Oleh : Ence Surahman, S.Pd
gambar : http://www.microteaching.org/
Sahabat yang baik hati, dalam tulisan ini
saya berbagi sedikit pengalaman saya sewaktu diminta oleh wakasek kurikulum
untuk menilai kegiatan micro teaching
yang dilakukan oleh para calon guru yang sedang mengikuti seleksi untuk menjadi
guru di Sekolah Daarul Qur’an Bandung
beberapa hari yang lalu. Setidanya melalui tulisan ini saya berharap
teman-teman yang berazam hati untuk menjadi seorang guru dan kebetulan salah
satu tahapan seleksinya adalah mengharuskan kegiatan micro teaching, maka mudah-mudahan sedikit tercerahkah.
Oke, sebelum masuk ke topik inti yang akan
saya uraikan, terlebih dahulu saya mau sampaikan bahwa secara umum proses
seleksi calon guru menjadi seorang guru disebuah sekolah paling tidak melewati
beberapa tahapan diantaranya:
1.
Seleksi
administrasi, meliputi data diri lengkap, ijazah, transkrip nilai dan akta IV
yang sudah dilegalisir, kemudian pas photo beberapa ukuran serta mengisi
formulir pendaftaran yang sudah disiapkan oleh pihak panitia seleksi guru.
2.
Test micro teaching yakni calon guru yang
mendaftar diminta untuk mempraktikan proses mengajar dari awal sampai akhir dan
3.
Test interview awal
dengan pihak SDM disebuah sekola
4.
Selain itu disekolah
tertentu biasanya ada test khusus yang berkaitan dengan kekhasan sebuah
sekolah, misalnya test baca al-qur’an, test hapalan surat-surat tertentu,
kemudian test wawasan keislaman dan yang sejenisnya bergantung kepada kekhasan
sekolah yang kita masuki.
5.
Baru kalau sudah
ada pengumuman yang lolos seleksi, nantinya akan ada interview tahap akhir
temasuk penanda tanganan kontrak kerja antara calon pegawai yang diterima
dengan pihak SDM atau bahkan direktur/ketua yayasan sekolah yang kita masuki.
Oke itulah tahapan-tahapan umum yang biasa
dilakukan, berikutnya kembali ke topik utama pembicaraan kita, yakni mengenai
aspek penilaian dalam test micro teaching.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan
sebelum teman-teman melakukan test micro
teaching, diantaranya:
Pertama, Siapkan mental diri kita, hal ini
memang bergantung kepada tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh
masing-masing kita, namun bagi yang pernah punya pengalaman PPL atau pernah
mengajar tentu hal tersebut bukan merupakan sebuah masalah yang serius,
terlebih bagi kita yang terbiasa berbicara didepan publik, sering mengisi
seminar, ceramah, diskusi dan kegiatan lain yang sejenisnya. Untuk menyiapkan
mental maka bisa dilakukan dengan cara meminta doa dari orang tua kita,
kemudian berdo’a dalam shalat tahajud, dhuha atau shalat hajat khusus
permohonan agar diberikan kesiapan diri yang matang, dan yang jangan dilewatkan
adalah berwudlu terlebih dahulu, insya Allah dengan begitu kita telah berupanya
menyiapkan mental yang mantap.
Kedua, pastikan anda paham betul kegiatan micro teaching itu akan dilaksanakan
hari apa, jam berapa sampai berapa (durasi waktu yang disediakan), kemudian
dikelas berapa, untuk topik bahasan apa, berapa jumlah siswa, bila perlu cari
tahu dulu karakteristik siswanya seperti apa.
Ketiga, siapkan bahan sebaik dan seefektif
mungkin, dan pastikan anda menguasai
betul tahapan dasar proses mengajar yang standar mulai dari pembukaan, inti
sampai penutup proses pembelajaran. Hal ini penting untuk dipahami, dan jangan
biarkan ketika anda menyampaikan materi masih melihat buku atau melihat catatan
kecil untuk dicontek, maka sebaiknya Anda menyiapkan materi yang bisa
dipersentasikan, mulai dari tujuan pembelajaran, materi, media pendukung
seperti audia, gambar atau bahkan video yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan.
Keempat, buatlah proses perkenalan yang
berkesan, simpel dan menyenangkan, mungkin bisa dengan konsep game ataupun
permainan. Selain itu perhatikan pula penampilan Anda, sebaiknya gunakan kemeja
yang rapi untuk laki-laki dengan paduan warna yang menawan, untuk perempuan
gunakan kerudung dan busana yang enak dilihat, selain itu jangan lupa kenakan
parpum sewajarnya dan pasang senyuman dari awal hingga akhir micro teaching.
Hal lain yang perlu anda perhatikan yakni,
pola komunikasi baik komunikasi verbal
maupun non verbal,sertakan mimik muka yang mendukung pembicaraan, juga mainkan
gesture tubuh anda, kuasai ruang kelas, coba interaktif dengan siswa sambil
menanyakan dan mencoba mengingat satu demi satu siswa dikelas. Dengan
interaktif, biasanya siswa merasa senang dengan kita dan ketika siswa sudah
senang, maka itu berarti anda sudah berhasil menyakinkan tim penilai dan dengan
begitu besar peluang anda yang akan diterima menjadi guru disekolah tersebut.
Adapun beberapa hal yang mesti dihindari
ketika tes micro teaching diataranya
duduk diam dikursi dari awal hingga akhir, kemudian pola komunikasi yang datar,
lupa menyapa siswa, lupa mengabsen,
mengatakan kata-kata atau ungkapan yang tidak semestinya seperti “euuuuu”, kemudian
fokus kepapan tulis saja, sambil mencontek buku, dan berlaku kaku didalam
kelas, maka hal-hal tersebut harus anda buang jauh-jauh ketika Anda sedang
mengajar terlebih ketika praktik micro
teaching.
Oke, itu saja, semoga bermanfaat, selamat
mencoba, semoga berhasil. Aamiin.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKok malah dihapus komentarnya? :-)
Hapussukses pak guru..
BalasHapusinggih
BalasHapusTerimakasih tipsnya mas Ence Surahman.
BalasHapusinggih sami2 mba Anisa Fatimah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus