Oleh : Ence Surahman
Pernahkah merasa nervous ketika menghadapi
sebuah ajang seleksi, apakah itu seleski ketika sedang seleksi penerimaan masuk
universitas, atau ketika seleksi menjadi karyawan disebuah perusahaan, dan
seleksi lain yang sejenis, tentu sangat manusiawi jika ketika prosesnya merasa
nervous. Karena nervous merupakan hal yang manusiawi, maka yang harus kita
pikirkan adalah bagaimana cara mengelolanya agar nervous tidak menjadikan Anda
minder untuk mengikuti seleksi.
Berikut saya ingin berbagi sedikit
pengalaman yang saya dapatkan ketika mengikuti sebuah ajang seleksi, sengaja
ditulis tujuannya untuk menenangkan perasaan diri sendiri dan memastikan agar
saya merasa baik-baik saja ketika menghadapi kondisi yang membuat nervous.
Perasaan nervous muncul secara alamiah
ketika seseorang sedang berhadapan dengan sebuah kondisi yang tidak biasa,
sederhananya karena makan itu adalah aktivitas yang biasa, maka sepertinya
jarang kita temukan orang nervous ketika mau makan, atau mandi juga tidak
nervous karena mandi sudah menjadi kebiasaan. Berbeda dengan kondisi ketika
mengikuti sebuah ajang kompetisi, misalnya kompetisi menyanyi, olahraga,
seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi meraih beasiswa, atau kesempatan
langka, seperti ajang pernikahan juga biasanya membuat nervous para
pengantinnya.
Karena perasaan nervous ini terkadang bisa
membuat suasana menjadi kurang baik, maka nervous harus kita kelola dengan baik
dan bijak. Kita memang tidak mungkin menghilangkan perasaan nervous secara total
dalam diri kita, karena munculnya nervous merupakan hal fitrah manusawi, yang
harus kita lakukan ketika mengalami nervous adalah mengelolanya, agar nervous
tidak membuat diri kita menjadi tidak percaya diri yang bisa mengakibatkan
proses-proses seleksi, kompetisi tadi tidak berjalan dengan mulus.
Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika
sedang nervous diantaranya:
1.
Tenangkan pikiran
dan perasaan
Proses
ini bisa dilakukan dengan cara menarik nafas yang panjang, kemudian menahannya
lalu mengeluarkan secara perlahan dan kita lakukan secara teratur. Lakukan proses
ini secara berulang, maka biasanya Anda akan mendapatkan pikiran dan perasaan
yang lebih tenang, sehingga detak jantung kembali normal.
2.
Alihkan dengan hal
lain
Cara
yang kedua adalah dengan mengalihkannya pada aktivitas yang lain yang Anda
sukai, saya ambil contoh misalnya ketika Anda sedang seleksi tiba-tiba muncul
perasaan nervous, maka Anda bisa melakukan aktivitas lain yang benar-benar Anda
sukai, misalnya dengan memainkan game kesukaan, atau mungkin bisa menulis,
mungkin juga bisa menggantinya dengan membaca buku favorit, Anda juga bisa
membaca dan mentadzaburi bacaan Al-qur’an, atau menggambar kesukaan dan aktivitas
ringan lainnya yang benar-benar Anda sukai, sehingga harapannya dengan begitu
nervous dalam diri Anda akan berkurang dan Anda akan tampil sebagai pribadi
yang percaya diri dan penuh keyakinan. Catatannya lakukan perkara yang ringan,
jangan sampai misalnya ketika Anda akan seleksi besok dan Anda merasa sangat
nervous, jangan pernah Anda melakukan aktivitas yang membahayakan diri hari
ini, misalnya touring ke gunung, atau berselancarar dilaut, memanjat tebing,
dan aktivitas penuh resiko lainnya.
3.
Lakukan sugesti
terhadap diri sendiri
Cara
lainnya adalah dengan mensugesti diri, yang biasa saya lakukan adalah pergi ke
kamar mandi, kemudian ambil wudlu, lalu menghadap cermin, kalau bisa cerminnya
yang agak lebar supaya bisa melihat diri Anda secara utuh, tapi kalau tidak
ada, cermin yang ada saja. Ketika sudah menemukan cermin, maka segeralah untuk
bercermin, pandangi diri Anda dari ujung rambut sampai bagian yang masih
terlihat dicermin.
Pandangi
diri sendiri, lalu pujilah kelebihan yang Anda miliki, lupakan kekurangan dan
kelemahannya, setelah itu buatlah sugesti yang baik untuk diri Anda sendiri,
contohnya sambil Anda tatap wajah anda dicermin, coba Anda katakan “wah,
luarbiasa, ternyata saya ini orang yang hebat, kemudian katakan pada diri
sendiri “anda memang hebat, Anda layak menjadi juara, Anda hari ini tampil
begitu mempesona, senyum Anda pasti menyenangkan semua yang melihat”, dan masih
banyak kata-kata dan sugesti positif yang bisa Anda berikan untuk diri Anda sendiri
ketika mengalami kondisi nervous.
4.
Jangan lupa berdoa
dan minta dido’akan.
Barangkali
ini adalah langkah yang sangat penting untuk dilakukan, karena bagi orang-orang
yang percaya kepada hal-hal yang wajib untuk dipercayai (rukun iman), do’a
merupakan senjata, nah biar makbul do’anya, maka sebaiknya juga meminta bantuan
kepada orang lain (teman, keluarga) untuk mendo’akan Anda.
Demikian,
semoga tips sederhana diatas akan bermanfaat untuk Anda. Singkirkan keraguan,
hapuskan sifat tidak PD, yakinkan diri sendiri bahwa Anda orang yang hebat dan
siap jadi pemenang.
BHR,
10 Juni 2012
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus