Langsung ke konten utama

Pengalaman Vaksin Covid-19 di Taiwan


Setelah menunggu lama akhirnya mendapatkan kesempatan untuk divaksin. Saya mendaftar vaksin secara online melalui https://1922.gov.tw/vas/index.jsp pada tanggal 17 Juli 2021, baru memperoleh notifikasi untuk membooking jadwal dan memilih lokasi vaksin tanggal 30 Agustus 2021. Alhamdulillah saya dapat kesempatan jadwal kosong pada hari Rabu, 08 September 2021 jam 15.00-16.00 di Baoshan Health Center. Saya kira di rumah sakit besar ternyata lokasinya seperti puskesmas kalau di Indo. Karena lokasinya agak terpencil dan saya tidak tahu jalur angkutan umum ke lokasinya, akhirnya saya putuskan jalan kaki. Sepintas dilihat di Google Maps lokasinya tidak terlalu jauh. Ternyata setelah didatangi lumayan juga menghabiskan sekitar 54 menit dengan total jarak sekitar3 KM, Dengan demikian bolak balik 6 Km jalan kaki, lumayan nambah sehat. Dengan berbekal petunjuk dari Google Maps, akhirnya sampai ditempat tujuan.

Perjalanan dari dorm berangkat jam 14.12an, kemudian sampai di lokasi jam 15.06. Awalnya saya tidak mengira lokasi dilembah itu adalah tempatnya, karena berdasarkaninformasi di Maps masih sekitar 8 menitan jalan kaki. Tapi karena saya melihat ada antrian orang, lalu bertanya ke pekerja bengkel dengan kemampuan bahasa mandarin yang seadanya, alhamdulillah beliau mengiyakan, dan saya langsung ambil posisi di belekang orang yang mengantri. Untuk memastikan, saya bertanya lagi ke orang depan saya, dan ternyata benar, beliau rupanya paham jika saya orang asing terus berusaha berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Beliau menanyakan kartu NHI saya, dan tepat ketika saya dilokasi, masyaAllah hujan turun. Padahal waktu berangkat terik panas dan lupa tidak membawa payung.

Setelah mengantri, kita dicek suhu, kemudian dicocokan data kartu NHI kita dengan data yang tersedia disana, lalu saya diberikan form pertanyana yang berisi informasi kesehatan. Setelah diberi form, kita mengantri untuk pemeriksaan tekanan darah, lalu diminta menunggu panggilan, setelah sekitar 5 menit nama kita dipanggil dan divalidasi oleh dokter bahwa kita memenuhi syarat untuk divaksin. Setelah itu dipanggil lagi ke tempat vaksin. Perawat yang menyuntuknya bilang kalau akan sakit sedikit, terus saya bilang, saya sudah tahu karena pernah disuntik, beliau ketawa sambil bilang agar kita banyak minum air setelah di vaksin. Setelah divaksin kartu NHI kita ditempeli stiker bahwa sudah divaksin. Di sela-sela vaksin perawatnya tahu saya orang Indo, terus beliau memanggil panitia yang sebelumnya membagi-bagikan air minum, terus beliau nanya saya "apa kabar?' saya jawab I am good, harusnya saya jawab kabar baik ya hahaha. Tapi orangnya asyik, terus kita diminta menunggu selama 15 menit untuk tidak langsung meninggalkan tempat. Sebagamana yang saya baca dari beberapa sumber informasi lain bahwa setelah vaksin biasanya diminta tidak langsung pergi takutnya ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan jika kondisi kita tiba-tiba misalnya demam tinggi atau bahkan pisang di tempat.

Setelah kurang lebih 15 menit, saya pergi dari lokasi dan kembali mencari jalan pulang yang tidak sama peris dengan jalan waktu pergi karena saya lihat jika pakai jalan yang sama maka akan melewati tanjakan panjangan nan curam. Akhirnya Google Maps menyarankan jalan yang lain, dan alhamdulillah itu lebih dekat dan lebih nyaman jalannya. Adapun untuk jadwal vaksin tahap 2 saya masih menunggu kiriman notifikasi via sms untuk booking jadwal kembali di sistemnya. Demikian sharing pengalamannya, semoga bermanfaat.

Beberapa dokumentasi kegiatan bisa dilihat disini

Hsinchu, 8 Sept 2021

Vaksin Ke-2 AZ Di Taiwan

Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang pengalaman saya vaksin AZ di Taiwan. Vaksin pertama saya tanggal 8 Sept 2021, maka saya baru berhak mendapatkan vaksin ke 2 setelah 2 bulan lebih. Saya baru dapat notifikasi SMS untuk mendaftar vaksin ke dua tanggal 10 Nov 2021. Dan setelah memilih jadwal untuk vaksin waktu tercepatnya adalah tanggal 17 Nov 2021. Karena pengalaman vaksin pertama yang terlalu jauh. Maka vaksin ke dua saya memilih tempat terdekat dari kampus, kebetulan ada teman yang sudah vaksin di lokasi tersebut. Alhamdulillah dapat sekitar 100 meter dari pintu gerbang kampus. Awalnya saya mau memilih tanggal 19 Nov namun karena sudah penuh, akhirnya saya pilih hari Rabu jam 8-9. Alhamdulillah hari ini bertepatan dengan sport days dan tidak ada kuliah.

Waktu tiba ditempat vaksin saya kira seperti waktu vaksin tahap satu yang ada antrian, namun hari ini berbeda, alhamdulillah hari ini sepi, ada beberapa kursi untuk antrian tempat duduk namun tidak terpakai karena waktu ke sana hanya ada 2 yang datang, kemudian setelah saya ada dua orang lain. Prosesnya lebih cepat dari waktu vaksin pertama. Saya datang terus menunjukkan kartu NHI dan sertifikat vaksin tahap 1. Setelah itu mengisi formulir yang sama dengan formulir tahap 1. Setelah di isi kemudian dipanggil masuk ke ruang dokter. Dan setelah itu dokter memperlihatkan botol vaksin yang akan disuntikkan ke saya, kemudian tidak lama disuntikkan. Setelah itu saya menunggu sekitar 10 menit, dan setelah itu saya pulang. Semua proses sudah selesai. Setelah itu saya foto dokumennya kemudian saya upload ke https://vaksinln.dto.kemkes.go.id/sign/in agar tersinkronisasi dengan aplikasi peduli lindungi. Waktu mengisi ajuan tahap dua ternyata harus mengunggah foto tahap satu juga. Sekarang tinggal menunggu verifikasi. Semoga segera hijau di aplikasi peduli lindunginya agar lebih leluasa ketika sudah pulang ke Indonesia nanti khususnya ketika mau mengunjungi area publik.

Hsinchu, 17 Sept 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste