Oleh: Ence Surahman
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu indikator yang bisa kita lihat adalah meningkatnya jumlah warga Indonesia yang menjadi pengguna layanan internet. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Menkominfo) bahwa pada Bulan Juni 2010 mencapai 45 Juta. Kalau kita mau persentasekan berarti jumlahnya mencapai 18,75%dari jumlah penduduk 240 juta jiwa. Padahal pada Tahun 1999 menurut menkominfo –Tifatul Sembiring- hanya sebanyak 1 juta saja. Sepuluh tahun dengan pertambahan sebanyak 4500%. Bahkan dilain kesempatan menkominfo menyatakan bahwa jumlah pengakses internet via telephone seluler lebih banyak lagi, tercatat sebanyak 175 juta, atau sekitar 72,91% dari jumlah totla penduduk Indonesia. Dan dari jumlah tersebut 85 jutanya telah menggunakan fasilitas GPRS. Berarti sekitar 35,41% dari jumlah penduduknya.
Kalau kita mau mencermati fenomena seperti ini dengan lebih telik lagi. Maka kita bisa memastikan bahwa suatu saat nanti mungkin saja 100% penduduk Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Hanya mungkin tidak sekarang, mengingat infrastruktur yang adapun masih sangat sederhana dan perlu terus dikembangkan. Hal ini barang kali harusnya menjadi catatan khusus untuk para pengambil kebijakan (pemerintah) agar mengalokasikan lebih banyak untuk perkembangan dan kemajuan TIK di Indonesia.
Hal lain yang menjadi indikator munculnya signal-signal positif dari perkembangan TIK di Indonesia adalah banyak bermunculannya para pengusahan sukses dalam dunia maya. Artinya mereka memiliki omset perusahaan namun mereka tidak perlu memikirkan biaya sewa tempat usahanya, atau biaya pajak bangunannya dsb, karena mereka memanfaatkan TIk untuk perusahaannya. Nama lain dari istilah ini adalah e-bisnis (electronic bisnis). Saat ini e-bisnis banyak dilirik oleh berbagai kalangan khususnya yang mengerti manfaat dari bisnis di dunia maya. Karena memang cukup menjanjikan. Kita masih ingat banyak orang-orang yang telah berhasil dengan bisnis ini, salahsatunya adalah yang berhasil dalam jasa pembuatan dan pembelajaran cara membuat website, atau juga mereka yang sukses dalam bertransaksi online.
Dalam bidang pendidikn, signal-signal positif itu telah muncul. Saat ini kita banyak mengenal istilah-istilah baru dalam dunia pendidikan. Saat ini proses pendidikan telah mengalami pergeseran yang cukup drastis. Dimana pola pendidikan yang konvensional sudah mulai banyak berkurang dan sekarang banyak muncul pola pendidikan yang menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Salah satu istilah yang mungkin sudah sering kita dengar adalah ¬e-learning (electronic learning) yaitu sebuah pola pendidikan atau bisa kita spesifikkan untuk kegiatan pembelajaran yang dalam prosesnya antara guru dan siswa tidak perlu lagi harus selamanya bertatap muka dikelas, namun proses belajar sudah bisa dilakukan dengan bantuan Teknologi Informasi khususya dengan adanya jasa layanan internet. Kemudian masih dalam dunia pendidikan saat ini kitapun mengenal yang namanya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam istilah asingnya adalah distance leraning yaitu pola pendidikan yang terprogram yang tujuannya untuk memudahkan peserta didik belajar walaupun jarak dengan gurunya yang sangat jauh dan tidak memungkinkan untuk terus bertemu secara langsung.
Dilain pihak juga kita mengenal yang namanya internet masuk desa. Saya kira penentuan kebijakan munculnya program-program seperti ini tidak lain karena meang masyarakat memerlukan jasa internet itu. Karena memang kita pun faham dengan fasilitas internet kita akan mendapatkan beberapa kelebihan diantaranya adalah:
1. Efektivitas waktu untuk melakukan proses transaksi. Bisa kita ambil contoh, ketika zaman dulu kerajaan A dari suatu daerah ingin mengirinkan surat ke kerajaan B di daerah lain, maka untuk mengirimkannya butuh waktu yang tidak sebentar. Walaupun menggunakan jasa burung merpati misalnya, tetap saja yang namanya kendala bisa saja muncul misalnya burungnya di mangsa oleh burung elang. Akhirnya surat penting pun tidak bisa sampai sama sekali. Banyak resiko yang diambil, padahal hanya sebatas mengirimkan surat. Nah bedanya dengan sistem jaringan internet adalah proses pengiriman surat bisa dilakukan hanya dengan beberapa menit bahkan detik saja. Sekalipun keluar negeri.
2. Efisiensi biaya. Seperti contoh diatas, untuk mengirikan sepucuk surat saja, tentunya perlu mengeluarkan biaya besar untuk membayar jasa pengirimnya atau mungkin juga untuk biaya makan pengirimnya. Dan semakin jauh tentu akan semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Begitupun dengan jasa melalui jasa pelayanan kantor POS. Masih saja membutuhkan biaya yang cukup besar. Nah ketika menggunakan jasa internet maka biayanya akan sangat murah, hanya untuk sewa internetnya saja.
3. Keuntungan lain adalah kemudahan, kecepatan akses informasi bagi penggunanya.
Tulisan ini belum selesai --------------- masih bersambung dilain kesempatan.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu indikator yang bisa kita lihat adalah meningkatnya jumlah warga Indonesia yang menjadi pengguna layanan internet. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Menkominfo) bahwa pada Bulan Juni 2010 mencapai 45 Juta. Kalau kita mau persentasekan berarti jumlahnya mencapai 18,75%dari jumlah penduduk 240 juta jiwa. Padahal pada Tahun 1999 menurut menkominfo –Tifatul Sembiring- hanya sebanyak 1 juta saja. Sepuluh tahun dengan pertambahan sebanyak 4500%. Bahkan dilain kesempatan menkominfo menyatakan bahwa jumlah pengakses internet via telephone seluler lebih banyak lagi, tercatat sebanyak 175 juta, atau sekitar 72,91% dari jumlah totla penduduk Indonesia. Dan dari jumlah tersebut 85 jutanya telah menggunakan fasilitas GPRS. Berarti sekitar 35,41% dari jumlah penduduknya.
Kalau kita mau mencermati fenomena seperti ini dengan lebih telik lagi. Maka kita bisa memastikan bahwa suatu saat nanti mungkin saja 100% penduduk Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Hanya mungkin tidak sekarang, mengingat infrastruktur yang adapun masih sangat sederhana dan perlu terus dikembangkan. Hal ini barang kali harusnya menjadi catatan khusus untuk para pengambil kebijakan (pemerintah) agar mengalokasikan lebih banyak untuk perkembangan dan kemajuan TIK di Indonesia.
Hal lain yang menjadi indikator munculnya signal-signal positif dari perkembangan TIK di Indonesia adalah banyak bermunculannya para pengusahan sukses dalam dunia maya. Artinya mereka memiliki omset perusahaan namun mereka tidak perlu memikirkan biaya sewa tempat usahanya, atau biaya pajak bangunannya dsb, karena mereka memanfaatkan TIk untuk perusahaannya. Nama lain dari istilah ini adalah e-bisnis (electronic bisnis). Saat ini e-bisnis banyak dilirik oleh berbagai kalangan khususnya yang mengerti manfaat dari bisnis di dunia maya. Karena memang cukup menjanjikan. Kita masih ingat banyak orang-orang yang telah berhasil dengan bisnis ini, salahsatunya adalah yang berhasil dalam jasa pembuatan dan pembelajaran cara membuat website, atau juga mereka yang sukses dalam bertransaksi online.
Dalam bidang pendidikn, signal-signal positif itu telah muncul. Saat ini kita banyak mengenal istilah-istilah baru dalam dunia pendidikan. Saat ini proses pendidikan telah mengalami pergeseran yang cukup drastis. Dimana pola pendidikan yang konvensional sudah mulai banyak berkurang dan sekarang banyak muncul pola pendidikan yang menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Salah satu istilah yang mungkin sudah sering kita dengar adalah ¬e-learning (electronic learning) yaitu sebuah pola pendidikan atau bisa kita spesifikkan untuk kegiatan pembelajaran yang dalam prosesnya antara guru dan siswa tidak perlu lagi harus selamanya bertatap muka dikelas, namun proses belajar sudah bisa dilakukan dengan bantuan Teknologi Informasi khususya dengan adanya jasa layanan internet. Kemudian masih dalam dunia pendidikan saat ini kitapun mengenal yang namanya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam istilah asingnya adalah distance leraning yaitu pola pendidikan yang terprogram yang tujuannya untuk memudahkan peserta didik belajar walaupun jarak dengan gurunya yang sangat jauh dan tidak memungkinkan untuk terus bertemu secara langsung.
Dilain pihak juga kita mengenal yang namanya internet masuk desa. Saya kira penentuan kebijakan munculnya program-program seperti ini tidak lain karena meang masyarakat memerlukan jasa internet itu. Karena memang kita pun faham dengan fasilitas internet kita akan mendapatkan beberapa kelebihan diantaranya adalah:
1. Efektivitas waktu untuk melakukan proses transaksi. Bisa kita ambil contoh, ketika zaman dulu kerajaan A dari suatu daerah ingin mengirinkan surat ke kerajaan B di daerah lain, maka untuk mengirimkannya butuh waktu yang tidak sebentar. Walaupun menggunakan jasa burung merpati misalnya, tetap saja yang namanya kendala bisa saja muncul misalnya burungnya di mangsa oleh burung elang. Akhirnya surat penting pun tidak bisa sampai sama sekali. Banyak resiko yang diambil, padahal hanya sebatas mengirimkan surat. Nah bedanya dengan sistem jaringan internet adalah proses pengiriman surat bisa dilakukan hanya dengan beberapa menit bahkan detik saja. Sekalipun keluar negeri.
2. Efisiensi biaya. Seperti contoh diatas, untuk mengirikan sepucuk surat saja, tentunya perlu mengeluarkan biaya besar untuk membayar jasa pengirimnya atau mungkin juga untuk biaya makan pengirimnya. Dan semakin jauh tentu akan semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Begitupun dengan jasa melalui jasa pelayanan kantor POS. Masih saja membutuhkan biaya yang cukup besar. Nah ketika menggunakan jasa internet maka biayanya akan sangat murah, hanya untuk sewa internetnya saja.
3. Keuntungan lain adalah kemudahan, kecepatan akses informasi bagi penggunanya.
Tulisan ini belum selesai --------------- masih bersambung dilain kesempatan.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,