Oleh: Jaisyurrahman
Dulu ketika saya baru berusia 10 tahun, atau bertepatan
dengan masa kelas IV sekolah dasar, karena di dekat sekolah ada lapang volley
yang biasa digunakan oleh masyarakat setiap sore sehabis asar, sayapun akhirnya
tertarik untuk belajar volley, walalupun awalnya sangat susah, jangankan untuk
bisa memukul bola dengan keras dan menukik sebagaimana para atlit yang sering
kita saksikan di turnamen besar, saya masih ingat waktu itu karena dorongan
untuk bisa bermain volley begitu besar, maka saya selalu datang ke lapang
setiap sore, bahkan datang lebih awal dari yang lain. Kadang saya yang
memasangan net, dan mengambil bola dari tempatnya.
Bahkan sebelum yang lain pada datang, saya belajar sendiri
untuk melakukan serve bola pertama, kemudian belajar memukul bola, belajar
menerima pukulan dan teknik-teknik lain yang biasa dibutuhkan dalam permainan
volley, ketika para pemain sudah pada datang, karena saya belum bisa main, saya
harus ikhlas untuk mengambil bola yang keluar lapangan, bahkan pernah di
mencoba menjadi tukang menghitung point tim yang sedang bermain, juga pernah
menjadi reporter permainan, sampai setelah saya masuk SMP, saya baca buku
tentang peraturan permainan bola volley akhirnya sayapun mulai sering diminta
untuk jadi wasit pertandingan, tentu selepas SMP saya juga sudah banyak
dilibatkan dalam permainan dengan orang orang dewasa.
Hal lain yang pernah saya alami adalah ketika kelas IV
sering menonton acara target dan strategi yang mendokumentasikan tentang
perjalanan para tentara, saya sangat senang dengan acara tersebut, terlebih
saya juga sempat bercita-cita untuk melanjutkan ke pendidikan militer. Hal yang
menarik bagi saya dari acara tersebut adalah interaksi kita dengan hutan gunung
yang lebih intim, sebenarnya inilah yang melatar belakangi munculnya hobby baru
saya sejak SMA, yakni senang bahkan gemar dengan aktivitas alam bebas, semacam
mendaki gunung, menyusuri rimba, menaiki tebing, menuruni jurang. Dan kegiatan
ini di mantapkan dengan bergabungnya saya pada organisasi kelompok pecinta alam
di SMA, bahkan tidak sampai disana, ketika di kampus pun pernah mendirikan
komunitas pecinta alam jurusan Kurtekpend (PATEND), selain itu sejak 1 muharam
1433 H saya dengan 3 orang teman yang lain mendirikan sebuah komunitas bernama
(Moslems adventure association of giri ranggah / MATA GIRA).
Yang saya ingin sampaikan dalam tulisan ini sebenarnya bukan
perjalanan yang saya tuliskan diatas, melainkan pesan hikmahnya, yakni
kesuksesan kita hari ini akan berbanding lurus dengan visi, mimpi kita masa
lalu, dengan kualitas motivasi yang tinggi, maka kalau kita ingin menjadi orang
sukses dimasa depan, sekarang ukurlah sejauh mana visi hidup yang kita buat,
setinggi apa mimpi yang kita bangun, dan sebesar apa motivasi dalam diri kita,
ukurlah!.
Kalau saya sahabat sudah mampu memetakan ketiga hal
tersebut, maka beruntunglah karena itu berarti sahabat sedang menampi jalan
baik yang akan menjadikan sahabat seseorang yang luar biasa esok atau kelak.
Ingatlan kata Hasan Albana bahwa pencapaian kita masa depan adalah mimpi kita
hari ini. Beranilah bermimpi, beranilah bervisi dan beranilah untuk sukses
menjadi pemenang, pemenang untuk mengalahkan kemalasan diri, pemenang
persaingan antara gerak dan diam, antara rajin dan malas, antara semangat dan
tidak bersemangat. Pastikan sahabat adalah orang yang senantiasa bergerak,
senantiasa rajin dan senantiasa bersemangat, ukurlah kadarnya setiap saat!.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,