Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(artikel ke-16 dari program “one day one article” selama bulan Ramadhan)
Gambar : http://cdn.vectorstock.com/
Cara terbaik untuk
melatih kepemimpinan diri adalah dengan cara menjadi pemimpin. (Ence Surahman)
Tulisan ini spesial saya tulis untuk adik-adik
para peserta Youth Leader Camp (YLC) West
Java 2013. Yang sudah dipertemukan untuk sharing bersama dalam salah satu sesi materi tentang kepemimpinan.
Yang pertama saya amat merasa senang, bahagia
dan bersyukur tentunya diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan
siswa-siswi pilihan dari masing-masing perwakilan kota dan kabupaten se-Jawa
Barat, yang terdiri tidak kurang dari 200 peserta.
Mengapa saya bersyukur, karena dengan adanya
adik-adik, saya merasa optimis cadangan pemimpin negeri dan pembangun bangsa
ini tidak akan pernah habis. Saya tidak meragukan lagi bagaimana kalian
mencintai diri kalian, mencintai keluarga kalian, mencintai tanah air kalian
dan NKRI adalah tugas kita bersama untuk memajukannya.
Berikutnya saya bahagia karena kalian bukan
pemuda pemudi sembarangan, dilihat dari raut wajahnya ada aura keyakinan akan
masa depan bangsa yang insya Allah gemilang, dari gelagatnya saya melihat
semoga kelak kalian akan menjadi para pemikul amanah umat di negeri pertiwi
ini.
Tulisan ini sengaja saya buat khusus, dalam
rangka mengulas ringkasan materi yang saya sampaikan, dan menambahkan jawaban
dan beberapa pertanyaan yang tadi belum bisa banyak saya paparkan berhubung
waktu yang terbatas.
Saya lebih senang menyebut dengan panggilan
‘kawan-kawan’ untuk itu mohon ijin menyebut dengan ‘kawan-kawan’.
Kawan-kawan yang luar biasa, satu hal yang perlu
kita ingat bersama, ketika kita bicara tentang kepemimpinan, maka kita akan
membicarakan inti dari proses kehidupan bersosialisasi. Dan yang namanya
kepemimpinan adalah sesuatu yang mutlak adanya, seperti yang tadi saya
sampaikan, ada 4 alasan mendasar mengapa kita harus mengasah jiwa kepemimpinan kita,
yang pertama karena memang pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin untuk diri
kita sendiri khususnya, yang kedua sebuah keniscayaan dari fitrah kita sebagai
makhluk sosial.
Alasan ketiga tidak mungkin ada anggota kalau
tidak ada pemimpin dalam lembaga atau organisasi dan perkumpulan apapun,
jangankan dikalangan manusia, makhluk lain pun sama demikian, diantara mereka
akan selalu ada satu yang dijadikan panutan oleh yang lainnya, dan yang keempat
mengapa kita harus mengasah kepemimpinan kita karena pemimpin diperlukan untuk
balancing atau penyeimbang sistem kehidupan kita. Sehingga kita harus menyadari
bahwa kita harus terus mengasah kepemimpinan diri kita.
Berikutnya kita harus ingat bahwa sesungguhnya
setiap kita diberikan modal yang sama oleh Allah dalam hal kepemimpinan, namun
yakinlah bahwa untuk mengembangkan kualitas modal kepemimpinan kita butuh cara,
upaya, langkah-langkah dan proses yang disengaja dibuat ataupun secara alamiah
terjadi dengan diri kita. Hal ini diperjelas dengan beragamnya karakter
pemimpin yang kita temui saat ini, itulah yang menjadi pembeda dan semua itu
bisa diperoleh dengan belajar dan terus menuntut ilmu lalu mengamalkannya.
Agar jiwa kepemimpinan kita semakin hari semakin
berkembang, maka kita bisa melakukan beberapa hal, diantara membaca kisah hidup
seorang tokoh pemimpin, kedua mengunjungi seorang pemimpin yang masih hidup dan
kita coba gali pengalaman dan ilmu serta kebiasaannya, yang ketiga adalah denga
cara melakukan atau menerjunkan diri dalam proses kepemimpinan, dan inilah cara
yang paling baik dan akan memunculkan tingkat orisinalitas kepemimpinan diri
kita.
