Oleh : Ence Surahman
Tersebutlah seorang
siswa bernama Michel, siswa kelas IV SD yang memiliki setumpuk perilaku kurang
baik yang sering membuat teman-temannya tidak nyaman. Senangnya usil,
mengganggu teman yang sedang asyik bermain, bahkan tidak jarang mengganggu
temannya yang sedang belajar. Hal ini membuat teman-temannya menjauhi Michel.
Merasa dikucilkan dan merasa tidak dianggap oleh teman-temannya, membuat Michel
memberanikan diri mengadu kepada wali kelasnya.
Ketika Michel
menyampaikan kekesalannya, sang wali kelas yang bijak hanya menyampaikan pesan
“Michel, kamu lebih senang di ingatkan dan ditegur oleh orang lain atau
mengingatkan dan menegur diri sendiri?”, mendengar ungkapan pendek sang guru
Michel bertambah penasaran, lalu iapun bertanya “maksudnya bagaimana Bu?”. Sambil
tersenyum Bu Guru menjawab “Ibu rasa kamu akan merasa sakit hati jika
diingatkan dan ditegur oleh orang lain terkait dengan kebiasaan kurang baik
kamu selama ini, maka sebaiknya Michel belajar dan membiasakan diri untuk
mengingatkan diri sendiri daripada diingatkan oleh orang lain”. Sambil senyum
kecut Michel mengakhiri permbicaraanya dan pamit meninggalkan ruangan wali
kelasnya. Setelah peristiwa itu, Michle berubah menjadi pribadi yang baik, ia
tidak lagi suka menggangu teman-temannya, dan akhirnya ia menjadi siswa teladan
disekolahnya, disayangi oleh teman-teman dan guru-gurunya.
Memang
berat membiasakan diri untuk selalu meninjau dan mengevaluasi diri sendiri,
terlebih dalam rangka mengevaluasi kekurangan dan keburukannya, dan memang
kebanyakan orang kurang senang ditegur dan diingatkan oleh orang lain. Namun
sayangnya sedikit pula orang yang mau dengan lapang dada mengevaluasi dirinya
sendiri. Namun ketika kebiasaan baik untuk selalu mengevaluasi diri sediri ini
terbiasa dalam kehidupan sehari-hari, maka ia akan menjadi pribadi yang luar
biasa. Ia akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, yang
merugikan orang lain, karena ia selalu mengoreksi kesalahan-kesalahannya, ia
tidak ingin orang lain yang menegurnya, melainkan ia memilih di ingatkan oleh
diri sendiri sebelum oleh orang lain.
Melihat
fenomena hari ini, rasanya konsep diri semacam ini menjadi perkara yang sangat
penting, mengingat karakter pribadi yang baik semakin melemah, kita masih
sering mendengar perilaku yang kurang baik yang dicontohkan oleh sebagian para
publik figur baik itu dari kalangan selebritis, politikus, pejabat dan yang
lainnya. Semoga dengan membiasakan diri memeriksa kekurangan-kekurangannya maka
di negeri dan dunia ini akan bermunculan pribadi-pribadi hebat yang mengesankan
dan memberikan kenyamanan serta keamanan dalam setiap lingkungan hidupnya.
Mungkin
sebagian dari Anda masih merasa ragu untuk dapat melakukannya, mengingat
kurangnya ilmu tentang mana yang baik dan benar, mana yang boleh dan tidak boleh
mana yang etis dan tidak etis untuk dilakukan, maka kuncinya jangan pernah
berhenti belajar, tingkatkan terus kualitas diri, muncullah sebagai pribadi
yang penuh arti, teladan untuk sesama dan pantang menjadi pribadi yang
membebani orang lain.
Ingat
pribadi yang hebat adalah pribadi yang memberikan manfaat kepada orang lain
sebanyak-banyaknya, dan tidak meninggalkan kesan buruk dimata orang lain
sedikitpun. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang menyesankan. Dan saya yakin
Anda pasti bisa.
Perpustakaan UPI, 07 Jun. 12
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,