Oleh : Ence Surahman,S.Pd
(artikel ke-13 dari program one day one article selama ramadhan)
Sahabat, alhamdulillah kali ini saya coba
tuliskan beberapa pertanyaan untuk diri saya sendiri berkaitan dengan shaum saya dan semoga juga bermanfaat untuk bahan evaluasi shaumnya sahabat semua.
Kalau kita merujuk pada pendapatnya Imam
Algojali, konon kualitas shaum kita itu dibedakan menjadi tiga tingkatan, yang
pertama shaumnya orang yang awam, kedua shaum yang khowas dan yang ketiga
shaumnya khowasil khowas.
Dikatakan bahwa orang yang shaumnya shaum
awam, maka ia tidak akan mendapatkan pahala puasa melainkan lapar dan dahaga.
Maka tentu kita tidak ingin berada pada level tersebut, minimal kita masuk pada
level shaum yang khowas, yakni shaum yang tidak hanya menahan lapar dan dahaga
namun juga mampu menahan diri dari hal-hal yang bisa memnghapuskan pahala
puasa.
Nah, bagaimana caranya agar kita bisa tahu
kualitas shaum kita? Konon orang-orang yang shaumnya khowas, ia akan fokus pada
amalan-amalan shaum bukan pada hal-hal yang lainnya, berbeda dengan shaumnya
orang awam, yang ia pikirkan bukan pada kualitas amalan shaumnya namun ia
disibukan dengan pikiran ingin segera selesai puasa, jangankan ibadah sunat yang
wajibnyapun tidak diperhatikan.
Orang yang shaumnya awam ia tidak tergiur dengan
janji Allah dari pahala ibadah yang disediakan dibulan ramadhan seperti shalat
taraweh, memberbanyak dzikir, memperbanyak tilawah qur’an, mengikuti
pengajian-pengajian, tolabul ilmi. Tapi mereka disibukan pada pikiran buka
dengan apa? Sahur dengan apa? Nanti mau pakai baju yang bagaimana ketika shalat
idul fitri, orang lain sibuk ‘itikaf ini ini sibuk jalan-jalan ke mall untuk
milih baju, orang lain sibuk mengkhawatirkan kualitas puasanya ia sibuk nyari
duit khawatir gak bisa liburan setelah syawal.
Nah, bagaimana dengan diri kita? Semoga kita
tergolong orang-orang yang sedih ketika ramadhan berakhir, khawatir dosa-dosanya
belum diampuni, khawatir tidak bertemu lagi dengan puasa tahun depan, dan
khawatis ia tidak lulus seleksi menjadi pribadi mutaqqin. Wallahu’alam.
Nb : untuk ngobrol lebih jauh dan mempererat
silaturahum bisa via fb ; Ence Surahman Kedua dan di twitter ; https://twitter.com/encesurahman
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,