Langsung ke konten utama

Why We Stay Here Together?


Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Ketua MITI KM 2016, Dewan Perintis MATAGIRA, Kandidat Master Teknolog Pendidikan di PPs UNY)
Disampaikan dalam agenda ngobrol positif Keluarga Besar MATAGIRA (Minggu, 27 Maret 2016).

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum wr wb. 

Selamat malam selamat berbahagia. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat sentosa. Semoga semua anggota group ini diberikan kesehatan lahir dan batin, dimudahkan urusan rizkinya, dimudahkan hajatnya, diringankan beban ujiannya, dilancarkan semua maksud dan tujuannya, dibarokahkan ilmunya, yang mau kerja dimudahkan pekerjaannya, yang mau rintis usaha diberkahi, yang baru punya dede bayi semoga debaynya jadi anak yang soleh n solehah, yang mau nikah semoga dimudahkan proses dan persiapannya, yang mau lanjut studi semoga dimudahkan prosesnya, aamiin YRA.

Puji syukur ke khadirat Allah swt, yang telah menciptakan matahari, bulan, bintang, planet, komet, lapisan langit. Maha Suci Allah yang telah menciptakan pegunungan, bukit, lembah, sungai, danau, laut,  dataran rendah, dataran tinggi, sawah, ladang, hutan, padang rumput, semak belukar, berjuta jenis pohon kayu, berjuta jenis rumput, berjuta jenis bunga, berjuta jenis burung, hewan, beragam jenis batuan, tanah, air, lumpur, berjuta kandungan senyawa dalam angin dan udara, serta pencipta kita sebagai hambaNya semoga kita semua tergolong makhluknya yang banyak bersyukur, aamiin YRA.

Shalawat dan salam selamanya tercurahlimpahkan kepada Panutan kita, pemimpin umat muslim, dan Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW, semoga selama di dunia kita istiqomah mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan risalahnya dan diakhirat nanti pada saat 7 matahari berada tepat di atas ubun-ubun kepala, kita semua mendapatkan syafaat berupa keteduhan dan kenyamanan aamiin YRA.

Sebelumnya saya sampaikan terimakasih kepada DPM MG yang sudah membuat program yang sangat bagus anggota keluarga kita MATAGIRA, atas nama pribadi dan DP kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya semoga program baik ini bisa terus kita lanjutkan dan memberikan banyak arti dan makna untuk dakwah kita di jalur ini.

Berikutnya saya sampaikan mohon maaf, terjadi pengunduran jadwal, idealnya jadwal saya tadi malam, namun berhubung satu dan lain hal baru bisa malam ini. Sebenarnya rancangan materinya sudah saya siapkan dari 3 minggu yang lalu ketika pertama dihubungi oleh Teh Arni, tapi masih butuh pematangan sebelum disampaikan.

InsyaAllah tema malam ini adalah “Why we stay here?” tema ini saya ambil barangkali juga mudah-mudahan dapat mewakili kami dari Dewan Perintis, agar proses knowledge management & transfer of our values kita tetap lurus dan terjaga sebagaimana asholahnya. Dan saya yakin insyaAllah tentang hal ini selalu disampaikan dalam rangkaian pembuka program kaderisasi kita di MG selama ini. Bukti konkritnya alhamdulillah fokus kita masih satu irama, jalan kita masih sama, dan tujuan itu juga belum berubah.

Sebelum saya menyampaikan materi utama malam ini, saya mau mengawalinya dengan bercerita, tentang bagaimana proses historis DNA MG ini lahir. Detik-detik bersejarah itu memang perlu dan harus dicatat dengan baik, karena itu merupakan arsip dokumen kita, yang kemudian hari akan dibutuhkan untuk digali baik oleh generasi setelah kita maupunoleh pihak luar kita seperti media, penulis biografi kader kita, atau apapun namanya terkait dengan siapa kita dan bagaimana kita lahir.

