Oleh : Jaisyurrahman
Apa yang terjadi dan Anda rasakan ketika
Anda sedang sariawan dalam kondisi parah (jumlah banyak dengan kondisi
memprihatinkan)? Dugaan saya pasti mulut Anda akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Terutama ketika Anda mengunyah makanan yang sedang Anda nikmati. Bahkan saya
menduga sekalipun Anda sedang makan, makanan kesukaan Anda, pasti dalam kondisi seperti itu Anda
tidak akan merasakan kenikmatan dibanding ketika kondisi Anda sedang sehat.
Dalam
kehidupan sehari-hari, tentu Anda sering bertemu dengan kondisi dimana Anda
diminta ataupun tidak dimintai untuk memberikan penilaian terhadap sebuah
perkara. Apakah itu pekerjaan karyawan Anda, pekerjaan anak didik Anda, atau
hasil kerjaan tugas mahasiswa Anda, bawahan Anda, asisten Anda, orang suruhan
Anda, teman bisnis Anda, pathner Anda, pasangan Anda, dan siapapun dalam hidup
Anda.
Dalam
kondisi seperti itu, saya ingin mengingatkan satu hal penting, agar Anda bisa
menggunakan kaca mata yang tepat. Jangan sampai salah menilai, karena Anda
tidak menggunakan kaca mata yang seharusnya, sebagaimana ketika Anda menjaz
tidak enaknya makanan favorit Anda ketika Anda sedang sariawan, tentu penilaian
Anda tidak akan objektif.
Boleh
jadi hal ini sering Anda alami dalam kehidupan Anda sehari-hari, ketika Anda menilai sebuah perkara, maka
nilailah secara objektif, lihatlah dari berbagai sudut pandang, jangan hanya
menggunakan satu sudut pandang saja. Contoh sederhana ketika bawahan Anda tidak
melakukan tugas yang Anda perintahkan, maka janganlah kemudian dengan segera
Anda mengecap buruk perkerjaannya, tetapi lihatlah dari sisi yang lain,
tanyakanlah, jangan-jangan bawahan Anda
memang tidak sanggup menjalankan tugas Anda, namun Anda tidak pernah
memberikan kesempatan untuk menyampaikan keberatannya.
Ketika
Anak Anda pathner kerja Anda melakukan perkara diluar kontrak yang pernah
disepakati, maka janganlah dengan tergesa-gesa menilai jelek pekerjaannya,
tetapi cobalah lihat letak akar masalahnya, jangan-jangan memang pathner Anda
sedang sakit atau sedang memiliki urusan lain yang lebih mendesak, dan berbagai
alasan lain yang seharusnya bisa Anda toleransi.
Kesimpulannya, gunakan kaca mata yang tepat
ketika Anda melihat dan menilai segala sesuatu. Jangan tergesa-gesa memberikan
hasil penilaian, jangan terburu-buru menyimpulkan perkara yang belum jelas,
jangan biasakan mengambil kesimpulan dari kacamata yang sempit, bukalah
pandangan Anda dan berikan penilaian seobyektif mungkin untuk setiap hal yang
mengharuskan Anda menilainya.
wah.. artikel yang bermanfaat :D
BalasHapusDisini templatenya bagus & Artikelnya juga Berkualitas :D
kalau diberi umur panjang aku akan datang lagi kesini :)
#Semoga Rezekinya Lancar :D
Terimaiash tas kunjungannya, alhamdulillah, amin.
HapusLike this much!
BalasHapushaturnuhun laksaketika kabingahan.
HapusNice info, aku dah pake kacamata nih ...., koo gak ... wah gak bisa baca ....
BalasHapusyes right..
HapusAssalamu'alaykum.
BalasHapuskalau baca postingan ini, jadi ingat kuliah PLSBT.
kacamata disini bisa jadi dianalogikan sebagai pendekatakan multidimensi, multidisipliner.
#wallohua'lam
'alaikumussalam wr wb, iya saya juga jadi inget lagi PLSBT, terimakasih sudah mengingatkan.. 3 tahun yang lalu..
Hapus