Refleksi dan Proyeksi Visi Melalui Momentum Hari Kebangkitan
Nasional
Oleh : Ence Surahman, S.Pd
Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia - Klaster Mahasiswa
20 Mei
diperingati sebagai momentum Hari Kebangkitan Nasional. Apabila dihitung mundur
maka semangat kebangkitan itu telah melewati masa lebih dari satu abad,
tepatnya 108 tahun sejak pertama kali gagasan kebangkitan dimunculkan dalam
pembahasan pergerakan Boedi Oetomo di Yogyakarta pada 20 Mei 1908.
Berdasarkan
pengalaman langsung ketika berkunjung ke tempat tersebut beberapa bulan yang
lalu untuk kegiatan penelitian. Saya menyempatkan untuk merefleksikan diri dan
membayangkan semangat para pemuda Indonesia dalam rangka melepaskan bangsanya
dari cengkraman penjajahan. Beberapa photo dan dokumentasi sejarah yang terpampang
di dinding gedung memberikan inspirasi dan semangat perjuangan bagi saya
pribadi.
Dalam beberapa
kesempatan saya sering membayangkan seandainya saja para inisiator pergerakan
Boedi Oetomo sampai hari ini masih hidup barangkali mereka dapat merasakan
secara langsung bagaimana buah dari cita-cita kebangkitan bangsa itu terwujud
sebagaimana yang diharapkan atau sebaliknya. Namun demikian yang terpenting
bagi kita yang masih hidup hingga saat ini adalah bagaimana peran kita dalam
membangun semangat kemandirian bangsa agar mampu berdaya saing dunia.
Semangat pergerakan
Boedi Utomo adalah cerminan tentang semangat kaum muda. Semangat kaum muda
adalah semangat tentang perubahan. Para pemuda menyadari bahwa bangsa ini akan
bisa berdiri tegak melalui kerja keras rakyatnya bukan pihak asing.
Era globalisasi
membuka ruang persaingan dunia. Apabila bangsa kita terlena dan malas belajar
maka kita akan tertinggal. Hari ini kita bisa merefleksi bagaimana bangsa lain
maju berkembang untuk karya dan kekuatan dikancah dunia. Kita pun demikian,
namun rasanya kita masih harus kerja keras memperbanyak karya dan menunjukannya
kepada dunia agar mereka tahu bahwa Indonesia ada dan berjaya. Indonesia
mandiri dan sejahtera, Indonesia merdeka dan berdaulat. Sehingga tidak ada yang
berani meremehkan kita, Bangsa Indonesia. Apakah hal itu sudah terwujud? Jika belum
dimana peran kita?
MITI
Mahasiswa dan semangat kontribusi IPTEK untuk Indonesia
Masyarakat
Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa sebagai entitas pemuda yang
bergerak melalui kontribusi dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
semenjak berdiri tahun 2005 terus berupaya untuk ambil peran dari upaya
membangun kemandirian bangsa. Peran-peran tersebut dimulai dari membangun
jejaring pembinaan organisasi penelitian dan penalaran di berbagai kampus
Indonesia, serta organisasi kepemudahaan yang fokus pada upaya membangun
kemandirian bangsa melalui IPTEK.
Di samping
itu MITI mahasiswa terus berkolaborasi dengan beberapa pihak dalam rangka
membangun budaya kemandirian IPTEK salah satunya melalui kerjasama dengan
Yayasan Inovasi Teknologi menyelenggarakan ajang pertemuan dengan para inovator
teknologi sederhana berdaya nyata. Setiap tahun kami menyelenggarakan sebanyak
2 kali di kota-kota yang potensial upaya pembinaan kepada para inovator bangsa.
Dalam isu
kedaulatan pangan nasional, MITI mahasiswa sudah 3 tahun bersama Kementerian
Pertanian dan pihak-pihak terkait mengkampanyekan semangat swasembada pangan nasional
melalui program Go Pangan Lokal. Program ini diharapkan mampu membuka cakrawala
semua elemen bangsa untuk peduli dan sadar bahwa pangan nasional sudah masuk
kondisi kritis dan perlu revitalisasi dari berbagai sisi baik kebijakan
pemerintah maupun kesadaran dari masyarakat itu sendiri sebagai elemen produsen
dan konsumennya.
