Gambar: http://1.bp.blogspot.com/
Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-5
vdari program one day one article selama Ramadahan dan artikel ini disampaikan dalam
ceramah tarawih di Mesjid Baiturrahman)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum
wr wb.
Muqodimah
“Inamalmu’minuna
ikhwah, .....”
“wa’tasimu
bihablillahijamii’an walatfaroqu, wadzkuru nikmatallahu’alaikum idzkuntum
a’daan faalafa baina qulu bikum faasbahtum binikmatihi ikhwana”
Hadirin sidang tarawih rohimakullah.
Mari kita bertanya pada diri
kita masing-masing, apa sebabnya kaum muslimin hari ini yang jumlahnya jauh
lebih banyak dibanding dengan muslim dijaman Rosulullah dan para khalifah
sesudahnya namun tidak lebih maju dari kaum nonmuslim, padahal dulu dijaman
Rosulullah dengan apra sahabatnya islam itu maju? Kira-kira masalahnya ada dimana?
Salah satu alasannya adalah karena ikatan persaudaraan sesama
muslim(ukhuwah al-islamiah) yang sudah tidak seperti dizaman rosull dan para
sahabatnya dulu. Hal ini digambarkan dalam salah satu hadist nabi muhammad saw,
bahwa aku khawatir dengan umatku diakhir zaman yang jumlahnya banyak namun
bagai buih dilautan.
Apa itu ukhuwah? Menurut imam
syahid Hasan Albanna ukhuwah islamiyah adalah keterikatan hati dan juwa satu
sama lain dengan ikatan akidah. Bahkan beliau menguatkan pendapatnya bahwa
ukhuwah islamiah adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karateristik
masyarakat islam dizaman Rosulullah, yang pertama kekuatan iman dan akidah,
kedua kekuatan ukhuwan dan ikatan hati, dan ketiga kekuatan kepemimpinan dan
senjata.
Semakin jelaslah beberapa
unsur pokok pembangun kekuatan muslim diseluruh dunia hari ini sudah hampir
hilang, iman dan akidah banyak yang tidak lurus atau tidak salimul akidah,
ukhwuwah islamiyah muslim hari ini semakin dipertanyakan dikarenakan tidak
adanya kepemimpinan Islam yang menaungi seluruh alam, makanya tidak heran
saudara muslim di suriah, di palestina, di rohingga miyanmar dimesir dijajah
dan dibuat silang sengketan menjadi rapuh karena ketiadaan unsur-unsur
penguatnya.
Hadirin sidang tarawih rohimakullah.
Lalu bagaimana Rosulullah
mencontohkan kepada kita tentang hak dan kewajiban antara sesama muslim sebagai
wujud dari kokoh dan kuatnya jalinan ukhuwah islamiyah? Beberapa landasan dalil
berikut ini menjadi prinsip kita bersama,
Diantaranya firman Allah di dalam Alqur’an surat
Alhujurot ayat 10;
Artinya “sesungguhnya
orang-orang mu’min itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat”
Adapun praktik pemenuhan
hak-hak sesama muslim bisa kita lihat dari salahsatu sabda nabi muhammad saw
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh,
“Anabihurairah r.a. ana
rosulullah saw qolla, haqulmuslim ‘alalmuslim sittun qila mahunna ya
Rosulullah? Qola; idza laqitahu fasallim ‘alaihi, waidza da’aka fa ajibhu
waidas tansohaka fa ansoh lahu , waidza ‘atosa fahamidallaua fasamithu, waida
marida fa’udhu waidza mata fattabi’hu”
Artinya “dari Abu Hurairah r.a katanya Rosulullah saw bersabda “ hak seorang
muslim terhadap seorang muslim ada enam perkara.” lalu beliau ditanya orang.
“apa saja yang enam perkara itu ya Rosulullah?” jawab beliau “(1) bila engkau
bertemu dengannya, ucapkanlah salam kepadanya. (2) bila dia mengundangmu,
penuhilah undangannya. (3) bila dia minta nasihat, berilah dia nasihat, (4)
bila dia bersin lalu dia membaca tahmid, do’akanlah semoga dia beroleh rahmat.
(5) bila dia sakit kunjungilah dia. (6) Bila dia meninggal, ikutlah mengantar
jenazahnya kekubur” (H.R. Muslim)
Semoga keenam perkara diatas
bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa kembali
menghadirkan rahmat dari Allah untuk hati-hati kita yakni berupa kuat dan
kokohnya ikatan ukhuwah islamiyah diantara kita sebagai muslim dan mu’min,
Aamiin YRA.
Hadirin sidang tarawih Rohimakumullah
Diakhir ceramah ini saya akan
membacakan terjemahan sebuah hadist yang
menyinggung tentang keadaan umat muhammad di akhir zaman. Hadist ini
diriwayatkan dari Thauban r.a bahwa Rosulullah saw bersabda; “setelah aku wafat,
setelah lama aku tinggalkan, umat islam akan lemah. Diatas kelemahan itu orang
kafir menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang
lain makan bersama” maka para sahabat pun bertanya “apakah ketika itu umat
islam telah lemah dan musuh sangat kuat?” Sabda Baginda saw “bahkan masa itu
mereka lebih banyak tetapi tidak berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan
musuh. Mereka ibarat buih dilautan” sahabat bertanya lagi’ “mereka sebanyak itu
tapi seperti buih dilautan?” Jawab Rosulullah saw “karena mereka terkena
penyakit wahn” sahabat bertanya lagi “apa itu wahn?” Rosulullah saw bersabda
“cintai dunia dan takut mati”
Semoga hal ini menjadi
pendorong kita untuk menyadari akan keadaan kita umat muslim hari ini, dna kita
melangkah kedepan dengan keyakinan masa depan islam ditangan kaum muslimin,
walalhu’alam.
Demikian yang dapat saya
sampaikan pada kesempatan malam ini, semoga ada guna dan manfaatnya, mohon maaf
atas segala kekurangannya.
Bilahi
taufik walhidayah walinayah walbarokah
wassalamu’alaikum
wr wb.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,