Saya ceritakan apa yang masih tersisa dalam memori saya, sebagiannya sudah tereliminasi oleh tumpukkan informasi lainnya. Proses pertemuan saya dengan sesama dewan perintis memang berawal dari aktivitas baik di dakwah kampus UPI. Saya mulai mengenal Ust Heri Asmoro, S.Pd di Tutorial PAI MKDU UPI, beliau member dibawah saya, kemudian saya mulai mengenal Ust Dera Ardiansyah, S.Pd serta Ust. Muhammad Iqbal, S.Pd dari program Bina Kader dan UKDM UPI, sementara saya mengenal Ustadzah Ika Feronika, S.Pd dari aktivitas di Puskomda Bandung Raya dan kemudian rekan DP yang lain menyampaikan tentang kesamaan pemikiran kami dengan Ustadzah Ika, waktu itu kalau tidak salah ada nama lainnya yakni Teh Okti Fariha, S.Pd namun beliau memilih untuk fokus di tempat lain dengan tetap mendukung pemikiran kami.

Mesjid Baiturrahman, Masjid Alfurqan, Cafe Dewi di Gerlong Tengah (entah sekarang masih ada atau sudah tiada) tempat-tempat itu yang menjadi saksi bisu bagaimana  gagasan kami satu demi satu kami rajut, kami padukan, kami tanam, kami sirami, kami rawat, kami pupuk, kami kembangbiakan. Yang kemudian  teman-teman hari ini sudah sama-sama ambil bagian dalam proses penyebarluasan benih tersebut.

Lalu apa yang melandasinya DNA itu lahir dan benihnya tertanam? Jawabannya ada 3 yakni kesamaan hoby, kegelisahan hati dan kesamaan tujuan yang terpau dalam keseragaman gagasan aksi. Pertama kami sama-sama hoby dengan semua aktivitas yang berbau kegiatan outdoor baik naik gunung, susur sungai, goa, pantai, ekspedisi, panjat tebing, camping dan lain-lain. Kedua kami gelisah karena kebanyakan warna komunitas yang ada hari ini masih belum dapat kami ubah warnanya, mengingat kami belum jadi siapa yang bisa menyebarkan warna kami, akhirnya kami merenung, berbicara dan kemudian menyepakati untuk mendirikan satu entitas komunitas positif yang bernama MATAGIRA.  

Mengenai sejarah penamaan MATAGIRA saya kira sudah sama-sama kita dapatkan dalam agenda kaderisasi yang kita ikuti, kecuali pada saat materinya ada diantara kita yang tidak hadir, kalau sudah lupa bisa kembali ditanyakan ke Ust Iqbal, Ust Dera, ust Heri atau siapapun yang masih mengingat makna dan filosofi makna nama dan gambar logo kita.

Dari semua kesamaan yang melatarbelakangi lahirnya DNA MG ada satu nash syar’i dalam Al-quran yang menginspirasi kami untuk menyamakan gerak langkah di MG yakni apa yang tertuang dalam Qur’an Surat Arrum ayat 40-41, yang artinya sebagai berikut:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut, disebabkan akibat perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), Bepergianlah kamu di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah”.

Ayat ini memang bukan dalil tentang anjuran hiking, secara umum berbicara tentang bagaimana kaum-kaum nyeleweng sebelum diturunkannya Nabi Muhammad SAW, sebagaimana halnya kaum Nabi Luth yang di adzab dengan banjir bandang karena perilaku seksual yang menyimpang (LGBT), kemudian Fir’aun dan bala tentaranya yang ditenggelamkan, serta masih banyak lagi kisah-kisah tentang akibat orang-orang yang mempersekutukan Allah SWT.

Namun demikian ketika berbicara tentang kerusahakan di darat dan di laut yang kontekstual dengan kondisi yang hari ini kita rasakan, seperti banjir dibeberapa daerah, longsor yang seringkali memakan korban, gempa bumi, tsunami, kemudian sungai kotor dengan polusi, sawah kekeringan musim kemarau, kebakaran hutan, sembuaran lumpur yang meluas dan menenggelamkan, menurunnya kesuburan tanah. Beberapa diantaranya sebagai akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti membuang sampah sembarangan, keserahakan dalam pengelolaan hutan, penggundulan dan tanpa adanya reboisasi, ilegal loging, pembuangan limbah ke sungai, penggalian migas yang tidak memperhatikan AMDAL (analisis masalah dan dakwak lingkungan) serta banyak lagi yang lainnnya. Semua itu merupakan ayat-ayat quaniyah Allah untuk kita sekalian.

