MUSUH DALAM SELIMUT
OLEH: ENCE SURAHMAN
Korupsi, kolusi dan nepotisme. Sepertinya tidak berlebihan jika kita sebut sebagai musuh yang paling berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini. Diindonesia, sebagaimana kita ketahui bersama, penyakit KKN ini telah menjadi penyakit yang sangat parna, atau akut. Bahkan selevel dengan HIV dan AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. KKN bukan hanya penyakit yang menjangkit lantas ia berhenti disatu tempat dan satu masa saja. Melainkan telah menjadi pabrik virus yang keberadaannya sangat mengancam tubuh bangsa ini.
Ya…. kita tidak dapat menyangkal bahwa saat ini Indonesia telah terkenal dengan peringkat tetinggi yang diraih dari gelar neraga terkorup kedua didunia yang disandangnya. Prestasi yang sangat luar biasakan? Sungguh aneh, dinegara yang miskin, dinegara yang sedang merangkak berjalan untuk maju, hanya saja, penggangunya sangat luar biasa, dan lebih aneh lagi, yang mengganggu, menggerogoti tubuh bangsa ini adalah salahsatu elemen yang ada didalamnya juga. Jadi musuh kita saat ini bukan dari luar melainkan dari dalam raga Indonesa itu sendiri.
Selanjutnya apabila kita bercermin, dan melihat realita dilapangan, dengan maraknya kemiskinan, penganguran, bahkan saat ini ditambah lagi dengan pengangguran intelektual, a kualitas dan kuantitas pendidikan yang masih sangat rendah, IPM negara kita yang belum juga naik. Masih kalah oleh negara-negera tetangga yang rasanya baru lahir kemarin sore. Lalu sampai kapan musuh dalam selimut itu akan berhenti mengkoyak-koyak tubuh bansga kita indonesai tercinta, sebuah bangsa yang besar, dengan ragam suku, bahasa, adat, budaya serta keyakinannya. Apa yang bisa kita banggakan ketika bangsa ini “ngempor” alias tidak bisa berjalan karena cacat?
Kebohongan akhirnya akan terbongkar juga. Barangkali peribahasa itu tepat dengan kondisi negara kita saat ini. Setelah lepas dari jaman orde baru yang menjadi jaman dimana merebaknya virus-virus kebiadaban, korupsi. Kemudian setelah masuk pada masa reformasi, semua banyak dirubah. Terlebih setelah dibentuknya tim KPK (Komite Pemberantasan Korupsi), tidak sedikti timbunan-timbunan kebohongan itu terbongkar. Yang baru-baru saja kita ketahui bersama, sebuah kasus yang diindikasikan adanya dugaan korupsi yang kasusnya tidak sampai finish yaitu Bank Century, sebuah kasus yang menggehgerkan Indonesai bahkan dunia. Selanjutnya masih sangat hangat diperbincangkan dalam keseharian diberbagai media, baik cetak, ataupun elektonik. Yaitu tentang makelar kasus ditubuh polri dan di departemen perpajakan nasional. Sungguh ironi, namun disini ada yang harus kita tela’ahi lebih dalam, mengapa semua ini bisa terungkap? Jawabanya, sudah saatnya Indonesai menyadari akan kelemahannya, akan ketertaingagalannya, sudah saatnya kita berbenah diri. Allah telah membukakan jalannya, walapun mungin masih banyak kasus-kasus yang belum terungkap.
Indonesai dengn keragamannya. Harusnya sama-sama sadar, bahwa ketika musuh dalam selimut itu masih dikembangbiakan, dipelihara, dan dibiarkan bebas, maka bangsa yang besar ini yang seharusnya menjadi singa, hanya akan bisa mengembing saja. Karena tidak punya daya jual dan keberanian yang tinggi.
Maka dari itu mari kita benahi semuanya, baik itu bidang pemerintahan, perpolitikan, ekonomi, perpajakan, pendidikan, keagamaan, pokonya semua lemen bangsa ini harus bersih dari virus-virus yang sangat mematikan itu. Dan kita semua harus berani dengan jujur mengatakan bahwa KORUPSI ADALAH MUSUH KAMI.
