Oleh: Jaisyurrahman
Banyak sekali buku dipasaran yang mengupas
tuntas tentang bagaimana langkah menjadi orang sukses. Mulai dari tips menjadi
orang sukses, kunci-kunci hidup sukses, cara cepat menjadi orang sukses, sukses
ditempat kerja, sukses kuliah, sukses belajar, sukses berdagang, sukses
membangun rumah tangga, sukses membangun relasi bisnis, sukses marketing,
sukses menjadi selebritis, sukses menjadi pembicara hebat, sukses membangun
perusahaan, dan masih banyak yang lainnya.
Namun kalau kita cari buku-buku yang menjelaskan
tentang simpul-simpul kegagalan, rasanya cukup sulit untuk kita temukan.
Padahal seyogyanya selain dengan membaca buku tentang cara sukses, sebaiknya
juga mengetahui simpul-simpul kegagalan dalam hidup, tujuannya sederhana
sekali, agar pada pembaca mengetahui hal-hal yang akan membuatnya mejadi gagal
dengan begitu ia akan berupaya untuk menghindarinya, atau menjauhkan dirinya
dari simpul-simpul tersebut, sehingga ia bisa fokus menjalani hidup sebagai
pribadi yang sukses.
Dalam artikel berikut ini saya ingin
berbagi sedikit inspirasi tentang simpul-simpul kegagalan seseorang menjalani
hidupnya. Hanya yang perlu saya garis bawahi disini tentang makna kegagalan.
Yang saya maksud adalah kegagalan dalam rangka mencapai cita-cita hidupnya,
gagal dalam rangka mewujudkan impiannya, kegagalan dalam rangka mendapatkan
yang di inginkannya baik itu materi ataupun non materi. Baik itu dalam konteks
hidup di dunia ataupun juga diakhirat.
Simpul pertama yang akan membuat orang
gagal adalah paradigma berpikirnya yang tidak yakin akan keberhasilan dalam
hidupnya. Orang yang memiliki pemikiran bahwa ia akan menjadi orang gagal, maka
ia persis akan gagal di bandingkan dengan orang yang memiliki keyakinan bahwa
hidupnya akan berhasil. Paradigma berpikir ini sangat penting untuk
diperhatikan, dan jangan pernah di sia-siakan. Itu berarti untuk menjadi orang
yang tidak gagal, maka harus dimulai dengan keyakinan akan keberhasilan dalam
hidupnya. Berhasil untuk urusan karir pendidikannya, berhasil akan karir
pekerjaannya, berhasil akan penghasilannya, berhasil akan hidupnya di dunia dan
diakhirat.
Untuk menguatkan tentang perkara ini, saya
ingin ingatkan salah satu keterangan bahwa “Allah
sebagaimana prasanka hamba-Nya” itu berarti apa yang kita pikirkan akan
menjadi penentu diri kita. Ketika kita berpikir menjadi orang yang berhasil,
maka kita akan berhasil karena Allah juga mendukung pola pikir tadi, begitupun
sebaliknya. Hati-hati dengan paradigma berpikir. Jadilah orang yang selalu
optimis dalam hidup, jadilah orang yang selalu punya keyakinan akan berhasil,
jadilah orang yang selalu beraksi untuk menjadi orang yang berhasil.
Simpul kedua yakni orang yang tidak
memiliki impian, cita-cita dan target hidup. Orang yang selama hidupnya tidak
pernah memiliki impian, cita-cita, target yang ingin dicapai, maka mereka akan
menjadi orang yang gagal, mengapa demikian? Karena hidupnya akan dijalani seadanya,
seketemunya, tidak pernah lebih dari itu, ia tidak pernah punya hasrat untuk
maju, ia hidup akan seperti air yang mengalir, tidak pernah menemukan
tantangan, dan dirinya akan kosong dari semangat meraih segala sesuatu.
Bagi anda yang sampai hari ini belum
memiliki impian, cita-cita, target, maka bersegeralah untuk membuatnya, jangan
berpikir sudah terlambat, karena selama nyawa masih dikandung badan, itu
berarti peluang dan kesempatan masih ada untuk anda. Buatlah impian-impian yang
besar, milikilah cita-cita yang luhur, dan jadikan hidup anda memiliki
targetan, baik targetan yang kecil, besar, jangka pendek pun juga jangka
panjang termasuk target di dunia dan juga diakhirat.
Simpul yang ketiga adalah lalai dan malas
menjalani kehidupan. Sifat lalai dengan tugas, tanggungjawab, amanah,
pekerjaan, itulah yang akan menjadi penghalang kesuksesan hidup seseorang,
orang yang menghabiskan waktunya hanya dengan berdiam diri tanpa makna dan
arti, maka ia akan merugi. Orang malas menjalani kehidupan dengan tangga-tangganya,
maka ia tidak akan merasakan dinamikanya. Orang yang lalai dan malas hidupnya
akan stagnan, bahkan ia akan lebih banyak mengkritisi kondisi dan keadaan, ia
akan banyak menyalahkan orang lain, dan
akan sangat jarang bahkan anti mengevaluasi diri.
Sifat ini sangat berbahaya, karena selain
merugikan dirinya sendiri juga akan merugikan orang lain, orang yang pemalas
selain akan merugi di dunia juga akan merugi diakhirat. Untuk itu jangan sampai
diri anda termasuk orang-orang yang pemalas. Melainkan jadilan orang yang
senantiasa bersemangat. Senantiasa mengisi waktunya dengan hal-hal yang
positif, orang yang selalu berupaya untuk terus berkarya. Dengan begitu anda
layak menjadi orang yang tidak gagal.
Simpul yang ke empat adalah orang yang
hidupnya tidak sesuai prosedur yang sudah di gariskan. Sederhanya seseorang
yang hidup di dunia dengan tidak mengikuti aturan yang sudah Allah gariskan,
maka hidupnya akan celaka dan berujung dengan kesengsaraan hidup di neraka yang
setiap saatnya di balut dengan api yang mengerikan. itulah contoh orang yang
hidup tidak sesuai dengan prosedur, begitupun dalam keseharian kita, ketika
kita tidak taat aturan yang sudah di sepakati, maka kita akan menjadi orang
yang tersingkirkan dan kita akan menapaki jalan yang menyulitkan diri sendiri. So do as procedure!.
Assalamu'alaikum_
BalasHapusMakin waktu, tulisannya semakin menarik, kontennya juga reflektif. Kalau saya boleh tahu, berapa banyak buku yang akang baca /hari atw/pekannya?
'alaikumussalam wr wb. segala puji bagi Allah yang telah mengaanugrahkan saya senangmenulis,
Hapussebenarnya ide2 tulsian akang mucul ketika melihat atau membaca sesuatu, tetapi tidak pernah memiki referensi buku psati untuk menuliskannya, baca buku semakin sekarang agak semakinjarang, banyak bacanya setahun yang lalu, sekrnag banyak nulisnya,
tapi kalau ada buku menarik, akang tidak suka emnunda lama untuk di nikmati dengan segera..