Kita sangat memahami bahwa bumi ini tidak akan mengembang, sementara umat manusia mengalami pertumbuhan kuantitas yang sangat pesat, contohnya saja di Indonesia tahun 2000 jumlahnya masih di angka 200 juta jiwa, tahun 2016 sudah lebih dari 253 juta jiwa,  penduduk total di bumi konon sudah mau mencapai angka 7 miliyar. Dari situ bisa diprediksi berapa lahan yang dibutuhkan untuk area perumahan, berapa luas lahan untuk perkembunan, persawahan, industri, lahan tempat kerja dan lain sebagainya, maka disanalah perlu adanya pengaturan yang bijak dari para pemimpin dan pengambil kebijakan agar usia bumi ini tidak dipercepat oleh perilaku manusia itu sendiri.

Kembali ke topik utama kita, itulah alasan mengapa kita melibatkan diri untuk bergabung dalam organisasi pecinta alam, tujuannya setidaknya untuk memahamkan diri sendiri tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, agar semua penghuninya tetap dalam kondisi yang saling menguntungkan bukan saling merugikan, dan fungsi kepemimpinan di bumi Allah bebankan kepada manusia sebagai khalifatul fil ard.

Selanjutnya, ketika kita melakukan perjalanan hiking atau sejenisnya apakah itu kegiatan susur sungai, susur pantai, susur gua, panjat tebing, susur kampung dan pedesaan, bahkan susur perkebunan dan persawahan seperti yang pernah kita, semua secara langsung ataupun tidak langsung mengajar banyak hal yang mengerucut pada satu kesimpulan bahwa manusia itu kecil dan Allah itu besar, bahwa manusia tidak ada apa-apanya tanpa kehendak dari Allah SWT. Di samping itu yang juga penting adalah tumbuhnya kesadaran dan rasa memiliki serta pemahaman untuk menjaga kelestariannya.

Itulah beberapa hal yang kemudian melahirkan hikayat MG yang ada saat ini. Hanya mengingatkan kembali, 10 hikayat MG :
1   1.  Syahadatain
     2. Tiada langkah berayun tanpa dzikir terlantun
     3. Semakin tinggi gunung yang kau daki semakin besar pahala yang kau miliki 
     4. Menyadari bahwa aku adalah bagian dari masyarakat
     5. Berkomitmen untuk amar ma’ruf nahyi munkar 
     6. Menjaga nama baik matagira, negara dan agama 
     7. Tidak mengambil apapun selain gambar
     8. Tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak 
     9. Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu
     10. Ikhlas untuk menjaga fikriyah, jasadiyah dan rukhiyah

Semoga hikayat MG ini dapat kita pahami dan amalkan, sehingga menyatu dalam setiap hela nafas dan langkah kaki kita.

Lalu sampaikan pada inti pembicaraan kita malam ini, “Mengapa kita berjuang dan membuat wadah ini?, inilah beberapa alasan logis dan rasional tentang pertanyaan tersebut. 

1. Kesadaran orang tentang alam yang rendah
Orang banyak yang belum memahami tentang perlunya menjaga dan melestarikan serta menjaga keseimbangan alam beserta isinya. Allah telah menciptakan keseimbangan itu dan akan selalu menjaganya, namun manusia kadang banyak yang tidak memahaminya, demi ambisi dirinya atau karena kebodohannya. Bukti konkritnya masih mudah kita menemukan orang yang buang sampah sembarangan, penebang liar tanpa reobisasi, pembakaran hutan untuk perluasan perusahan, penggalian migas tanpa memperhatikan analisis masalah dan dampak  lingkungannya dan masih banyak lagi yang lainya.

