Anda yang hari ini sedang menikmati setiap waktu berarti dengan amanah yang
menumpuk, yang ketiga ingin saya sampaikan, “JANGANLAH BERSEDIH, KARENA ANDA
YANG LAYAK DIPILIHNYA”. Ya, ini yang penting, janganlah Anda bertanya dan
menyalahkan keadaan, karena amanah itu datang kepada orang yang tepat, yang
mampu mengembannya, yang setia menjalankannya. Yang tidak akan pernah kalah
karena lelah, yang senantiasa bersemangat dan yakin bahwa setiap masa itu akan
terlewati dengan baik, yang senantiasa berani menatap masa depan yang cerah,
yang tidak pernah takut dengan keadaan. Ya itulah Anda.
Pernahkah
Anda berpikir lebih mendalam? Mungkin sesekali Anda harus merenung
memaksimalkan petensi otak Anda untuk memikirkan hal ini!! masih ingatkah ketika
balita, kemudian, kanak-kanak, lalu remaja, hingga dewasa mula, dan dewasa
seutuhnya, bahkan kelak Anda akan menua dan ujungnya pindah alam J.
Ya,
yang saya sampaikan, bahwa inilah perjuangan, inilah suratan, inilah masa-masa
keemasan hidup Anda. Ada kalanya Anda menjadi seperti bayi yan baru lahir yang
meminta sepenuhnya untuk dilayani Ayah dan Bunda setiap waktu, mulai urusan
makan Anda, mandi Anda, berbusana Anda, hingga Anda menginjak balita, yang
menjadikan Anda raja, karena semuanya menuntut orang melayani Anda, lalu Anda
belajar berbicara, merangkak, berjalan, hingga Anda bisa melakukannya sendiri.
Tak lama Andapun menjadi anak-anak yang sudah bisa melakukannya sendiri, remaja
yang penuh warna, hingga kini Anda dewasa.
Maka
saat Anda menjadi dewasa, janganlah Anda berpikir untuk menjadi seperti bayi
yang meminta dilayani semuanya, janganlah Anda berpikir untuk menjadi masa
ketika balita, yang meminta semuanya dibantu, janganlah berpikir seperti
anak-anak yang seolah-olah bebas dengan apapun yang dilakukannya, kini Anda
telah dewasa, sudah saatnya Anda mengayomi bukan diayomi, kini saatnya Anda
memberi bukan diberi, kini saatnya Anda membantu bukan lagi dibantu, kini
saatnya Anda menentukan bukan ditentukan, kini saatnya menunjukan bukan di
tunjukan, kini saatnya Anda memilih bukan dipilihkan, kini saatnya Anda
menyuapi bukan disuapi.
Karena
kini Anda telah dewasa, sebentar lagi Anda harus menimbang-nimbang bayi kecil
munggil Anda, tak lama lagi Anda harus menyuapi bebi manis Anda, Anda akan
dituntut untuk mengajari mereka merangkak, berbicara, berjalan, menulis,
bercerita, dan aktivitas lain yang juga dulu Anda melakukannya dengan bantuan
dari Ayah dan Bunda Anda.
Saya
bermaksud menyadarkan ingatan Anda, bahwa saat ini Anda sudah dewasa, saat ini Anda
sudah siap menerima dan menjalankan amanah, saat ini Anda sudah punya pundak
yang kokoh untuk mengurusi semuanya, saat ini Anda sudah bisa bertanggungjawab,
saat ini Anda sudah menjadi kakak tingkat untuk adik-adik barunya, maka Anda
sudah bukan lagi mahasiswa baru yang berhak menuntut di layani kakak-kakaknya,
kali ini saatnya Anda menjadi pemimpin bukan yang dipimpin, pengarah bukan yang
diarahkan. Ya, saat inilah waktunya, dan Anda sudah siap untuk menjalaninya.
Semangat
untuk semakin MANDIRI dan siap sedia menjalani semuanya bukan semaunya...! kami
yakin Anda bisa melewati setiap rintangan yang ada, karena Anda sudah pernah
mengalami dan menjalaninya dulu, kini saatnya Anda tampilkan yang terbaik yang
Anda bisa, karena kelak Andapun akan merindukan yang kami rindukan kali ini.
GOODLUCK!!!!!
RUarrrr biasa,,,
BalasHapusbagus sekali artikelnya
BalasHapusmantaps
BalasHapusdahsyat.....
BalasHapussangat menginspirasi. ^_^ dan jadi evaluasi untuk semuanya..
BalasHapusalhamdulillah, semangat untuk sahabat semua :-)
BalasHapussuper ^^
BalasHapusmari tetap berjuang ...
BalasHapus