Langsung ke konten utama

Engkau dimataku, Yang Kan Selalu Di hatiku

Oleh : Ence Surahman
Kadang tiba-tiba senyum sendiri ketika mengenang kenakalan masa kecil dahulu, namun kadang tiba-tiba air mata terurai, manakala ingat kesalahan yang telah ku lakukan dikala itu.  Sosok manusia yang telah ku buat jengkel, senang bercampur rasa lainnya ialah manusia mulia yang dengan ikhlas hati mengajariku menulis, mengeja, bernyanyi, berhitung, ialah guruku yang baik hati. “Bu, maafkan anakmu ini”.
Sungguh tak mungkin bisa diungkapkan melalui kata-kata, dan tak mungkin bisa diuraikan dalam rangkaian cerita, kisah-kisah yang ku temukan dengan guru-guruku menjadi harta karun cerita yang tak akan mungkin aku buang begitu saja. Indah nian cerita itu, hingga hanya dalam hati akan kusimpan semua itu.
Dulu terkadang aku merasa aku yang benar dan engkau salah, ketika aku engkau tegur, ketika aku engkau ingatkan, ketika daku engkau nasehati, bahkan tak jarang hati ini merasa tak nyaman dengan perlakukan yang engkau lakukan kala itu. Tapi kali ini terbuka sudah semua rahasia dibalik kata-katamu, makna dibalik sikapmu, hingga kurasakan makna pancaran matamu yang waktu itu sempat membuat aku menggerutu.
Masih teringat jelas, ketika kelas II SD, telinga nakal ini engkau jewer karena kenakalanku membuat nangis teman sekelasku, waktu itu aku malu, hingga khirnya berjanji dalam diri sendiri untuk tidak mengulanginya kembali. Masih juga teringat jelas ketika aku menginjak kelas VIII SMP, kala itu engkau menasihati kami untuk tidak merokok disekolah, hingga banyak teman-temanku yang mendapat tamparan di pipi kanan kirinya, namun dari peristiwa itulah akhirnya ku berazam untuk tidak lagi menyentuh rokok, hingga alhamdulillah sampai hari ini shaum tak merokokku masih terjaga.
Akupun masih ingat dengan peranmu yang telah menajari ku bisa baca tulis Qur’an, termotivasi untuk menghapal surat-surat pendek, serta bekal ilmu agama lainnyayang semua berasal dari keikhlasanmu, sungguh seandainya saja engkau ogah mengajari kami, mungkin sampai hari ini kami belum bisa baca, tulis, menghitung, bernyanyi, menggambar, berbicara dan semua kecakapan diri yang kini ku miliki, tanpa peranmu.
Guru, kata-katamu adalah petuah jitu yang mampu membakar kalbu, pesanmu menjadi akar motivasi untuk terus kulangkahkan kaki ini, nasehatmu adalah bahan bakar untuk kami terus berprestasi dikemudian hari, sungguh hari ini aku menyadari bahwa engkau adalah manusia pilihan Tuhan untukku, yang dengan senang mengajari ku hingga aku punya bekal untuk kehidupan dikemudian kami.
Tak bisa ku tuliskan semua bakti baikmu, tak mungkin ku balas semua kebaikan cintamu, tak mungkin ku bisa membalas jasa-jasamu, hingga akhirnya hanya do’a yang bisa aku panjatkan, semua engkau guruku sudah lebih dulu dariku tercatat sebagai penghuni surgaNya Allah, semoga Allah memudahkan semua urusanmu, Allah limpahkan pemberian rizkiNya, Allah jadikan keturunanmu soleh-solehah, aammiin.
Diakhir cerita ini, ingin ku persembahkan seuah syair lagu yang dulu sempat membuat mata ini terurai ketika memaknainya dengan hati, semoga berkenan dihati semua guruku J
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau bagai pelita, dalam kegealapan,
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan,
Engkau patriot pahlawan bangsa,
Tanpa tanda jasa :-)    

                --I love you, my teachers--

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB TENTANG KURIKULUM

Ence Surahman (0800201) Mhs. Konsentrasi Pendidikan Guru TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 1. Dari penelusuran saudara mengenai pengertian kurikulum dari berbagai sumber, jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat: a. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum yang saudara ketahui! Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran yang disusun oleh tim dosen MKDU Kurikulum Pembelajaran, dan juga dari berbagai artikel-artikel di internet yang membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum, dapat saya tuliskan sebagaimana berikut ini: 1. Dimensi kurikulum sebagai suatu gagasan (Ide), mengandung makna bahwa kurikulum adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya 1, saya tambahkan bahwa yang dimaksud kurikulum sebagi ide itu adalah dalam termuat maksud bahwa kurikulum berdasarkan hasil penelitian, analisis, pengamatan dan pengalaman sebagai sumber gagasan dan pemiki

Tanya Jawab Seputar Inovasi Pendidikan

By: Ence Surahman 1. Jelaskan pengertian; Invensi, diskoveri dan inovasi dengan contohnya masing-masing! Jawab: Invensi adalah suatu penemuan yang benar-benar baru hasil kreasi manusia. Contohnya penemuan dalam bidang pendidikan, meliputi teori-teori belajar, atau penemuan hasil ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya komputer dalam membantu memudahkan aktivitas manusia. Diskoveri adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, hanya belum diketahui orang. Contohnya penemuan benua, pada dasarnya benuanya sudah ada, hanya baru ditemukan oleh seseorang dan baru dipublikasikan. Atau penemuan palung laut yang terdalam, sebelumnya palung itu sudah ada. Namun karena belum ditemukan jadinya belum diketahui khalayak dan setelah ditemukan barulah bisa diketahui oleh orang banyak. Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),

SOAL DAN JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

DIJAWAB OLEH: ENCE SURAHMAN (0800201) MAHASISWA SEMESTER IV KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK  PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TAHUN AKADEMIK 2010   SOAL DAN JAWABAN.  1. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong dan membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara berpikir ilmiah serta menanamkan tugas saudara, Jelaskan model pembelajaran apa ( dapat lebih dari satu) yang dapat membentuk kemampuan siswa tersebut, dikaji dari) 1. Konsep, 2, karakteristik dan filsafatnya 4, tingkat (usia) berapa tahun sebaiknya siswa menguasi kemampuan tersebut Jawaban: Model-model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)/ (Learning Basic Problem Model) Pembelajaran berbasis masalah adalah pola pembelajaran individu yang menuntut individu itu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan intelegensinya untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan konste