Oleh : Ence Surahman
Tulisan ini adalah salah satu oleh-oleh
selama liburan kemarin. Singkat cerita selepas agenda gathering dengan sebagian SDM Daarul Qur’an Bandung di daerah
Cianjur yang dilaksanakan hari Ahad-Senin,23-24 Desember 2012. Senin pagi
selepas shalat subuh, saya dan salah satu teman guru yang ikut ke Cianjur
langsung menuju Bandung karena kita sudah punya agenda berikutnya.
Sampai
di Bandung pukul 06.45. Tepat pkul 8.50 saya berangkat ke Garut. Berhubung di
kawasan Dayeuh Kolot masih tersisa genangan banjir yang cukup dalam akhirnya
saya menggunakan jalan ke arah Ciparay, dan ternyata nyasar L.
Berhubung sudah saatnya shalat dzuhur, saya
putuskan untuk shalat di salah satu mesjid yang biasa saya jadikan tempat
istirahat ketika menuju atau pulang dari kampung halaman.
Selepas shalat, saya melihat ada sosok
orang tua dibelakang saya yang sedang khusyu berdzikir, rupanya beliau tersenum
dan datang menghampiri saya untuk sekedar bertanya nama, asal dan tujuan
perjalanan saya. Hingga akhirnya beliau bercerita tentang perjalanannya.
Dalam percakapan kami, beliau titip 5 pesan
penting untuk saya. Apa kelima pesan
tersebut?
Yang pertama jangan tinggalkan shalat, dan
laksanakan shalat tepat waktu, khusus bagi laki-laki pastikan untuk selalu
berjamaah. Yang kedua perbanyaklah interaksi dengan al-qur’an, minimal satu
hari satu ayat yang dibaca dengan terjemahannya dan akan lebih baik jika dibaca
dengan tafsirnya. Tentu ketika kita bisa lebih banyak dari itu, maka hal itu
akan lebih bagus untuk kita.
Yang
ketiga rutinkanlah ibadah shalat dhuha dan shalat tahajud, serta istiqomahkanlah
waktu pelaksanaannya, niscaya kita akan merasakan dahsyatnya manfaat dari kedua
shalat sunah tersebut. Yang ke empat perbanyaklah bersedekah, bila perlu
buatlah target sedekah setiap hari, walau jumlahnya tidak besar dan yang paling
penting istiqomahlah untuk selalu bersedekah dengan ikhlas. Dan yang terakhir
biasakanlah untuk selalu berbaik sangka dan janganlah membiasakan diri untuk
berburuk sangka, jika persangkaan kita kepada
seseorang itu adalah 100%, maka 75%nya adalah husnudzon (baik sangka) dan 25%nya adalah hati-hati bukan buruk
sangka.
Kata beliau, insya Allah dengan kelima hal
tadi, maka hidup kita bisa selamat dan kita bisa menikmati indahnya hidup
bersama dalam ketaatan kepada Allah swt.
Diakhir cerita saya semakin penasaran
dengan musafir yang katanya sudah
melakukan perjalanan selama 4 tahun 8 bulan ini. Rupanya beliau ini seorang
sarjana di bidang manajemen, memiliki dua anak yang pertama perempuan sudah
sarjana di Tarbiyah Tebu Ireng dan yang kedua masih di level SMA juga sama di
pesantren Tebu Ireng. Yang luar biasa keduanya sudah hafidz, sementara beliau
sendiri memiliki dua rumah makan yang pertama Namanya Rumah Makan Anugrah 99
yang ada di Subang dan yang kedua rumah makan Anugrah 99 yang ada di Jakarta.
Perjalanan yang sedang beliau lakukan
merupakan perintah dari Gurunya sewaktu di pesantren dulu, dan selama dalam
perjalanan beliau tidak boleh meminta-minta, tidak boleh melakukan perkara yang
merugikan orang lain, justru hanya satu tujuan saja yakni untuk semakin dekat
dengan Allah melalui perjalanan spiritual yang telah beliau lakukan lebih dari
tahun dengan tanpa membawa uang, hanya menggunakan kemampuan jalan kaki, namun
ternyata beliau sudah pernah nyebrang ke Sumatra, Kalimantan dan beberapa pulau
lainnya.
Jika ada yang bertemu dengan beliau
dimesjid, namanya adalah Bapak Yana, umur 56 tahun, badannya tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu kurus. Orangnya murah senyum.
Semoga 5 pesan penting diatas yang beliau
sampaikan kepada saya, juga bisa bermanfaat untuk para pembaca sekalian,
aamiin.
makacih p ence,,, Alus
BalasHapussami2 Mr.. blog dan kontennya punya mR juga oke :-)
Hapus