Suasana pembelajaran di kelas Nasionalisme
Agenda diklat pada hari ini seperti biasa dimulai dengan
kegiatan pembinaan fisik melalui kegiatan senam pagi. Senam pagi bertujuan
untuk menyiapkan fisik agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Senam bekerja
biasa dilakukan di dunia militer baik di TNI maupun Polri serta lembaga-lembaga
sejenis.
Setelah menikmati sarapan pagi dan bersih-bersih, kami
mengikuti pembelajaran untuk sesi pagi dengan materi nasionalisme. Pematerinya
yaitu Ir. Ketut Rusmuyalni, M.Pd. Beliau merupakan salah seorang WI senior di
BPSDM Pemprov Bali. Metode pembelajaran yang dilakukan menggabungkan metode
ceramah, diskusi dengan bermain. Beliau berpegang teguh pada upaya memberikan
kenyamanan bagi peserta dalam belajar. Secara umum materi yang kami dalami
merupakan lanjutan dari materi nasionalisme yang sudah kami terima pada
pertemuan hari Sabtu dua hari yang lalu.
Pagi ini kami lebih banyak mendiskusikan hal-hal praktis
tentang aplikasi nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan di unit kerja dan
masyarakat. Selain itu hari ini kami berdiskusi kelompok untuk mengenali
sosok-sosok teladan dalam sejarah nasionalisme putra bangsa. Ada beberapa tokoh
yang kami diskusikan seperti Sultan Hamengku Bowono IX, Otto Iskandar Dinata,
John Lie, I Gusti Ngurah Rai, Suster Apung, dan lain-lain.
Dari nama-nama tersebut kami belajar tentang nilai
nasionalisme, tanggungjawab, patriotisme, rela berkorban, kesederhanaan,
kedermawanan, tenggangrasa, bela negara, kecerdasan, keteguhan, komitmen,
pantang menyerah, dan lain-lain.
KOMITMEN MUTU (Drs. I Wayan Mudita, M.Par)
Suasana kelas pembelajaran Komitmen Mutu
Pejabat negara adalah pejabat yang dipilih untuk
menduduki jabatan tertentu dengan berbatas waktu rutin sekitar 5 tahunan.
Sedangkan pejabat pemerintahan adalah pejabat yang berkarya di pemerintahan
baik pusat maupun daerah. Mereke bekerja dengan perjanjian kerja atau sumpah
jabatan. Waktu masa kerja mereka sampai masa pensiun.
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
Efisien mengharuskan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara
hemat, cepat, selamat, dan tepat waktu dimana juga secara optimal tanpa biaya.
Untuk mengurus tingkat efisiensi perlu ada kegiatan evaluasi.
Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan
efisien antara lain: penghematan, ketercapaian target secara tepat sesuai
dengan yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat,
serta terciptanya kepuasan semua pihak: pimpinan, pelanggan, masyarakat, dan
pegawai itu sendiri. Konsekuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif
dan tidak efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak
pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat,
bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial.
Substansi dari komitmen mutu adalah kepuasan pelanggan
dari suatu produk atau jasa tertentu (pelayanan). Pelayanan adalah upaya
membantu, menyiapkan, menyediakan, atau mengurus keperluan orang lain.
Komponennya fasilitas, sarana prasarana, orang, aturan, dan standar operasional
baku. Sedangkan layanan adalah sesuatu yang disampaikan, disajikan oleh pelayan
kepada pelanggan.
Secara umum pelanggan itu terbagi menjadi dua yakni
pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal berada pada
lingkup organisasi, sedangkan pelanggan eksternal adalah pihak yang berada dari
luar lingkup organisasi. Contoh pelanggan internal perguruan tinggi diantaranya
dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan serta staf. Sedangkan pelanggan
eksternal diantaranya alumni, orang tua mahasiswa, mitra, stakeholder,
penyandang dana/donatur/sponsor dana, lembaga kerjasama, dan
masyarakat.
