Oleh : Ence Surahman, S.Pd
(Artikel ke-25 dari program one day one article selama Bulan
Ramadhan)
Gambar : http://hinduawaken.files.wordpress.com/2012/07/army_to_hell_wallpaper_3p6o4.jpg
Sahabat yang baik
hati, saya ingin cerita pada saat memutuskan untuk mencoba daftar program Pasca
Sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia beberapa waktu yang lalu, walaupun
saat itu saya belum tentu diterima, namun saya sudah punya rencana untuk penelitian
tesis saya. Berhubung program studi yang saya ikuti seleksinya itu adalah
program Pengembangan Kurikulum (Pengkur), maka saya punya target untuk tesis
saya akan mengangkat tentang jalur pendidikan informal dalam ranah keluarga,
dan saya sudah memberikan nama dari rencana produk hasil penelitiannya yakni
tentang familly curriculum development yakni
pengembangan kurikulum untuk diterapkan pada pola pendidikan keluarga. Bahkan
saya juga sudah memiliki rencana untuk
bahan penelitian disertasinya apabila saya memasuki program studi yang
sama yakni berkaiatan dengan ranah pendidikan yang lebih khusus lagi yakni
pengembangan kurikulum pribadi atau yang
saya sebut dengan istilah personal
curriculum devellopment.
Tapi ternyata
rencana Allah berbeda, dengan pertimbangan ketidak linearan dengan program
studi S1 saya, walaupun saat itu saya sudah diterima di program pasca sarjana
setelah dimusyawarahkan dengan beberapa pihak terkait akhirnya diputuskan untuk
tidak jadi diambil dan insya Allah direncakan mau mengambil prodi Teknologi
Pendidikan di UNJ tahun depan, (mohon do’anya).
Tapi hal
terpenting yang ingin saya tulis pada artikel kali ini bukan berkaitan dengan
study planning saya, melainkan menyampaikan ide utama dari tujuan yang paling
mendasar rencana penelitian tesis saya diatas. Sejujurnya ide dari penulisan
tesis diatas adalah terinspirasi dari salah satu ayat Al-Qur’an yang terdapat
dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang bunyi terjemahannya kurang lebih “wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Subhanallah,
ketika saya memahami ayat ini, saya langsung terpikir tugas diri sebagai
seorang suami untuk istri, ayah untuk anak-anak, bahkan kakek untuk cucu saya
kelak. Dan itulah inti dari pada tujuan pendidikan dalam keluarga, yakni
menyelamatkan diri kita dan semua anggota keluarga kita dari gejolak api
neraka. Itu tujuan yang hakikat. Adapun tujuan yang sifatnya duniawi, ya itu
juga tujuan namun bukan tujuan yang utama.
Hal ini
mengingatkan kita terutama yang punya peran sebagai kepala keluarga ataupun calon
kepada keluarga, agar diingat bahwa tujuan kita bukan pada bagaimana caranya
agar anak dan keturunan kita sukses secara karir perkejaan, sukses secara
duniawi, secara pangkat dan jabatan saja, namun bagaimana caranya membekali
mereka, mendorong mereka, memotivasi mereka untuk semangat dan giat mencari
ilmu, yakni ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat guna bisa menyelamatkan diri
sendiri dan orang-orang disekitarnya dari rakusnya dan beratnya siksaan
dineraka.
Subhanallah ini
cerminan sekaligus bahan evaluasi bagi para suami, ayah, kakek, yang berperan
sebagai nahkoda dalam bahtera rumah tangga, agar memastikan dirinya senantiasa
pantas baik dari sisi ilmunya, pengalamannya dan akhlak yang bisa diteladaninya
oleh semua anggota keluarga, jangan sampai akhlak kita jauh dari sisi
keteladanan, jangan sampai anak dan cucu kita berdalih dengan keburukan kita,
subhanallah, mari kita terus belajar dan senantiasa belajar untuk menyelamatkan
diri sendiri dan anggota keluarga dari api neraka, dan jangan sampai kelak kita
yang dimintai pertanggungjawaban oleh istri, anak dan susu kita hanya karena
selama hidup didunia tidak pernah memberikan keteladana kepada mereka, hanya
karena tidak pernah memberikan kesempatan mereka belajar ilmu agama.
Sehingga beberapa
hal yang harus kita perhatikan dari anggota keluarga kita adalah akidahnya,
akhlaknya dan ilmunya. Akidahnya yang lurus dan tidak menyimpang, akhlaknya
yang karim/mulia dan ilmunya yang senantiasa bermanfaat untuk dirinya dan orang
lain, wallahu’alam bishowab.
Komentar
Posting Komentar
You can give whatever messages for me,,