Peran lain
yang sudah dan akan terus MITI mahasiswa gelorakan adalah upaya membangun SDM
bangsa berdaya saing global. Program Scholarship Workshop kami galakan
pada 4 tahun terakhir dalam ajang temu wilayah MITI mahasiswa di 7 wilayah
Indonesia yakni wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Wilayah Jawa Tengah dan
DIY, Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Wilayah Sumatera Bagian
Selatan, Wilayah Sumatera Bagian Utara, Wilayah Sulawesi dan Kalimantan.
Sejak tahun
2015 program ini ditunjang dengan program Youth Connection yakni program
pendampingan dan pembimbingan mahasiswa Indonesia yang berminat studi lanjut di
luar negeri. Pembimbingan diberikan oleh seorang mentor yang sudah lebih dulu
belajar dibeberapa kampus unggulan luar negeri. Program ini terlaksana berkat kerjasama
Departemen Hubungan Luar Negeri MITI Mahasiswa dengan Perhimpunan Pelajar
Indonesia dibebagai negara. Tujuan dari program ini adalah mendorong tumbuh
kembangnya SDM Indonesia masa depan yang berkualitas.
Dalam flatform
visi, misi dan target strategi yang ditetapkan oleh Masyarakat Ilmuwan dan
Teknolog Indonesia, tahun 2016 – 2020 adalah fase kontribusi MITI untuk
Indonesia. Kebijakan ini kami turunkan dalam program-program di MITI Mahasiswa.
Kami berupaya untuk bangkit berkarya untuk Indonesia. Dengan demikian melalui
momentum Hari Kebangkitan Nasional kami MITI mahasiswa mengajak para pemuda
Indonesia, para akademisi, ilmuwan dan teknolog Indonesia dan para praktisi
pengabdi masyarakat untuk berkolaborasi
membangun bangsa melalui peran dan kapabilitas dan fokus garapan
masing-masing.
Tiga isu
tentang krisis dunia yang sedang menjadi fokus kajian para ilmuwan dan teknolog
dunia adalah FEW Crisis yang merupakan singkatan dari food, energi dan water.
Isu pangan, energi dan air bersih baik untuk bahan konsumsi maupun untuk
kebutuhan pertanian menjadi penting untuk kita sikapi bersama. Sebagai konsumen
yang sangat bergantung pada tiga komponen tersebut, semestinya kita menyadari
bahwa kita tidak bisa hanya diam dan menunggu bagaimana krisis itu akan terus
menghantui kita dan generasi penerus kita. Kita harus berbuat bagaimana agar
dapat diminimalisir. Fakta-fakta bagaimana krisis pangan, energi dan air ini
sudah kita rasakan dalam beberapa dekade terakhir. Harga pangan yang tinggi,
persediaan yang terbatas, semangat menanam yang luntur. Cadangan energi ready
to use yang terbatas, teknologi untuk menghasilkan bio energi yang masih langka
dan relatif mahal. Krisis air ketika musim kemarau dan bencana banjir pada
musim hujan adalah masalah-masalah yang perlu segera kita selesaikan bersama.
MITI
Mahasiswa memiliki 7 koordinator wilayah di seluruh Indonesia dan satu
departemen khusus mengurusi hubungan luar negeri, membuka sebesar-besarnya
ruang kerjasama dalam upaya membumikan semangat kemandirian bangsa melalui
kontribusi pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita menyadari bahwa
masalah yang sedang bangsa ini hadapi amatlah kompleks dan kita menyadari bahwa
kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah sangat terbatas, maka strategi
kolaborasi adalah jawaban yang tepat untuk kita budayakan.
Semangat pemuda
bukan hanya pada perkara semangat mengkritisi tanpa solusi dan aksi nyata,
semangat kebangkitan para pemuda adalah semangat memberi arti dan makna, solusi
dan karya, kontribusi dan peran bagi sekecil apapun masalah yang dihadapi
bangsa ini. Seyogyanya ketika masalah-masalah yang kecil berhasil diselesaikan
dari akarnya, niscaya masalah yang besar tidak akan muncul dan menghantui kita
semua. Sekali lagi kami MITI mahasiswa mengajak semua elemen bangsa untuk
berkolaborasi membangun bangsa melalui kontribusi pada bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Semoga semua asa menjadi nyata.
Yogyakarta,
20 Mei 2016
Nb:
Email MITI Mahasiswa : mahasiswa@miti.or.id atau dapat menghubungi Ketua via ence@miti.or.id
Nb:
Email MITI Mahasiswa : mahasiswa@miti.or.id atau dapat menghubungi Ketua via ence@miti.or.id
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,