Dampak dari kinerja yang tidak efektif diantaranya tidak
tercapainya target, menurunnya kredibilitas dan menimbulkan kerugian. Kerugian
yang dimaksud adalah ketidak efisienan anggaran yang digunakan dengan target
yang tidak tercapai. Sehingga program dan kebijakan tidak tercapai. Secara umum
proses penganggaran di pemerintah daerah dimulai dari KUA, kemudian PPTA, dan
Rencana Kerja Anggaran (RKA). Setelah dibahas maka digabungkan menjadi Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD). Setelah disepakati baru
ditetapkan menjadi peraturan daerah tentang anggaran. Setelah itu dilewati
selanjutnya masing-masing unit kerja menyusun anggaran.
Salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja suatu lembaga
pemerintah adalah kemampuan menyerap anggaran yang sudah dirancang. Hal itu
disebabkan peran lembaga pemerintah sebagai lembaga pelayanan publik (bukan pencari
keuntungan sebagaimana perusahaan). Dengan demikian pimpinan lembaga pemerintah
harus berkomitmen dalam melaksanakan rancangan program kerja untuk menyerap
anggaran dana yang sudah tersedia.
Inovasi
Salah satu faktor yang penting dalam pelayanan bermutu adalah inovasi. Inovasi adalah perubahan dari sesuatu yang sudah ada atau sudah dikenas sebelumnya. Inovasi ada berbagai jenis baik inovasi dalam bentuk layanan, maupun produk. Tujuan inovasi adalah untuk mempermudah, untuk mempermurah, untuk mempercepat. Sehingga kata kunci inovasi adalah daya manfaat.
Inovasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut, bersifat khas, ada unsur kebaruan dan dihasilkan secara terencana serta memilikitujuan. Adapun sifat perubahan dalam inovasi adalah penggantian, perubahan, penambahan, penyusunan, penghapusan, penguatan dan peringanan.
Mutu
Mutu adalah taraf qualitas sesuatu. Dapat juga dimaksai sebagai sebuah
standar, sesuai dengan harapan pelanggan. Selain itu mutu harus sesuai dengan harapan pihak-pihak terkait seperti stakeholder, mitra, investor, dan lain-lain. Mutu juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijanjikan kepada pelanggan. Berikutnya mutu diartikan sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratan.
Secara sederhana mutu dapat diartikan keseluruhan karakteristik atau sifat barang, jasa, atau program yang sempurna dan sesuai dengan standar serta cocok untuk pelanggan. SOP disusun oleh pihak yang berwenang pada setiap unit kerja. Ketika SOP sudah disepakati, maka SOP tersebut bersifat mengikat kepada semua orang yang terkait dengan SOP tersebut.
Untuk membuat mutu yang baik maka kita perlu melakukan analisis isu untuk mencari tahu masalah yang ada dalam organisasi, kemudian kita melakukan analisis solusi yang akan dilakukan. Ada beberapa metode analisis yang dapat kita lakukan. Seperti analisis SWOT, Fish Bone dan lain-lain.
Secara sederhana mutu dapat diartikan keseluruhan karakteristik atau sifat barang, jasa, atau program yang sempurna dan sesuai dengan standar serta cocok untuk pelanggan. SOP disusun oleh pihak yang berwenang pada setiap unit kerja. Ketika SOP sudah disepakati, maka SOP tersebut bersifat mengikat kepada semua orang yang terkait dengan SOP tersebut.
Untuk membuat mutu yang baik maka kita perlu melakukan analisis isu untuk mencari tahu masalah yang ada dalam organisasi, kemudian kita melakukan analisis solusi yang akan dilakukan. Ada beberapa metode analisis yang dapat kita lakukan. Seperti analisis SWOT, Fish Bone dan lain-lain.
Secara umum, demikian materi latsar CPNS Dosen pada hari ke-11.
Semoga bermanfaat. See you next day
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,