Oleh
: Ence Surahman
Berbagai media baik cetak maupun elektronik akhir-akhir ini mulai
dihiasi dengan beragam berita dan informasi tentang suatu hari yang masih cukup
fenomenal di dunia, yakni valentine day atau
yang sering dikenal dengan hari kasih sayang. Bahkan tidak jarang beberapa
perusahaan pernak-pernik sengaja memproduksi barang-barang yang khas di
butuhkan ketika perayaan hari kasih sayang tersebut, misalnya cokelat, boneka,
dan kerajinan tangan khas lainnya. Tapi di sisi lain, kita
menyaksikan ada pihak-pihak yang sengaja mendesain sebuah momentum yang dilaksanakan
pada saat momentum valentine day tersebut, seperti ada pengajian umum dan
tabhligh akbar, bahkan untuk tahun sekarang kita melihat ada propaganda untuk
menjadikan hari valentin sebagai hari berjilbab dunia.
Pertanyaanya adalah masih bolehkah kita merayakan hari valentin?
Lalu bagaimanakah cara yang tepat mengisi momentum tersebut? Lalu salahkah
pihak-pihak yang seolah-olah akan menghilangkan budaya yang biasa muncul
sepanjang sejarah tentang hari valentin?
Sedikit saja, saya berpendapat bahwa pada dasarnya saling berkasih sayang merupakan kewajiban
sesama manusia terlebih antar sesama keyakinan. Karena dalam pandangan Islam saling
mencintai adalah kewajiban, sebagaimana hadist berikut ini “Kalian tidak
akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai
kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika
kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara
kalian.”(HR. Muslim). Rugi sekali bagi meraka yang tidak mau berkasih
sayang satu sama lain karena Allah. Namun yang harus diperhatikan adalah
bagaimana kita mengisi momentum valentin day agar bisa dioptimalkan pada
hal-hal yang positif, bermanfaat dan tidak terdapat kesia-siaan apalagi bisa
menimbulkann dosa yang dapat mendatangkan laknat Allah. sayapun amat
mengapresiasi pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momentum valentin untuk
agenda yang positif seperti pengajian umum, atau gerakan tutup aurat dunia dan
agenda-agenda yang bernilai positif lainnya.
Kesimpulannya adalah tidak salah kita mengisi momentum valentin
untuk memperkuat tali kasih sayang sesama hamba Allah asalkan dilandasi cinta
karena Allah. Yang jangan sampai terjadi adalah menjadi valentine day sebagai
hari bertambahnya dosa akibat perbuatan yang sia-sia dan tidak berguna yang
dilakukan. Isilah momentum valentin dengan agenda yang bermanfaat baik untuk
diri sendiri ataupun orang lain, kemudian tebarkanlah sebanyak mungkin kebaikan
yang bisa dilakukan. Wallahu’alam.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,