Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-23 dari program one day one article selama Bulan
Ramadhan)
Sahabat yang berbahagia, tahu
salah satu bahan dasar makanan yang bernama Umbi Batang atau yang lebih dikenal
dengan nama Singkong? Ya, singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang
sudah Allah ciptakan untuk manusia dan binatang yang menyukainya. Singkong
memiliki kandunga karbohidrat yang amat banyak, bahkan di salah satu daerah di
Indonesia ada satu suku yang menjadikan singkong sebagai bahan makanan
pokoknya.
Ngomong-ngomong tentang
singkong, saya ingin tanya para sahabat semuanya, kira-kira ada berapa jenis
makanan yang pernah kita ketahui yang berbahan dasar singkong? Coba kita
sebutkan satu persatu; mulai dari keripik singkong dengan segala ragam rasa,
bentuk dan kemasannya serta harganya, kemudian singkong keju, Urap Singkong,
Singkong Rebus, Singkong Bakar, dikalangan masyarakat Sunda dikenal makanan
yang bernama cocorot, katimus, gaplek,
candil, kolek singkong, rujak singkong, kicipling dan kerupuk singkong dan
masih banyak yang lainnya.
Subhanallah dari deskripsi
diatas kita diberikan inspirasi yang begitu mendalam, bahwa ternyata pada
awalnya kita juga sebagai manusia diberikan modal yang sama, namun akhir
masing-masing kita tentu berbeda, ada yang sukses, ada yang belum sukses, ada
yang tidak sukses, ada bahagia, ada yang menderita, ada yang sengsara, ada yang
setengah-setengah, ada yang berhasil dalam urusan dunianya, ada juga yang
tidak, ada yang diberikan kesempata sekolah dan mencari ilmu hingga keperguruan
tinggi ada juga yang tidak, ada yang diberikan amanah harta dan ilmu yang
banyak ada juga yang sedikit dan sebagainya.
Semua itu bertitik tolak pada
usaha dirinya untuk menjadi apapun yang ia inginkan. Ada yang usahanya
maksimal, ada yang kerja keras, ada yang sungguh-sungguh, ada yang
malas-malasan, ada yang memanfaatkan usianya pada hal-hal yang berguna ada juga
yang menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia.
Jadi apapun nasib kita suatu
hari nanti jangan pernah menyalahkan orang lain, menyalangkah lingkungan dan
kondisi tempat kita hidup, namun evaluasilah diri kita sendiri sudah sejauh
mana kita berikhtiar untuk menjadi diri sendiri yang kita inginkan? Tanyakan
pada hati kita apa sudah pantaskah diri kita menjadi pribadi yang kita mau
dengan usaha yang sudah dilakukan?
Ingatlah bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
apabila ia tidak mengubahnya sendiri. Yakinlah bahwa Allah itu maha adil,
dan mustahil Allah pilih kasih, mustahil Allah dzolim kepada makhluknya.
Tinggal bagaimana kita menyikapi semua ketentuan Allah atas diri kita.
Maka marilah jadikan karakter
kerja keras, sungguh-sungguh, pantang menyerah, tidak bermalas-malasan, selalu
kreatif, selalu menyertakan Allah dalam setiap langkah kehidupan kita, selalu meminta
kepada Allah agar kita diberikan yang terbaik. Dan yang lebih penting dari
semua itu adalah bagaimana kita memohon kepada Allah kehidupan terbaik
menurutnya, yakni kehidupan penuh
bahagia kelak didalam Surga Allah swt, semoga kita menjadi penghuninya, Aamiin Yaa Robbal’alamin.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,