Sederhananya jangan pernah bermimpi mau bisa
naik sepede kalau hanya baca bukunya saja, jangan bermimpi bisa bawa motor
kalau tidak pernah mencobanya, jangan pernah mau bisa bawa mobil kalau tidak
mau melakukannya, semua hal yang belum kita kuasasi hanya akan bisa dikuasai
dengan baik, manakala kita telah mencoba melakukannya secara langsung dan
secara kontinyu.
Berikutnya beberapa karakter pemimpin yang semestinya
kita jadikan penguat karakter dasar kita, mulai dari memiliki ideolodi yang
kokoh, tentu ideologi ini bisa dari berbagai sumber, namuan sumber terbaik
ideologi kita adalah ideologi yang bersumber dari kitab suci yang langsung
diturunkan dari Tuhan, karena itulah yang akan menjadi panduan hidup bahagia
didunia dan akhirat.
Karakter yang kedua adalah amanah, yang ketiga
bertanggungjawab, kemudian adil, berikutnya bijaksana, cerdas, cekatan,
tangkas, mampu mengambil keputusan yang tepat, sabar, kemudian visioner dan
penuh semangat serta komitmen dan disiplin.
Sementara tidak hanya itu saja, seorang pemimpin
juga harus memeliki beberapa keterampilan lain yang menjadi penting untuk
dikuasai, diantaranya managerial skill,
administration skill, communication skill, negosiation skill, speech skill,
relationship skill, evaluation skill dan motivation skill. Semua itu layak
untuk dikuasai dalam rangka menjadi diri kita lebih baik dari yang lain.
Terlebih dalam posisi sebagai pemimpin, maka tentu keunggulan diri kita menjadi
hal yang harus senantiasa diperhatikan.
Berikutnya ketika kita menjadi seorang pemimpin,
maka harus juga pandai memilih dan menempatkan orang dalam sebuah posisi
jabatan yang ada dibawah kendali kita, beberapa tipsnya jangan mendahulukan sisi
kedekatan, dan personal orang yang kita kenal, tapi fokuslah dulu pada goal dan
target yang hendak dicapai dari bidang atau posisi tersebut, baru kemudian kita
siapkan beberapa cadangan orang untuk diseleksi, artinya jangan main asal
tunjuk harus dengan pertimbangan yang matang dan terkakhir tidak boleh egois
untuk memutuskan, mintalah sari dari orang yang lebih tahu dan lebih
berpengalaman atau yang sejajar dengan kita, untuk memberikan saran dan
masukannya. Intinya tidak boleh gegabah.
Berikutnya karena yang namanya pemimpin itu akan
ada pada sebuah organisasi, ataupun institusi berikut ini beberapa karakter
yang harus dimiliki sebagai pertanda bahwa kita aktivis organisasi, diantaranya
aktif, kreatif, mengedepankan team work, tanggungjawab, memilki kemampuan
komunikasi dan koordinasi yang baik serta menikmatinya dengan senang hati
setiap tugas dan amanah, dengan keyakinan bahwa apapun yang kita lakukan selama
itu baik walaupun kita melakukannya untuk orang lain, pada dasarnya itu untuk
diri kita sendiri, begitupun sebaliknya apapun hal buruk yang kita lakukan
walaupun kita melakukannya untuk orang lain, pada prinsipnya adalah untuk kita
juga.
Maka ketika sibuk mengurus tugas dan amanah,
selagi kita mampu, bantulah teman kita yang masih memiliki tugas dan amanah
yang belum diselesaikannya, jangan mengeluh ketika diberikan tugas seberat
apapun, karena kita berkeyakinan bahwa semakin berat tugas kita akan semakin
besar pahala yang akan kita dapatkan, insya Allah.
