Oleh : Ence
Surahman, S.Pd
Sumber Gambar : https://zforzulham.wordpress.com/2015/01/17/apa-sih-tujuan-kita-hidup-di-dunia-ini-renungan/
Apabila pendidikan dimaknai sebagai
upaya memanusiakan manusia, hingga menjadi manusia seutuhnya. Atau apabila
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Maka fenomena perilaku korup
dikalangan pejabat, bentrokan antar suku, tawuran pelajar, kasus begal,
curanmor, yang terbaru pengajar bimbel membunuh wanita tuna susila
langganannya, merupakan sebagian kecil wajah sosial yang menyisakan tanya
mengapa itu bisa terjadi? Dan sejauh mana pendidikan berperan sebagai pengendali
kelabilan-kelabilan jiwa seorang manusia yang seyogyanya mereka pernah bahkan
sedang mengenyam pendidikan.
Fenomena-fenomena penuh tanya tadi menjadi
bahan pembicaraan terutama oleh kalangan pemerhati pendidikan dan para civitas
akdemika dalam ruang-ruang diskusi ilmiahnya. Maka dari itu kami keluarga
mahasiswa pascasarjana UNY yang merupakan bagian dari kampus yang memiliki
jargon leading in character education,
yang diinisiasi dari bidang kerohanian, pada kesempatan sore ini sengaja
menyelenggarakan kajian yang bertema “pendidikan karakter wujudkan insan unggul
dalam pekerti dan prestasi, menghadirkan Bapak Dr. Marzuki, M.Ag selaku kepala
Pendidikan Karakter UNY dan Bapak Lilik Krismanto Ketua Lingkar Muda DIY untuk
berbagi konsep tentang upaya preventif dalam rangka memperbaiki tatanan
pendidikan kita dari akar rumput yang berbasis nilai-nilai keyakinan beragama.
Kami berharap dalam acara ini terbangun
diskusi yang konstruktif yang akan mengarah kepada munculnya solusi-solusi konkrit
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan fundamental berkaitan dengan tatanan
sistem dan output pendidikan kita. Disamping kita semakin tertanamnya keyakinan
dan kesadaran spiritual kita bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam
membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya, dan hanya Tuhan Yang Maha Kuasa-lah
yang mampu membentuk karakter setiap individu manusia yang ada dimuka bumi ini.
Sibghatallah waman ahsanu minallahu
sibghoh, wanahnu lahu ‘abidun. Sibghah
Allah, dan siapakah yang lebih baik dari pada sibghoh Allah, dan hanya kepadaNya
kami menyembah. Demikian terimakasih.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,