OLEH: ENCE SURAHMAN
Korupsi, kolusi dan nepotisme. Sepertinya tidak berlebihan jika kita sebut sebagai musuh yang paling berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini. Diindonesia, sebagaimana kita ketahui bersama, penyakit KKN ini telah menjadi penyakit yang sangat parna, atau akut. Bahkan selevel dengan HIV dan AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. KKN bukan hanya penyakit yang menjangkit lantas ia berhenti disatu tempat dan satu masa saja. Melainkan telah menjadi pabrik virus yang keberadaannya sangat mengancam tubuh bangsa ini.
Ya…. kita tidak dapat menyangkal bahwa saat ini Indonesia telah terkenal dengan peringkat tetinggi yang diraih dari gelar neraga terkorup kedua didunia yang disandangnya. Prestasi yang sangat luar biasakan? Sungguh aneh, dinegara yang miskin, dinegara yang sedang merangkak berjalan untuk maju, hanya saja, penggangunya sangat luar biasa, dan lebih aneh lagi, yang mengganggu, menggerogoti tubuh bangsa ini adalah salahsatu elemen yang ada didalamnya juga. Jadi musuh kita saat ini bukan dari luar melainkan dari dalam raga Indonesa itu sendiri.
Selanjutnya apabila kita bercermin, dan melihat realita dilapangan, dengan maraknya kemiskinan, penganguran, bahkan saat ini ditambah lagi dengan pengangguran intelektual, a kualitas dan kuantitas pendidikan yang masih sangat rendah, IPM negara kita yang belum juga naik. Masih kalah oleh negara-negera tetangga yang rasanya baru lahir kemarin sore. Lalu sampai kapan musuh dalam selimut itu akan berhenti mengkoyak-koyak tubuh bansga kita indonesai tercinta, sebuah bangsa yang besar, dengan ragam suku, bahasa, adat, budaya serta keyakinannya. Apa yang bisa kita banggakan ketika bangsa ini “ngempor” alias tidak bisa berjalan karena cacat?
Kebohongan akhirnya akan terbongkar juga. Barangkali peribahasa itu tepat dengan kondisi negara kita saat ini. Setelah lepas dari jaman orde baru yang menjadi jaman dimana merebaknya virus-virus kebiadaban, korupsi. Kemudian setelah masuk pada masa reformasi, semua banyak dirubah. Terlebih setelah dibentuknya tim KPK (Komite Pemberantasan Korupsi), tidak sedikti timbunan-timbunan kebohongan itu terbongkar. Yang baru-baru saja kita ketahui bersama, sebuah kasus yang diindikasikan adanya dugaan korupsi yang kasusnya tidak sampai finish yaitu Bank Century, sebuah kasus yang menggehgerkan Indonesai bahkan dunia. Selanjutnya masih sangat hangat diperbincangkan dalam keseharian diberbagai media, baik cetak, ataupun elektonik. Yaitu tentang makelar kasus ditubuh polri dan di departemen perpajakan nasional. Sungguh ironi, namun disini ada yang harus kita tela’ahi lebih dalam, mengapa semua ini bisa terungkap? Jawabanya, sudah saatnya Indonesai menyadari akan kelemahannya, akan ketertaingagalannya, sudah saatnya kita berbenah diri. Allah telah membukakan jalannya, walapun mungin masih banyak kasus-kasus yang belum terungkap.
Indonesai dengn keragamannya. Harusnya sama-sama sadar, bahwa ketika musuh dalam selimut itu masih dikembangbiakan, dipelihara, dan dibiarkan bebas, maka bangsa yang besar ini yang seharusnya menjadi singa, hanya akan bisa mengembing saja. Karena tidak punya daya jual dan keberanian yang tinggi.
Maka dari itu mari kita benahi semuanya, baik itu bidang pemerintahan, perpolitikan, ekonomi, perpajakan, pendidikan, keagamaan, pokonya semua lemen bangsa ini harus bersih dari virus-virus yang sangat mematikan itu. Dan kita semua harus berani dengan jujur mengatakan bahwa KORUPSI ADALAH MUSUH KAMI.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,