Menambahkan jawaban untuk pertanyaan bagaimana
peran kader pramuka dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi untuk
menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada
para remaja? Jawabannya jadikan kegiatan-kegiatan kepramukaan dikonsep
secara menarik dan diisi dengan materi-materi keagamaan, praktisnya bisa dengan
kegiatan perkemahan Sabtu Minggu kemudian selain materi kepramukaan kita juga
mengadakan kegiatan renungan malam dengan muhasabah diri para peserta, kemudian
dilaksanakan shalat tahujud dalam rangka pembiasaan, dijadwalkan untuk shalat
berjama’ah dan setiap setelah shalat diadakan siraman rohani, berikutnya coba
organisasi pramuka baik disekolah ataupun dilevel yang lebih tinggi mengadakan
kerja sama dengan organisasi keagamaan untuk remaja semacam rohis, DKM, IRMA
dan lain sebagainya.
Berikutnya untuk menambahkan pertanyaan apakah
pemimpin harus selalu tampil dihadapan publik atau tidak seharusnya? Jawabannya
tergantung situasi dan kondisi yang menuntut peran pemimpin. Dalam hal ini
sudah masuk pada penentuan skala prioritas agenda seorang pemimpin. Ketika ia
memang harus hadir disebuah acara atau memimpin secara langsung anggotanya,
maka ia harus ada disitu, namun ketika masih bisa didelegasikan atau diwakilkan
apabila kegiatannya bersamaan, maka tentu seorang pemimpin bisa memilih hal lain
yang lebih penting. Hanya pada prinsipnya seorang pemimpin itu harus memiliki
tidak kemampuan yang berkaitan dengan conceptual
skill, practical skill dan soft skill.
Peran conceptual
skill diartikan seorang pemimpin harus memiliki visi, misi dan senantiasa
subur dengan ide dan gagasan untuk mensukseskan program kerja dan target-target
masa jabatannya, kemudian praktikal skill berbicara pada ranah kemampuan
praktis seorang pemimpin,seperti kemampuan memimpin rapat, kemudian memberikan
arahan kepada para pelaksana teknis kegiatan dan lain-lain dan yang berkaitan
dengan soft skill adalah terkait
dengan kemampuan tambahan namun penting adanya, seperti communication skill, motivation skill, evaluation skill, negosiation
skill, lobying skill, dan lain sebagainya.
Berikutnya ada sebuah pernyataan yang menarik
untuk kita renungkan, ketika kita menjadi seorang pemimpin, maka;
Berhentilah bersikap seperti bos
terhadap orang lain, mulailah mendengarkan mereka. berhentilah fokus pada
kemauan diri sendiri, mulailah ambil resiko demi kebaikan orang lain.
Dan berhentilah sibuk melayani diri
sendiri dan mulailah melayani orang lain.
Seorang pemimpin
dituntut keikhlasannya dalam menjalankan tugas kepemimpinnanya, seorang
pemimpin dituntut untuk menjadi teladan bagi yang dipimpinnya dan seorang
pemimpin tahu dan sudah antisipasi dengan segala resiko yang akan ia hadapi dan
ia akan menjadi orang yang paling depan ketika organisasi menghadapi masalah.
Dan ia tahu bahwa kepempinannya akan dimintai pertanggungjawaban bukan hanya
didunia namun yang lebih berat kelak diakhirat.
Terakhir karena
seorang pemimpin akan menghadapi proses pertanggungjawaban yang
sebenar-benarnya kelak oleh hakim yang maha adil, maka tugas pertama seorang
pemimpin adalah membimbing dan mendorong, serta mengarahkan semua elemen yang
dipimpinnya untuk mencapai bahagianya baik bahagia di dunia atapun yang lebih
penting kelak diakhirat, maka seorang pemimpin akan sangat memperhatikan
kedekatan diri dan orang yang dipimpinnya agar selalu dekat dan takut kepada
Allah sang penguasa alam beserta seluruh isinya.
Wallahu’alam, semoga
bermanfaat, mari bergerak, mari bekerja, mari bersiap siaga, kalau bukan kita
lalu siapa lagi dan kalau bukan dari sejak saat ini juga lalu mau kapan? Suatu
hari saya akan mendengar nama-nama dan alumni youth leader camp ini akan
menjadi orang yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain, aamiin YRA.
Mohon maaf atas segala kekurangannya semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,