Oleh: Ence Surahman/Jaisyurahman
Saat ini banyak sekali kita temukan berbagai pelatihan yang dilakukan untuk melatih orang-orang bisa melakukan shalat dengan khusu’. Lalau mengapa shalat yang kita lakukan harus dilakukan dengan khusu’? berikut jawabannya.
1. Shalat merupakan bagian dari Rukun islam
Sebagaimana yang kita ketahui dalam sebuah keterangan, ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang rukun Islam, kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa yang dimaksud dengan Islam adalah Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji Ke Baitullah. Maka jelaslah bahwa shalat merupakan pilar penting dalam tubuh Islam, hanya pertanyaannya bagaimanakah dengan shalat kita? Apakah kita sudah memahami bahwa shalat merupakan bagian dari tubuh Islam, agama dan keyakinan yang kita anut.
Jelaslah bahwa shalat merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim.
2. Shalat merupakan tihangnya agama islam
Dalam Islam peranan shalat menjadi bagian yang sangat penting. Dalam sebuah keterangan diterangkan bahwa: “Barang siapa mendirikan shalat maka ia mendirikan agama, dan barangsiapa meninggalkan shalat maka ia telah menghancurkan bangunan agama”. Keterangan ini menjelaskan kepada kita bahwa posisi shalat dalam islam menjadi peran yang sangat besar. Seseorang yang mengaku muslim tetapi ia tidak melaksanakan shalat maka ia telah mencoreng citra dirinya sebagai seorang muslim.
3. Shalat merupakan dzikir yang paling tinggi
Secara sederhana shalat diartikan doa. Doa betujuan untuk meminta kepada Allah, tentang apa yang dinginkannya, dan kalau kita menerjemahkan semua bacaan dalam setiap gerakan shalat, semuanya merupakan doa. Maka konsep shalat merupakan dzikir yang sangat tinggi adalah sangat benar. Dalam setiap bacaan shalat pada hakikatnya kita sedang mengingat dan mengakui kebesaran Allah. Pada saat shalat ketika kita menghayatinya dengan baik, maka kita akan menemukan bahwa kita adalah makhluk yang sangat lemah. Yang memiliki kekurangan yang sangat banyak, makhluk yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada Allah.
Konsep shalat sebagai dzikir, menjelaskan kepada kita bahwa dengan shalat akan menghadirkan ketenangan dalam hati kita. Karena memang itulah obat resahd an gelisah, yaitu dengan berdzikir kepada Allah, sehingga hati menjadi tenang dan tentram, sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28.
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah orang yang benar dalam melaksanakan shalatnya maka ia akan menemukan dirinya dengan ketenangan, hatinya menjadi tentram dan ia akan selalu siap menrima berbagai ujian dalam hidup, karena ia yakin sesungguhnya Allah-lah yang menguasakan semuanya, semua ujian dari Allah untuk peningkatan kualitas keimanannya.
4. Shalat merupakan penjagaan iman yang handal
Selain mampu mendatangkan ketenangan kepada hati kita, dalam ayat yang lain Allah sampaikan bahwa shalat mampu membuat kita terhindar dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Ankabut ayat 45:
45. bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Logikanya adalah orang shalat maka ia akan menajdi orang yang baik, baikdalam arti mampu terhindar dari perbuatan yang tidak baik, shalatnya mampu membimbing ia menjadi orang yang terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar, itu berarti ia akan menjadi orang yang terjaga dalam suasana kebaikan da ketaatan kepada Allah. Lalu ketika orang shalat tapi masih saja banyak melakukan kemunkaran maka pertanyaannya adalah bagaimana dengan shalat mereka?
Inilah yang harus kita pahami, mengapa shalat khusyu’ menjadi sangat penting untuk kita uapayakan. Karena jeals sekali Allah sampaikan dalam Surat Al-mu’minun ayat, mengenai keberuntungan orang-orang yang melaksanakan shalat;
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
Allah sampaikan keberuntungan bagi orang-orang yang melaksanakan shalat dengan khusyu’ maka ia akan mendapatkan keberuntungan. Keberuntungan dalam arti kesusksesan yang hakiki, keberhasilan yang sejati, dan itulah yang harus kita usahakan dalam hidup ini.
Menganai kemenangan yang hakiki, Allah menjanjikan berbagai ganjaran kebaikan dalam surga-Nya. Maka pertanyaannya apakah kita tidak ingin menikmati sajian nikmatnya surga?
5. Hal lain yang mengharuskan kita melaksanakan shalat dengan khusyu’, maka gambarannya dalam surat al-ma’un ayat 4:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].
[1603] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Sederhanya orang yang shalat itu ternyata bisa mendustakan agama, hal itu karena mereka lalai dalam shalatnya, pembagian lalai itu sendiri sangat beragam, bisa lalai dalam hal waktu, bisa juga lalai dalam hal niat, lalai dalam proses, dan lalai dari hal-hal yang lainnya.
Kalau orang yang lalai shalatnya akan rugi, lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak shalat. Semoga kita terhindar dari golongan orang-orang yang melalaikan dalam shalatnya.
Saat ini banyak sekali kita temukan berbagai pelatihan yang dilakukan untuk melatih orang-orang bisa melakukan shalat dengan khusu’. Lalau mengapa shalat yang kita lakukan harus dilakukan dengan khusu’? berikut jawabannya.
1. Shalat merupakan bagian dari Rukun islam
Sebagaimana yang kita ketahui dalam sebuah keterangan, ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang rukun Islam, kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa yang dimaksud dengan Islam adalah Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji Ke Baitullah. Maka jelaslah bahwa shalat merupakan pilar penting dalam tubuh Islam, hanya pertanyaannya bagaimanakah dengan shalat kita? Apakah kita sudah memahami bahwa shalat merupakan bagian dari tubuh Islam, agama dan keyakinan yang kita anut.
Jelaslah bahwa shalat merupakan bagian penting dalam kehidupan seorang muslim.
2. Shalat merupakan tihangnya agama islam
Dalam Islam peranan shalat menjadi bagian yang sangat penting. Dalam sebuah keterangan diterangkan bahwa: “Barang siapa mendirikan shalat maka ia mendirikan agama, dan barangsiapa meninggalkan shalat maka ia telah menghancurkan bangunan agama”. Keterangan ini menjelaskan kepada kita bahwa posisi shalat dalam islam menjadi peran yang sangat besar. Seseorang yang mengaku muslim tetapi ia tidak melaksanakan shalat maka ia telah mencoreng citra dirinya sebagai seorang muslim.
3. Shalat merupakan dzikir yang paling tinggi
Secara sederhana shalat diartikan doa. Doa betujuan untuk meminta kepada Allah, tentang apa yang dinginkannya, dan kalau kita menerjemahkan semua bacaan dalam setiap gerakan shalat, semuanya merupakan doa. Maka konsep shalat merupakan dzikir yang sangat tinggi adalah sangat benar. Dalam setiap bacaan shalat pada hakikatnya kita sedang mengingat dan mengakui kebesaran Allah. Pada saat shalat ketika kita menghayatinya dengan baik, maka kita akan menemukan bahwa kita adalah makhluk yang sangat lemah. Yang memiliki kekurangan yang sangat banyak, makhluk yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada Allah.
Konsep shalat sebagai dzikir, menjelaskan kepada kita bahwa dengan shalat akan menghadirkan ketenangan dalam hati kita. Karena memang itulah obat resahd an gelisah, yaitu dengan berdzikir kepada Allah, sehingga hati menjadi tenang dan tentram, sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28.
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Kesimpulan yang bisa kita ambil adalah orang yang benar dalam melaksanakan shalatnya maka ia akan menemukan dirinya dengan ketenangan, hatinya menjadi tentram dan ia akan selalu siap menrima berbagai ujian dalam hidup, karena ia yakin sesungguhnya Allah-lah yang menguasakan semuanya, semua ujian dari Allah untuk peningkatan kualitas keimanannya.
4. Shalat merupakan penjagaan iman yang handal
Selain mampu mendatangkan ketenangan kepada hati kita, dalam ayat yang lain Allah sampaikan bahwa shalat mampu membuat kita terhindar dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Ankabut ayat 45:
45. bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Logikanya adalah orang shalat maka ia akan menajdi orang yang baik, baikdalam arti mampu terhindar dari perbuatan yang tidak baik, shalatnya mampu membimbing ia menjadi orang yang terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar, itu berarti ia akan menjadi orang yang terjaga dalam suasana kebaikan da ketaatan kepada Allah. Lalu ketika orang shalat tapi masih saja banyak melakukan kemunkaran maka pertanyaannya adalah bagaimana dengan shalat mereka?
Inilah yang harus kita pahami, mengapa shalat khusyu’ menjadi sangat penting untuk kita uapayakan. Karena jeals sekali Allah sampaikan dalam Surat Al-mu’minun ayat, mengenai keberuntungan orang-orang yang melaksanakan shalat;
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
Allah sampaikan keberuntungan bagi orang-orang yang melaksanakan shalat dengan khusyu’ maka ia akan mendapatkan keberuntungan. Keberuntungan dalam arti kesusksesan yang hakiki, keberhasilan yang sejati, dan itulah yang harus kita usahakan dalam hidup ini.
Menganai kemenangan yang hakiki, Allah menjanjikan berbagai ganjaran kebaikan dalam surga-Nya. Maka pertanyaannya apakah kita tidak ingin menikmati sajian nikmatnya surga?
5. Hal lain yang mengharuskan kita melaksanakan shalat dengan khusyu’, maka gambarannya dalam surat al-ma’un ayat 4:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna[1604].
[1603] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
Sederhanya orang yang shalat itu ternyata bisa mendustakan agama, hal itu karena mereka lalai dalam shalatnya, pembagian lalai itu sendiri sangat beragam, bisa lalai dalam hal waktu, bisa juga lalai dalam hal niat, lalai dalam proses, dan lalai dari hal-hal yang lainnya.
Kalau orang yang lalai shalatnya akan rugi, lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak shalat. Semoga kita terhindar dari golongan orang-orang yang melalaikan dalam shalatnya.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,