Oleh : Jaisyurrahman
Sahabat yang budiman, senang rasanya saya kembali bisa menyapa sahabat
lewat tulisan ini, kita memang pantas untuk selalu bersyukur, karena Tuhan yang
Kuasa, tidak pernah menghentikan pemberian nikmatnya kepada kita, buktinya mata
kita masih bisa melihat, telinga kita masih bisa mendengar, mulut kita masih
bisa berbicara, tangan kita maish bisa bergerak, kaki kita masih bisa
melangkah, bahkan jantung kita masih bisa berdetak, kitapun masih bisa
menghirup udara tanpa harus memikirkan tagihan bulanan dari tariff nafas kita.
^-^. Padahal kalau kita mau menghitungnya berapa cc oksigen yang kita hirup
perhari, lalu kalau kita kalikan dengan masa usia kita, lalu di hargakan tentu
harganya akan sangat memberatkan kita.
Nah, pada tulisan ini, saya ingin berbagi, tentang pesan hidup yang
rasanya memang harus kita pahami dan bahkan harus kita jadikan prinsip hidup
kita, agar kita senantiasa bahagia, bukankah yang sesungguhnya kita cari adalah
kepuasan dan kebahagiaan, maka pesan hidup dibawah ini sangat penting untuk
sahabat baca, kemudian renungkan lalu lakukan dalam hidup.
Pada suatu kesempatan saya diminta oleh Bapak Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Kemitraan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi
master of ceremony merangkap moderator dalam sebuah pertemuan para pejabat
unisersitas yang dihadiri oleh rector, kemudian Pembantu Dekan bidang akademik
dan kemahasiswaan, ketua jurusan dan prodi, serta humas universitas. Dalam
acara rapat koordinasi kemahasiswaan.
Pada saat mengawali penyampaikan profil kemahasiswaan untuk tahun 2011
dan rencana program untuk tahun 2012, pembantu rector bidang kemahasiswaan
sedikit menyinggung peramasalahan yang sedang terjadi di bangsa kita, beliau
menganalogikan, saking banyaknya permasalahan yang dihadapi bangsa ini,
bagaikan tubuh yang sakit seluruhnya, ia mempraktekan, permasalahan bangsa kita
bagaikan kita memijit kaki, kita merasa sakit seluruh tubuh, ketika telujuk
kita memijit lutut, tubuh kita juga seoalh merasa sakit, bahkan ketika kita
memijit bagian perut, kita juga merasa sakit, sampai setiap organ yang kita
pijit dengan telunjuk kita, seolah-olah seluruh tubuh dalam keadaan sakit.
Padahal kalau kita mau lebih teliti, ternyata yang sakit itu bukan
seluruh tubuh, tapi hanya ujung telunjuk yang kita gunakan untuk memijit tadi.
Karena telunjuknya sedang sakit, dengan begitu kita merasa semua tubuh yang di
pijit dengan telunjuk tadi rasanya sakit semua.
Nah begitupun dengan kita, mari kita biasakan bersikap objektif,
kemudian kita hilangkan kebiasaan menyalahkan orang lain, dengan telunjuk kita,
sebaiknya kita perbanyak instrospeksi diri kita, analoginya sebaiknya kita
sembuhkan ujung telunjuk tajam kita untuk segera di obati agar cepat sembuh.
Ini sangat penting sahabat yang baik hati, kebiasaan kebanyakan orang di
negeri ini adalah senang mengkritik tapi tidak memberikan solusi dari
permasalahan yang ia kritik, bahkan tidak jarang dirinya sendiri masih banyak
kekurangan.
Artinya, berhentilah menyalahkan orang atau pihak lain, tetapi
perbanyaklah menginstrospeksi diri sendiri, tentu hal ini tidak terjadi kita
kita sedang berhadapan dengan sebuah perkara yang sudah jelas-jelas salahnya.
Maka disana kita diwajibkan untuk menghukumi jika berwenang, atau yang lebih
tepat adalah memperbaiknya.
Manfaat lain dari sikap tidak mudah menyalahkan orang lain adalah akan
hadirnya harmonis dalam hidup, seorang suami yang tidak mudah menyalahkan
istrinya tentu akan menambah kualitas cintri kepada suami, pun sebaliknya.
Seorang atasan yang tidak mudah mencap salah kepada bawahannya, maka bawahannya
akan semakin mencintai atasannya.
Seorang guru yang tidak mudah menyalahkan siswanya, maka siswanya akan
sayang kepada gurunya. Begitu pula seorang pemimpin yang tidak mudah
menyalahkan rakyatnya, maka ia akan mendapatkan cinta yang berlimpah dari
rakyatnya, begitupun sebaliknya.
Ya, hukum alam memang selalu demikian, ketika kita mencintai orang lain,
maka kitapun akan ketibana cinta dari orang lain, walaupun tidak harus dari
orang yang kita cintai sebelumnya. Allah mengahdirkan cinta dari perkara yang
tidak selalu di pahami oleh hamba-Nya, hukum lainnya, orang yang menghargai
orang lain, iapun akan dihargai orang, begitu juga sebaliknya orang yang mudah
menyalahkan orang lain, maka jangan salahkan orang lain, kalau iapun banyak
disalahkan orang.
Sungguh kita di ingatkan oleh
salah satu keterangan, bahwa kebaikan yang kita lakukan akan kembali
kepada diri kita, begitu juga kejahatan yang kita lakukan, maka pada hakikatnya
kita sedang mengirim kado ketidak bahagiaan untuk diri kita.
Yuk kita instrospeksi diri, stop menyalahkan orang lain!
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,