    2. Masalah few kiris, yakni pangan yang krisis
Few krisis ada yang sudah  mendengarnya? FEW krisis terdiri dari Food atau pangan, Energi dan Water. Ketiga hal tersebut merupakan faktor penopang kehidupan umat manusia di bumi dan manusia sangat bergantung pada ketiganya. Makanya permasalahan ketiganya akan berdampak serius pada keberlangsungan kehidupan manusia.


3.Ketersediaan energi yang tipis
Konon para ilmuwan memprediksi bahwa energi yang ready to use awalnya masih diprediksi sampai tahun 2055, namun ternyata setelah di tinjau ulang hanya mampu ready sampai tahun 2035. Sehingga mereka mulai mencari cara dengan cadangan energi terbarukan sebagaimana yang sekarang sedang digalakan. Ada bacaan bagus  juga nih tentang energi :

http://prokum.esdm.go.id/Publikasi/Outlook%20Energi%202014.pdf

 4. Ketersediaan air bersih yang menipis
Kita mungkin begitu merasakan bagaimana perubahan ini terjadi, dulu jarang orang beli air untuk minum, sekarang jangankan untuk minum, untuk mandi dan keperluan sehari-hari banyak yang sudah harus beli, contoh real di gunung kidul jogjakarta, mereka harus mengeluarkan uang ratusan ribu untuk persediaan ari dimusim kemarau, musim hujan mereka masih bisa mengumpulkan dari air hujan. Masing-masing rumah punya bak penampungan ukuran besar.
Orang banyak yang tidak paham tentang proses sirkulasi air bersih yang ready to use dari alam.
      5. Ketersediaan lahan yang terbatas, sementara pembangunan yang ekspansif
Ini bisa kita lihat disekitar kita, bagi yang rumahnya digunung atau dekat gunung pasti dapat melihat langsung. Atau yang baca info dari kalimantan bagaimana perubahan itu terjadi.

 
    6. Cadangan oksigen bersih
Bencana asap beberapa bulan yang lalu dan mungkin masih terjadi hingga hari ini  dibeberapa daerah menjadi bukti real didepan mata kita, mengapa kita perlu membangun kesadaran masayarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan kelestarian alam. Edukasi adalah proses penting yang harus menjadi fokus garapan kita ke depan. Saya punya pandangan kedepan program-program berkaitan dengan isu kelestarian alam akan laku dijual ke pemerintah, barangkalai anggarannya juga akan tersedia banyak. Kita perlu siapkan menuju kesana.

  7. Hutan yang semakin habis
Ini bisa kita lihat disekitar kita, bagi yang rumahnya digunung atau dekat gunung pasti dapat melihat langsung. Atau yang baca info dari kalimantan bagaimana perubahan itu terjadi.


     8. Sampah masih jadi budaya
Budaya masyarakat tentang sampah masih belum bagus, saya melihat di yogyakarta masyarakatnya lebih beradab tentang budaha pengelolaan sampah.

     9. Hidup hemat energi masih jauh dari budaya
Ini juga masih jadi PR kita bersama untuk membiasakan diri dan memahamkan orang-orang disekitar kita. Energi baik yang terbatas perlu kita hemat agar persediaanya tidak cepat habis dan terus ready untuk generasi mendatang.

     10. Penipisan lapisan ozon

Saya kopikan dari https://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon) Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.[1]
Lubang Ozon

Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.
Regulasi

Pada tahun 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak 1990 diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush. Pada Desember 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada tahun 2000. CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun 1995 dan dihentikan secara bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010. Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC, hingga 2020 pada negara maju dan 2016 di negara berkembang. Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, pada tahun 1991, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.

Sebenarnya masih banyak alasan mengapa kita berada di MATAGIRA, dan mengapa kita terus berjuang disini. Namun dari sekian banyak alasan tersebut ada satu kata kunci yang penting yakni edukasi. Edukasi teman-teman kita, keluarga kita, keratan kita tetang kesadaran menjaga keseimbangan alam ini.
Demikian yang dapat saya sajikan, mohon maaf atas kekurangannya, semoga bermanfaat, aamiin YRA. 

Wassalamu’alaikum wr wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste